Skip to content

Surat An-Nisa' - Page: 2

(Wanita / Women)

Quran Word By Word (Perkata) - English-Indonesia (An-Nisa')

11

يُوْصِيْكُمُ اللّٰهُ فِيْٓ اَوْلَادِكُمْ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِ ۚ فَاِنْ كُنَّ نِسَاۤءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ ۚ وَاِنْ كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ ۗ وَلِاَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ اِنْ كَانَ لَهٗ وَلَدٌ ۚ فَاِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلَدٌ وَّوَرِثَهٗٓ اَبَوٰهُ فَلِاُمِّهِ الثُّلُثُ ۚ فَاِنْ كَانَ لَهٗٓ اِخْوَةٌ فَلِاُمِّهِ السُّدُسُ مِنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُّوْصِيْ بِهَآ اَوْ دَيْنٍ ۗ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْۚ لَا تَدْرُوْنَ اَيُّهُمْ اَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا ۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًا ١١

yūṣīkumu
يُوصِيكُمُ
Instructs you
mewasiatkan kepadamu
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
Allah
فِىٓ
concerning
dalam/untuk
awlādikum
أَوْلَٰدِكُمْۖ
your children
anak-anakmu
lildhakari
لِلذَّكَرِ
for the male
bagi (anak) lelaki
mith'lu
مِثْلُ
like
seperti
ḥaẓẓi
حَظِّ
(the) portion
bagian
l-unthayayni
ٱلْأُنثَيَيْنِۚ
(of) two females
dua anak perempuan
fa-in
فَإِن
But if
maka jika
kunna
كُنَّ
there are
adalah mereka
nisāan
نِسَآءً
(only) women
perempuan
fawqa
فَوْقَ
more (than)
di atas
ith'natayni
ٱثْنَتَيْنِ
two
dua orang perempuan
falahunna
فَلَهُنَّ
then for them
maka bagi mereka
thuluthā
ثُلُثَا
two thirds
dua pertiga
مَا
(of) what
apa
taraka
تَرَكَۖ
he left
ditingalkan
wa-in
وَإِن
And if
dan jika
kānat
كَانَتْ
(there) is
adalah ia
wāḥidatan
وَٰحِدَةً
(only) one
seorang
falahā
فَلَهَا
then for her
maka baginya
l-niṣ'fu
ٱلنِّصْفُۚ
(is) half
separuh
wali-abawayhi
وَلِأَبَوَيْهِ
And for his parents
dan untuk dua ibu-bapaknya
likulli
لِكُلِّ
for each
bagi masing-masing
wāḥidin
وَٰحِدٍ
one
seorang
min'humā
مِّنْهُمَا
of them
dari keduanya
l-sudusu
ٱلسُّدُسُ
a sixth
seperenam
mimmā
مِمَّا
of what
dari apa/harta
taraka
تَرَكَ
(is) left
ia tinggalkan
in
إِن
if
jika
kāna
كَانَ
is
ia adalah
lahu
لَهُۥ
for him
baginya
waladun
وَلَدٌۚ
a child
anak laki-laki
fa-in
فَإِن
But if
maka jika
lam
لَّمْ
not
tidak
yakun
يَكُن
is
adalah
lahu
لَّهُۥ
for him
baginya
waladun
وَلَدٌ
any child
anak laki-laki
wawarithahu
وَوَرِثَهُۥٓ
and inherit[ed] him
dan mewarisinya
abawāhu
أَبَوَاهُ
his parents
ibu-bapaknya
fali-ummihi
فَلِأُمِّهِ
then for his mother
maka bagi ibunya
l-thuluthu
ٱلثُّلُثُۚ
(is) one third
sepertiga
fa-in
فَإِن
And if
maka jika
kāna
كَانَ
are
ia adalah
lahu
لَهُۥٓ
for him
baginya
ikh'watun
إِخْوَةٌ
brothers and sisters
saudara-saudara
fali-ummihi
فَلِأُمِّهِ
then for his mother
maka bagi ibunya
l-sudusu
ٱلسُّدُسُۚ
(is) the sixth
seperenam
min
مِنۢ
from
dari
baʿdi
بَعْدِ
after
sesudah
waṣiyyatin
وَصِيَّةٍ
any will
berwasiat
yūṣī
يُوصِى
he has made
ia wasiatkan
bihā
بِهَآ
[of which]
baginya
aw
أَوْ
or
atau
daynin
دَيْنٍۗ
any debt
(dibayar) hutang
ābāukum
ءَابَآؤُكُمْ
Your parents
ibu-bapakmu/orang tuamu
wa-abnāukum
وَأَبْنَآؤُكُمْ
and your children
dan anak-anakmu
لَا
not
tidak
tadrūna
تَدْرُونَ
you know
kamu mengetahui
ayyuhum
أَيُّهُمْ
which of them
siapa diantara mereka
aqrabu
أَقْرَبُ
(is) nearer
lebih dekat
lakum
لَكُمْ
to you
bagi kalian
nafʿan
نَفْعًاۚ
(in) benefit
manfaatnya
farīḍatan
فَرِيضَةً
An obligation
ketetapan
mina
مِّنَ
from
dari
l-lahi
ٱللَّهِۗ
Allah
Allah
inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
kāna
كَانَ
is
adalah Dia
ʿalīman
عَلِيمًا
All-Knowing
Maha Mengetahui
ḥakīman
حَكِيمًا
All-Wise
Maha Bijaksana
Allah instructs you concerning your children [i.e., their portions of inheritance]: for the male, what is equal to the share of two females. But if there are [only] daughters, two or more, for them is two thirds of one's estate. And if there is only one, for her is half. And for one's parents, to each one of them is a sixth of his estate if he left children. But if he had no children and the parents [alone] inherit from him, then for his mother is one third. And if he had brothers [and/or sisters], for his mother is a sixth, after any bequest he [may have] made or debt. Your parents or your children – you know not which of them are nearest to you in benefit. [These shares are] an obligation [imposed] by Allah. Indeed, Allah is ever Knowing and Wise. (QS. [4]An-Nisa verse 11)
Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. [4] An-Nisa': 11)
Tafsir
12

