Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Muzzammil Ayat 17

Al-Muzzammil Ayat ke-17 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَكَيْفَ تَتَّقُوْنَ اِنْ كَفَرْتُمْ يَوْمًا يَّجْعَلُ الْوِلْدَانَ شِيْبًاۖ ( المزّمّل : ١٧)

fakayfa
فَكَيْفَ
Then how
maka bagaimana
tattaqūna
تَتَّقُونَ
will you guard yourselves
kamu bertakwa/memelihara diri
in
إِن
if
jika
kafartum
كَفَرْتُمْ
you disbelieve
kamu kafir/ingkar
yawman
يَوْمًا
a Day
hari
yajʿalu
يَجْعَلُ
(that) will make
menjadikan
l-wil'dāna
ٱلْوِلْدَٰنَ
the children
anak-anak muda
shīban
شِيبًا
gray-headed?
beruban

Transliterasi Latin:

Fa kaifa tattaqụna ing kafartum yaumay yaj'alul-wildāna syībā (QS. 73:17)

English Sahih:

Then how can you fear, if you disbelieve, a Day that will make the children white-haired? (QS. [73]Al-Muzzammil verse 17)

Arti / Terjemahan:

Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban. (QS. Al-Muzzammil ayat 17)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Lalu ketentuan Allah yang akan menghukum siapa saja yang mendurhakai Rasul-Nya tetap berlaku sepanjang masa, bagaimanakah kamu akan dapat menjaga dirimu dari jatuhnya siksa Allah jika kamu tetap kafir kepada hari yang sedemikian berat lagi dahsyat sehingga menjadikan anak-anak kecil saking takutnya berubah menjadi tua dan beruban.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menegaskan bahwa orang-orang kafir tidak takut kepada datangnya hari Kiamat. Padahal pada hari itu, mereka tidak akan merasa aman karena kekufuran mereka. Mereka tidak sanggup menolak azab Tuhan pada hari yang sangat dahsyat yang menjadikan anak-anak muda beruban. Langit pun pada hari itu terpecah-belah. Hal itu menunjukkan sangat dahsyatnya hari tersebut. Kedatangan hari tersebut, yaitu turunnya azab Tuhan kepada orang kafir dan pahala Tuhan berupa nikmat kepada orang mukmin, adalah janji Tuhan yang pasti dipenuhi-Nya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Maka bagaimanakah kalian dapat memelihara diri kalian jika tetap kafir) di dunia (kepada hari) lafal yauman menjadi maf'ul kedua dari lafal tattaquuna. Yakni memelihara diri dari azab hari itu. Atau dengan kata lain, dengan benteng apakah kalian memelihara diri dari azab pada hari itu (yang menjadikan anak-anak beruban) lafal syiiban bentuk jamak dari lafal asyyab; dikatakan anak-anak beruban, sebagai gambaran tentang hari itu yang penuh dengan kengerian yang sangat mencekam; hari yang dimaksud adalah hari kiamat. Bentuk asal lafal syiiban adalah syuyban, dengan memakai harakat damah pada huruf syin. Kemudian harakat itu diganti menjadi kasrah demi untuk menyelaraskannya dengan huruf ya yang jatuh sesudahnya, sehingga jadilah syiiban. Dikatakan di dalam menggambarkan hari yang penuh dengan malapetaka, yaumun yusyiibu nawaashial athfaali, yakni hari yang dapat membuat ubun-ubun anak-anak beruban. Ungkapan ini adalah ungkapan majaz atau kata kiasan. Akan tetapi boleh juga makna yang terkandung di dalam ayat ini dimaksud adalah makna hakiki bukan majazi.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban. (Al-Muzzammil: 17)

Dapat ditakwilkan bahwa lafaz yauman merupakan ma'mul dari lafaz tattaqima, seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari qiraat Ibnu Mas'ud, yang artinya "maka bagimanakah kamu takut, hai manusia, akan dapat memelihara dirimu jika tetap kafir kepada Allah dan mendustakan-Nya dalam menghadapi hari yang dapat menjadikan anak-anak beruban?" Dapat pula ditakwilkan sebagai ma'mul dari lafaz kafartum. Atas dasar makna yang pertama, arti ayat ialah "maka bagaimanakah kamu akan mendapat keamanan dari hari yang kegemparannya sangat dahsyat itu jika kamu tetap kafir?". Dan menurut makna yang kedua, artinya "maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir dan ingkar kepada hari kiamat?". Keduanya baik, tetapi yang lebih utama adalah pendapat yang pertama; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui. Maka firman Allah Swt.:

kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban. (Al-Muzzammil: 17)

Yakni karena kegemparan, keguncangan, dan huru-hara yang terjadi di hari itu sangat dahsyat. Yang demikian itu terjadi di saat Allah berfirman kepada Nabi Adam, "Kirimkanlah orang-orang yang akan dimasukkan ke dalam neraka !" Adam bertanya, "Berapakah jumlahnya?" Allah Swt. berfirman, "Dari tiap seribu orang sebanyak sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang dimasukkan ke dalam neraka, sedangkan yang seorang ke dalam surga."

Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Ay'yub Al-Allaf, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Abu Maryam, telah menceritakan kepada kami Nafi' ibnu Yazid. telah menceritakan kepada kami Usman ibnu Ata Al-Khurrasani, dari ayahnya, dari Ikrimah, dari ibnu Abbas r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. membaca firman-Nya: Kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban. (Al-Muzzammil: 17) Lalu beliau Saw. bersabda: Demikian itn terjadi di hari kiamat, yaitu hari yang padanya Allah berfirman kepada Adam, "Bangkitlah dan kirimkanlah dari keturunanmu orang-orang yang akan dimasukkan ke dalam neraka !" Adam bertanya, "Dari berapakah jumlah mereka, Ya Tuhanku?" Allah Swt. berfirman, "Dari seliap seribu orang sebanyak sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang, sedangkan yang seorangnya selamat." Maka hal itu terasa berat di kalangan kaum muslim, dan Rasulullah Saw. dapat membaca mereka, lalu beliau Saw. melanjutkan sabdanya pada saat melihat rasa keberatan ini di wajah mereka: Sesungguhnya keturunan Adam itu banyak sekali, dan sesungguhnya Ya-juj dan Ma-juj termasuk keturunan Adam, dan sesungguhnya tidaklah mati seseorang dari mereka sebelum menebarkan dari sulbinya seribu orang anak. Maka kiriman ke neraka itu adalah mereka dan orang-orang yang serupa dengan mereka, sedangkan surga untuk kalian.

Hadis ini garib, dan telah disebutkan keterangan mengenai hadis-hadis ini dalam permulaan tafsir surat Al-Hajj.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Bagaimana kalian dapat membela diri jika kalian tetap tidak mempercayai adanya azab yang pada hari itu anak-anak muda--karena ketakutannya--berubah menjadi tua dan lemah?