Al-Qur'an Surat Al-Qalam Ayat 43
Al-Qalam Ayat ke-43 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
خَاشِعَةً اَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ۗوَقَدْ كَانُوْا يُدْعَوْنَ اِلَى السُّجُوْدِ وَهُمْ سَالِمُوْنَ ( القلم : ٤٣)
- khāshiʿatan
- خَٰشِعَةً
- Humbled
- tertunduk
- abṣāruhum
- أَبْصَٰرُهُمْ
- their eyes
- pandangan mereka
- tarhaquhum
- تَرْهَقُهُمْ
- will cover them
- menimpa mereka
- dhillatun
- ذِلَّةٌۖ
- humiliation
- kehinaan
- waqad
- وَقَدْ
- And indeed
- dan sesungguhnya
- kānū
- كَانُوا۟
- they were
- adalah mereka
- yud'ʿawna
- يُدْعَوْنَ
- called
- mereka di seru/di panggil
- ilā
- إِلَى
- to
- kepada/untuk
- l-sujūdi
- ٱلسُّجُودِ
- prostrate
- bersujud
- wahum
- وَهُمْ
- while they
- dan/sedang mereka
- sālimūna
- سَٰلِمُونَ
- (were) sound
- orang-orang sejahtera
Transliterasi Latin:
Khāsyi'atan abṣāruhum tar-haquhum żillah, wa qad kānụ yud'auna ilas-sujụdi wa hum sālimụn(QS. 68:43)
English Sahih:
Their eyes humbled, humiliation will cover them. And they used to be invited to prostration while they were sound. (QS. [68]Al-Qalam verse 43)
Arti / Terjemahan:
(dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera. (QS. Al-Qalam ayat 43)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dan pandangan mereka tertunduk ke bawah pertanda penyesalan dan rasa takut yang menyelimuti hati mereka, dan mereka juga diliputi kehinaan. Dan, sungguh, dahulu di dunia mereka telah diseru untuk bersujud pada waktu mereka sehat tetapi mereka tidak melakukan.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini diterangkan bahwa orang-orang kafir pada hari Kiamat berada dalam keadaan tidak berdaya sedikit pun. Tidak ada yang memberi mereka pertolongan dan mereka dalam keadaan hina-dina. Mereka hanya dalam keadaan penuh penyesalan, tetapi semua itu tidak berguna lagi.
Ketika hidup di dunia dahulu, mereka dalam keadaan sehat, berkecukupan, berkuasa, dan berpangkat, tetapi mereka tidak mau salat, sujud dan menyembah Allah, serta menyerahkan diri kepada-Nya. Setelah di akhirat, di waktu penyesalan itu tiba, mereka memanggil Tuhan, ingin mengerjakannya untuk menghambakan diri kepada-Nya, akan tetapi mereka tidak sanggup mengerjakannya lagi. Hal itu karena di samping tulang-tulang mereka telah lemah, pintu tobat juga telah ditutup. Hanya orang-orang beriman sajalah yang dapat bersujud di akhirat ketika Allah menampakkan diri-Nya kepada mereka
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Seraya tunduk ke bawah) lafal khaasyi`atan ini merupakan hal dari dhamir yang terkandung pada lafal yad`uuna, artinya, dalam keadaan terhina (pandangan mereka) maksudnya, mereka tidak dapat mengangkat pandangan matanya (lagi mereka diliputi) mereka diselimuti (kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu diseru) sewaktu di dunia (untuk bersujud sedang mereka dalam keadaan sejahtera) akan tetapi mereka tidak mau melakukannya, yakni tidak mau salat.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
(dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. (Al-Qalam: 43)
Yakni di negeri akhirat nanti disebabkan dosa-dosa mereka dan kesombongan mereka ketika di dunia, maka mereka dihukum dengan kebalikan dari apa yang pernah mereka perbuat. Ketika mereka diseru untuk bersujud di dunia, mereka menolaknya, padahal keadaan mereka sedang sehat dan sejahtera. Maka demikianlah mereka diazab dengan tidak mempunyai kemampuan untuk bersujud di hari kemudian, yaitu bilamana Tuhan Yang Mahamulia lagi Mahaagung menampakkan diri-Nya, dan orang-orang mukmin semuanya bersujud kepada-Nya; maka tiada seorang pun dari orang-orang kafir dan orang-orang munafik yang mampu melakukan sujud kepada-Nya, bahkan punggung mereka kembali berdiri tegak. Tiap kali seseorang dari mereka mencoba untuk sujud, punggungnya mental kembali ke arah kebalikan sujud, seperti keadaan mereka ketika di dunia; maka berbeda dengan keadaan kaum mukmin.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Pada hari yang teramat sulit dan orang-orang kafir diseru untuk sujud--sebagai bentuk ejekan dan pelemahan--lalu mereka tidak mampu, pandangan mereka kabur dipenuhi oleh kehinaan yang sangat. Sesungguhnya dulu, ketika di dunia, mereka pernah diseru untuk bersujud. Tetapi mereka menolak untuk sujud, padahal mereka mampu melakukannya.