Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Qalam Ayat 42

Al-Qalam Ayat ke-42 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَّيُدْعَوْنَ اِلَى السُّجُوْدِ فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَۙ ( القلم : ٤٢)

yawma
يَوْمَ
(The) Day
pada hari
yuk'shafu
يُكْشَفُ
will be uncovered
di buka/di singkap
ʿan
عَن
from
dari
sāqin
سَاقٍ
the shin
betis
wayud'ʿawna
وَيُدْعَوْنَ
and they will be called
dan mereka di seru/di panggil
ilā
إِلَى
to
kepada/untuk
l-sujūdi
ٱلسُّجُودِ
prostrate
bersujud
falā
فَلَا
but not
maka tidak
yastaṭīʿūna
يَسْتَطِيعُونَ
they will be able
mereka mampu/kuasa

Transliterasi Latin:

Yauma yuksyafu 'an sāqiw wa yud'auna ilas-sujụdi fa lā yastaṭī'ụn (QS. 68:42)

English Sahih:

The Day the shin will be uncovered and they are invited to prostration but they [i.e., the disbelievers] will not be able, (QS. [68]Al-Qalam verse 42)

Arti / Terjemahan:

Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa, (QS. Al-Qalam ayat 42)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Setelah tidak ditemukan lagi alasan atas anggapan mereka, ini berarti sikap mereka itu semata-mata sebagai bentuk pembangkangan terhadap Allah dan Rasul-Nya. lngatlah pada hari ketika betis disingkapkan, yaitu menggambarkan keadaan orang yang sedang ketakutan yang hendak lari karena hebatnya huru-hara hari Kiamat dan mereka diseru untuk bersujud. maka mereka tidak mampu.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menyatakan kepada orang-orang kafir Mekah bahwa jika mereka mempunyai penjamin kebenaran perkataan mereka bahwa mereka pasti akan masuk surga seperti orang-orang mukmin masuk surga, maka cobalah datangkan saksi atau penjamin itu nanti pada hari Kiamat. Pada hari itu, semua orang dalam keadaan ketakutan dan sedang berusaha lari dari ketakutan itu. Pada hari itu mereka diminta sujud untuk menguji keimanan mereka padahal mereka tidak sanggup lagi sujud, karena persendian tulang-tulang mereka telah lemah, karena azab telah meliputi mereka dari atas dan bawah, serta dari samping kanan dan kiri. Hari yang seperti itu pasti datang dan huru-hara seperti yang dimaksudkan itu pasti terjadi. Pada saat itu, tiada satu pun tempat berlindung kecuali Allah, Tuhan Yang Mahakuasa.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

Ingatlah (pada hari betis disingkapkan) ungkapan ini menggambarkan tentang dahsyatnya keadaan pada hari kiamat, yaitu sewaktu hisab dan pembalasan dilaksanakan. Dikatakan "kasyafatil harbu 'an saaqin", artinya perang itu berkobar dengan sengitnya (dan mereka dipanggil untuk bersujud) sebagai ujian buat keimanan mereka (maka mereka tidak kuasa) karena punggung mereka lekat bertumpuk menjadi satu, sehingga mereka tidak dapat bersujud.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Setelah menyebutkan perihal apa yang diperoleh orang-orang yang bertakwa di sisi Tuhan mereka, yaitu surga-surga yang penuh dengan kenikmatan, lalu Allah Swt. menyebutkan saat kejadian itu. Untuk itu Allah Swt. berfirman:

Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa. (Al-Qalam: 42)

Yakni di hari kiamat nanti berikut segala sesuatu yang terjadi di dalamnya berupa huru-hara, keguncangan, malapetaka, ujian, dan peristiwa-peristiwa yang besar lagi dahsyat.