۞ وَلَكُمْ نِصْفُ مَا تَرَكَ اَزْوَاجُكُمْ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهُنَّ وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَ لَهُنَّ وَلَدٌ فَلَكُمُ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْنَ مِنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُّوْصِيْنَ بِهَآ اَوْ دَيْنٍ ۗ وَلَهُنَّ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْتُمْ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّكُمْ وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَ لَكُمْ وَلَدٌ فَلَهُنَّ الثُّمُنُ مِمَّا تَرَكْتُمْ مِّنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ تُوْصُوْنَ بِهَآ اَوْ دَيْنٍ ۗ وَاِنْ كَانَ رَجُلٌ يُّوْرَثُ كَلٰلَةً اَوِ امْرَاَةٌ وَّلَهٗٓ اَخٌ اَوْ اُخْتٌ فَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا السُّدُسُۚ فَاِنْ كَانُوْٓا اَكْثَرَ مِنْ ذٰلِكَ فَهُمْ شُرَكَاۤءُ فِى الثُّلُثِ مِنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُّوْصٰى بِهَآ اَوْ دَيْنٍۙ غَيْرَ مُضَاۤرٍّ ۚ وَصِيَّةً مِّنَ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَلِيْمٌۗ ١٢

walakum
وَلَكُمْ
And for you
dan bagi kamu
niṣ'fu
نِصْفُ
(is) half
separuh
مَا
(of) what
apa/harta
taraka
تَرَكَ
(is) left
yang meninggalkan
azwājukum
أَزْوَٰجُكُمْ
by your wives
isteri-isterimu
in
إِن
if
jika
lam
لَّمْ
not
tidak
yakun
يَكُن
is
ada
lahunna
لَّهُنَّ
for them
bagi mereka
waladun
وَلَدٌۚ
a child
anak laki-laki
fa-in
فَإِن
But if
maka jika
kāna
كَانَ
is
ada
lahunna
لَهُنَّ
for them
bagi mereka
waladun
وَلَدٌ
a child
anak laki-laki
falakumu
فَلَكُمُ
then for you
maka bagimu
l-rubuʿu
ٱلرُّبُعُ
(is) the fourth
seperempat
mimmā
مِمَّا
of what
dari apa/harta
tarakna
تَرَكْنَۚ
they left
mereka tinggalkan
min
مِنۢ
from
dari
baʿdi
بَعْدِ
after
sesudahnya
waṣiyyatin
وَصِيَّةٍ
any will
(dipenuhi) wasiat
yūṣīna
يُوصِينَ
they have made
mereka berwasiat
bihā
بِهَآ
[for which]
dengannya
aw
أَوْ
or
atau
daynin
دَيْنٍۚ
any debt
hutang
walahunna
وَلَهُنَّ
And for them
dan bagi mereka
l-rubuʿu
ٱلرُّبُعُ
(is) the fourth
seperempat
mimmā
مِمَّا
of what
dari apa (harta)
taraktum
تَرَكْتُمْ
you left
kamu tinggalkan
in
إِن
if
jika
lam
لَّمْ
not
tidak
yakun
يَكُن
is
ada
lakum
لَّكُمْ
for you
bagi kalian
waladun
وَلَدٌۚ
a child
anak laki-laki
fa-in
فَإِن
But if
maka jika
kāna
كَانَ
is
ada
lakum
لَكُمْ
for you
bagi kalian
waladun
وَلَدٌ
a child
anak laki-laki
falahunna
فَلَهُنَّ
then for them
maka bagi mereka
l-thumunu
ٱلثُّمُنُ
(is) the eighth
seperdelapan
mimmā
مِمَّا
of what
dari apa/harta
taraktum
تَرَكْتُمۚ
you left
