Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Fajr Ayat 23

Al-Fajr Ayat ke-23 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَجِايْۤءَ يَوْمَىِٕذٍۢ بِجَهَنَّمَۙ يَوْمَىِٕذٍ يَّتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ وَاَنّٰى لَهُ الذِّكْرٰىۗ ( الفجر : ٢٣)

wajīa
وَجِا۟ىٓءَ
And is brought
dan didatangkan/diperlihatkan
yawma-idhin
يَوْمَئِذٍۭ
that Day
pada hari itu
bijahannama
بِجَهَنَّمَۚ
Hell
neraka Jahanam
yawma-idhin
يَوْمَئِذٍ
That Day
pada hari itu
yatadhakkaru
يَتَذَكَّرُ
will remember
akan ingat
l-insānu
ٱلْإِنسَٰنُ
man
manusia
wa-annā
وَأَنَّىٰ
but how
dan bagaimana
lahu
لَهُ
(will be) for him
baginya
l-dhik'rā
ٱلذِّكْرَىٰ
the remembrance?
ingat/mengingat

Transliterasi Latin:

Wa jī`a yauma`iżim bijahannama yauma`iżiy yatażakkarul-insānu wa annā lahuż-żikrā (QS. 89:23)

English Sahih:

And brought [within view], that Day, is Hell - that Day, man will remember, but how [i.e., what good] to him will be the remembrance? (QS. [89]Al-Fajr verse 23)

Arti / Terjemahan:

Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. (QS. Al-Fajr ayat 23)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam kepada orang kafir agar mereka melihat dengan mata kepada sendiri apa yang dahulu mereka ingkari. Ketika semua itu terjadi, maka pada hari itu sadarlah manusia yang ingkar atas kealpaannya, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu. Kesempatan untuk bertobat sudah tiada. Kini tiba saatnya untuk menghitung dan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Betapa besar penyesalan orang kafir pada hari itu.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini, Allah memberitahukan bahwa orang-orang kafir itu nanti di akhirat akan menyesal. Allah memberitahukan bahwa dunia ini akan hancur karena planet-planet ini akan bertubrukan satu sama lain dengan dahsyatnya dan semua makhluk akan mati. Setelah itu Allah menghidupkan semua makhluk itu kembali dan menghadapkan mereka di Padang Mahsyar. Kemudian Allah dan para malaikat yang membuat formasi-formasi khusus memeriksa setiap amal manusia. Waktu itulah neraka Jahanam dihadapkan kepada orang-orang yang durhaka ketika di dunia. Waktu itu mereka yang durhaka sadar atas kedurhakaannya. Akan tetapi, sadar pada waktu itu tidak ada gunanya, karena "nasi sudah jadi bubur", dunia tempat beramal sudah berakhir, dan yang ada hanyalah tempat melihat hasil amal di dunia.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan pada hari itu didatangkan neraka Jahanam) ditarik dengan memakai tujuh puluh ribu kendali, pada tiap-tiap kendali dipegang oleh tujuh puluh ribu malaikat, neraka Jahanam terdengar gejolak dan gemuruhnya (pada hari itu) menjadi Badal dari lafal Idzaa dan Jawabnya (ingatlah manusia) maksudnya orang kafir ingat kepada apa yang telah dilalaikannya (akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya) Istifham atau lafal Annaa di sini bermakna Nafi, artinya penyesalannya pada saat itu tidak ada gunanya lagi.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

dan pada hari itu diperlihatkan neraka jahanam, (Al-Fajr: 23)

Imam Muslim ibnul Hajjaj telah mengatakan di dalam kitab sahihnya, bahwa:

telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Hafs ibnu Gayyas., telah menceritakan kepada kami ayahku, dari Abul Ala ibnu Khalid Al-Kahili, dari Syaqiq, dari Abdullah Ibnu Mas'ud yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Neraka Jahanam pada hari itu di datangkan dengan tujuh puluh ribu kendali yang masing-masing kendali dipegang oleh tujuh puluh ribu malaikat yang menariknya.

Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Turmuzi dari Abdullah ibnu Abdur Rahman Ad-Darimi, dari Umar ibnu hafs dengan sanad yang sama. Imam Turmuzi telah meriwayatkannya pula dari Abdu ibnu Humaid, dari Abu Amir, dari Sufyan As-Sauri, dari Al-Aia ibnu Khalid, dari Syaqiq ibnu Salamah alias Abu Wa-il, dari Abdullah ibnu Mas'ud dan disebutkan hanya sebagai perkataan Ibnu Mas'ud dan tidak me-rafa'-kannya sampai kepada Nabi Saw. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dari Al-Hasan ibnu Arafah, dari Marwan ibnu Mu'awiyah Al-Fazzari, dari Al-Ala ibnu Khalid. dari Syaqiq, dari Abdullah sebagai perkataan Abdullah.

Firman Allah Swt.

dan pada hari itu ingatlah manusia. (Al-Fajr: 23)

Yakni teringat akan semua amal perbuatannya di masa lalu, baik yang telah lama maupun yang baru.

akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. (Al-Fajr: 23)

Maksudnya tiada manfaatnya lagi baginya mengingat itu.

Dia mengatakan, "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini.” (Al-Fajr: 24)

Yaitu dia menyesali perbuatan-perbuatan durhaka yang telah dikerjakannya di masa lalu jika dia orang yang durhaka, Dan dia berharap seandainya dia dahulu menambah amal ketaatan jika dia adalah orang yang taat di masa lalunya. Imam Ahmad sehubungan dengan hal ini mengatakan, telah menceritakan kepada kami, Ali ibnu Ishaq, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnul Mubarak, telah menceritakan kepada kami Saur ibnu Yazid, dari Khalid ibnu Ma'dan, dari Jubair ibnu Nafir, dari Muhammad ibnu Umrah salah seorang sahabat Rasulullah Saw. yang mengatakan bahwa seandainya seseorang hamba sejak dilahirkan selalu hidup dalam amal ketaatan kepada Tuhannya sampai dia mati, niscaya di hari kiamat dia menganggap kecil amal perbuatannya, dan niscaya dia menginginkan seandainya dia dikembalikan ke dunia untuk melakukan ketaatan yang sama, agar pahalanya bertambah.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Pada hari itu, neraka jahanam, tempat yang penuh dengan siksaan, didatangkan. Pada saat hal itu terjadi, manusia ingat akan apa yang telah dilalaikannya. Tetapi untuk apa lagi ingatan itu? Semua telah terlambat.