Imam Bukhari sehubungan dengan hal ini mengatakan:

telah menceritakan kepada kami Adam, telah menceritakan kepada kami Al-Lais, dari Khalid ibnu Yazid, dari Sa'id ibnu Abu Hilal, dari Zaid ibnu Aslam, dari Ata ibnu Yasar, dari Abu Sa'id Al-Khudri yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Nabi Saw. bersabda: Kelak (di hari kiamat) Tuhan menyingkapkan betis (sebagian kekuasaan)Nya, maka bersujudlah kepada-Nya semua orang mukmin laki-laki dan perempuan, dan tertinggallah orang yang dahulunya ketika di dunia sujud karena ria dan pamer, maka ia berupaya untuk melakukan sujud, tetapi punggungnya kembali berbalik menjadi tegak (tidak dapat sujud).

Hadis ini diketengahkan di dalam kitab Sahihain dan kitab-kitab hadis lainnya melalui berbagai jalur dan dengan lafaz yang beraneka ragam. Hadisnya cukup panjang lagi terkenal.

Abdullah ibnul Mubarak mengatakan dari Usamah ibnu Zaid, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Pada hari betis disingkapkan. (Al-Qalam: 42) Bahwa hari itu adalah hari kiamat, yaitu hari kesusahan dan hari yang keras.

Demikianlah menurut Ibnu Jarir dalam riwayatnya, dan ia mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Mahran, dari Sufyan, dari Al-Mugirah, dari Ibrahim, dari Ibnu Mas'ud atau dari Ibnu Abbas —Ibnu Jarir ragu— sehubungan dengan makna firman-Nya: Pada hari betis disingkapkan. (Al-Qalam: 42) karena terjadinya peristiwa yang sangat besar (dahsyat), semakna dengan ucapan seorang penyair, "Perang itu kian memuncak hingga menyingkapkan betis orang-orang yang terlibat di dalamnya."

Ibnu Abu Najih telah meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: Pada hari betis disingkapkan. (Al-Qalam: 42) Yaitu karena terjadinya peristiwa yang sangat menyusahkan. Ibnu Abbas mengatakan bahwa peristiwa merupakan saat yang paling menyusahkan di hari kiamat.

Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: Pada hari betis disingkapkan. (Al-Qalam: 42) Yakni karena peristiwa yang sangat menyusahkan di hari itu.

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Pada hari betiss disingkapkan. (Al-Qalam: 42) Ini merupakan ungkapan kinayah yang menggambarkan terjadinya peristiwa yang sangat mengerikan lagi sangat menakutkan di hari kiamat.

Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Pada hari betis disingkapkan. (Al-Qalam: 42) Maksudnya, di hari ditampakkan semua urusan dan semua amal perbuatan dipamerkan. Makna kasyf adalah memasuki negeri akhirat dan dibukakannya semua peristiwa yang terjadi di hari itu. Hal yang semisal telah dikatakan oleh Ad-Dahhak dan lain-lainnya, dari Ibnu Abbas, yang semuanya dikemukakan oleh Ibnu Jarir.

Kemudian Ibnu Jarir mengatakan:

telah menceritakan kepadaku Abu Zaid alias Umar ibnu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Harun ibnu Umar Al-Makhzumi, telah menceritakan kepada kami Al-Walid ibnu Muslim, telah menceritakan kepada kami Abu Sa' id alias Rauh ibnu Janah, dari seorang mania milik Umar ibnu Abdul Aziz, dari Abu Burdah ibnu Abu Musa, dari ayahnya, dari Nabi Swt. yang telah bersabda: Pada hari betis disingkapkan, yakni cahaya Yang Mahabesar yang semua makhluk terjungkal bersujud kepada-Nya.

Abu Ya'la telah meriwayatkannya dari Al-Qasim ibnu Yahya, dari Al-Walid ibnu Muslim dengan sanad yang sama; tetapi di dalam sanadnya terdapat seorang perawi yang misteri (tidak diketahui namanya). Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Pada hari yang teramat sulit dan orang-orang kafir diseru untuk sujud--sebagai bentuk ejekan dan pelemahan--lalu mereka tidak mampu, pandangan mereka kabur dipenuhi oleh kehinaan yang sangat. Sesungguhnya dulu, ketika di dunia, mereka pernah diseru untuk bersujud. Tetapi mereka menolak untuk sujud, padahal mereka mampu melakukannya.