Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Qalam Ayat 44

Al-Qalam Ayat ke-44 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَذَرْنِيْ وَمَنْ يُّكَذِّبُ بِهٰذَا الْحَدِيْثِۗ سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَۙ ( القلم : ٤٤)

fadharnī
فَذَرْنِى
So leave Me
maka biarkan Aku
waman
وَمَن
and whoever
dan orang
yukadhibu
يُكَذِّبُ
denies
ia mendustakan
bihādhā
بِهَٰذَا
this
dengan ini
l-ḥadīthi
ٱلْحَدِيثِۖ
Statement
cerita/perkataan
sanastadrijuhum
سَنَسْتَدْرِجُهُم
We will progressively lead them
kelak Kami menarik mereka berangsur-angsur
min
مِّنْ
from
dari
ḥaythu
حَيْثُ
where
sekira/secara
لَا
not
tidak
yaʿlamūna
يَعْلَمُونَ
they know
mereka mengetahui

Transliterasi Latin:

Fa żarnī wa may yukażżibu bihāżal-ḥadīṡ, sanastadrijuhum min ḥaiṡu lā ya'lamụn (QS. 68:44)

English Sahih:

So leave Me, [O Muhammad], with [the matter of] whoever denies this statement [i.e., the Quran]. We will progressively lead them [to punishment] from where they do not know. (QS. [68]Al-Qalam verse 44)

Arti / Terjemahan:

Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui, (QS. Al-Qalam ayat 44)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Setelah menjelaskan sanksi yang akan diterima para pembangkang, kini Allah menasihati Nabi Muhammad, Maka serahkanlah kepada-Ku wahai Nabi urusannya dan orang-orang yang mendustakan AI-Qur’an ini. Kelak akan Kami hukum mereka berangsur-angsur menuju kebinasaan dari arah yang tidak mereka ketahui,

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini merupakan penawar hati dan hiburan kepada Nabi Muhammad dan ancaman keras bagi orang-orang kafir. Sangat banyak sikap dan tindakan orang-orang kafir terhadap Nabi Muhammad dan kaum Muslimin dalam melaksanakan tugas yang dibebankan Allah kepada mereka. Di antaranya ada yang menghalang-halangi orang untuk masuk Islam, menyiksa para sahabat Nabi yang telah masuk Islam, menyakiti, mengejek, memboikot, dan mengucilkan (mengisolir) Nabi, dan sebagainya. Oleh karena itu, kadang-kadang timbul dalam hati Nabi untuk berdoa agar Allah mengazab dan menyiksa mereka yang ingkar itu seperti yang pernah ditimpakan kepada umat-umat yang lalu. Dengan ayat ini, Allah menyatakan bahwa Dia mengetahui segala macam bentuk sikap dan tindakan orang-orang kafir itu, dan akan mengazab mereka sesuai dengan apa yang mereka lakukan.
Selanjutnya Allah menyatakan bahwa karena mendustakan Al-Qur'an dan mengingkari Allah, maka orang-orang kafir itu mendapat kesempatan untuk melakukan perbuatan-perbuatan dosa dan melakukan penganiayaan sehingga perbuatan dosa yang mereka lakukan itu bertambah banyak. Dengan demikian, balasan azabnya pun bertambah berat, sehingga tidak tertanggungkan oleh mereka. Mereka menyangka bahwa dengan pangkat, harta, dan kekuasaan yang ada pada mereka, Allah telah melimpahkan karunia yang tiada taranya kepada mereka, padahal tidak demikian halnya. Bahkan, dengan pangkat, kekayaan, dan kekuasaan yang ada pada mereka itu, dosa mereka semakin bertambah besar. Dalam ayat yang lain, Allah berfirman:

Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai waktu yang ditentukan. Apakah mereka mengira bahwa Kami memberikan harta dan anak-anak kepada mereka itu (berarti bahwa) Kami segera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? (Tidak), tetapi mereka tidak menyadarinya. (al-Mu'minun/23: 54-56)

Firman Allah lainnya:

Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa. (al-An'am/6: 44)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Maka serahkanlah kepada-Ku) berikanlah kepada Aku (orang-orang yang mendustakan perkataan ini) yang mendustakan Alquran. (Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur) Kami akan mengambil mereka secara berangsur-angsur (dari arah yang tidak mereka ketahui.)

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Kemudian Allah Swt. berfirman:

Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al-Qur'an). (Al-Qalam: 44)

Ini mengandung ancaman keras, yakni biarkanlah Aku dan dia, Aku lebih mengetahui bagaimana memperlakukannya, Aku akan memberi segala apa yang diinginkannya dan Kubiarkan dia dalam kesesatannya; Aku beri tangguh dia, kemudian Aku hukum dia dengan hukuman dari Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahakuasa. Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:

Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui. (Al-Qalam: 44)

Yakni sedangkan mereka tidak merasakan hal itu, bahkan mereka mengira bahwa hal itu sebagai penghormatan dari Allah untuk mereka; padahal kenyataannya kebalikannya, yaitu penghinaan. Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain, yaitu:

Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, ' sebenarnya mereka tidak sadar. (Al-Mu’minun: 55-56)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Serahkan kepada-Ku, hai Muhammad, perkara orang yang mendustakan al-Qur'ân. Mereka akan Kami dekatkan ke siksa setahap demi setahap dari arah yang mereka tidak ketahui dari mana siksa itu datang.