kamu tinggalkan
min
مِّنۢ
from
dari
baʿdi
بَعْدِ
after
sesudah
waṣiyyatin
وَصِيَّةٍ
any will
(dipenuhi) wasiat
tūṣūna
تُوصُونَ
you have made
kamu buat wasiat
bihā
بِهَآ
[for which]
dengannya
aw
أَوْ
or
atau
daynin
دَيْنٍۗ
any debt
hutang
wa-in
وَإِن
And if
dan jika
kāna
كَانَ
[is]
ada
rajulun
رَجُلٌ
a man
seorang laki-laki
yūrathu
يُورَثُ
(whose wealth) is to be inherited
diwariskan
kalālatan
كَلَٰلَةً
(has) no parent or child
tidak punya ibu-bapak dan anak
awi
أَوِ
or
atau
im'ra-atun
ٱمْرَأَةٌ
a women
perempuan
walahu
وَلَهُۥٓ
and for him
dan baginya
akhun
أَخٌ
(is) a brother
saudara laki-laki
aw
أَوْ
or
atau
ukh'tun
أُخْتٌ
a sister
saudara perempuan
falikulli
فَلِكُلِّ
then for each
maka bagi tiap-tiap
wāḥidin
وَٰحِدٍ
one
seorang
min'humā
مِّنْهُمَا
of (the) two
dari keduanya
l-sudusu
ٱلسُّدُسُۚ
(is) the sixth
seperenam
fa-in
فَإِن
But if
maka jika
kānū
كَانُوٓا۟
they are
adalah mereka
akthara
أَكْثَرَ
more
lebih banyak
min
مِن
than
dari
dhālika
ذَٰلِكَ
that
demikian itu
fahum
فَهُمْ
then they
maka bagi mereka
shurakāu
شُرَكَآءُ
(are) partners
bersekutu
فِى
in
dalam
l-thuluthi
ٱلثُّلُثِۚ
the third
dalam sepertiga
min
مِنۢ
from
dari
baʿdi
بَعْدِ
after
sesudah
waṣiyyatin
وَصِيَّةٍ
any will
(dipenuhi) wasiat
yūṣā
يُوصَىٰ
was made
diwasiatkan
bihā
بِهَآ
[for which]
dengannya
aw
أَوْ
or
atau
daynin
دَيْنٍ
any debt
hutang
ghayra
غَيْرَ
without
tidak
muḍārrin
مُضَآرٍّۚ
(being) harmful
memudlaratkan
waṣiyyatan
وَصِيَّةً
An ordinance
wasiat/ketetapan
mina
مِّنَ
from
dari
l-lahi
ٱللَّهِۗ
Allah
Allah
wal-lahu
وَٱللَّهُ
And Allah
dan Allah
ʿalīmun
عَلِيمٌ
(is) All-Knowing
Maha Mengetahui
ḥalīmun
حَلِيمٌ
All-Forbearing
Maha Penyantun
And for you is half of what your wives leave if they have no child. But if they have a child, for you is one fourth of what they leave, after any bequest they [may have] made or debt. And for them [i.e., the wives] is one fourth if you leave no child. But if you leave a child, then for them is an eighth of what you leave, after any bequest you [may have] made or debt. And if a man or woman leaves neither ascendants nor descendants but has a brother or a sister, then for each one of them is a sixth. But if they are more than two, they share a third, after any bequest which was made or debt, as long as there is no detriment [caused]. [This is] an ordinance from Allah, and Allah is Knowing and Forbearing. (QS. [4]An-Nisa verse 12)
Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun. (QS. [4] An-Nisa': 12)
Tafsir
13

تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ ۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ يُدْخِلْهُ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۗ وَذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ ١٣

til'ka
تِلْكَ
These
itulah
ḥudūdu
حُدُودُ
(are the) limits
ketentuan-ketentuan
l-lahi
ٱللَّهِۚ
(of) Allah
Allah
waman
وَمَن
and whoever
dan barang siapa
yuṭiʿi
يُطِعِ
obeys
mentaati
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
warasūlahu
وَرَسُولَهُۥ
and His Messenger
dan RasulNya
yud'khil'hu
يُدْخِلْهُ
He will admit him
Dia akan memasukkannya
jannātin
جَنَّٰتٍ
(to) Gardens
surga
tajrī
تَجْرِى
flows
mengalir
min
مِن
from
dari
taḥtihā
تَحْتِهَا
underneath them
bawahnya
l-anhāru
ٱلْأَنْهَٰرُ
the rivers -
sungai-sungai
khālidīna
خَٰلِدِينَ
(will) abide forever
mereka kekal
fīhā
فِيهَاۚ
in it
di dalamnya
wadhālika
وَذَٰلِكَ
And that
dan demikianitu
l-fawzu
ٱلْفَوْزُ
(is) the success
keuntungan
l-ʿaẓīmu
ٱلْعَظِيمُ
[the] great
yang besar
These are the limits [set by] Allah, and whoever obeys Allah and His Messenger will be admitted by Him to gardens [in Paradise] under which rivers flow, abiding eternally therein; and that is the great attainment. (QS. [4]An-Nisa verse 13)
(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. (QS. [4] An-Nisa': 13)
Tafsir
14

وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَيَتَعَدَّ حُدُوْدَهٗ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيْهَاۖ وَلَهٗ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ ࣖ ١٤

waman
وَمَن
And whoever
dan barang siapa
yaʿṣi
يَعْصِ
disobeys
mendurhakai
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
warasūlahu
وَرَسُولَهُۥ
and His Messenger
dan RasulNya
wayataʿadda
وَيَتَعَدَّ
and transgresses
dan ia melanggar
ḥudūdahu
حُدُودَهُۥ
His limits -
ketentuan-ketentuanNya
yud'khil'hu
يُدْخِلْهُ
He will admit him
Dia/Allah memasukkannya
nāran
نَارًا
(to) Fire
neraka/api
khālidan
خَٰلِدًا
(will) abide forever
kekal
fīhā
فِيهَا
in it
di dalamnya
walahu
وَلَهُۥ
And for him
dan baginya
ʿadhābun
عَذَابٌ
(is) a punishment
siksa
muhīnun
مُّهِينٌ
humiliating
menghinakan
And whoever disobeys Allah and His Messenger and transgresses His limits – He will put him into the Fire to abide eternally therein, and he will have a humiliating punishment. (QS. [4]An-Nisa verse 14)
Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan. (QS. [4] An-Nisa': 14)
Tafsir
15

وَالّٰتِيْ يَأْتِيْنَ الْفَاحِشَةَ مِنْ نِّسَاۤىِٕكُمْ فَاسْتَشْهِدُوْا عَلَيْهِنَّ اَرْبَعَةً مِّنْكُمْ ۚ فَاِنْ شَهِدُوْا فَاَمْسِكُوْهُنَّ فِى الْبُيُوْتِ حَتّٰى يَتَوَفّٰىهُنَّ الْمَوْتُ اَوْ يَجْعَلَ اللّٰهُ لَهُنَّ سَبِيْلًا ١٥

wa-allātī
وَٱلَّٰتِى
And those who
dan wanita-wanita yang
yatīna
يَأْتِينَ
commit
(mereka) mendatangkan/melakukan
l-fāḥishata
ٱلْفَٰحِشَةَ
[the] immorality
perbuatan keji
min
مِن
from
dari/diantara
nisāikum
نِّسَآئِكُمْ
your women
isteri-isterimu
fa-is'tashhidū
فَٱسْتَشْهِدُوا۟
then call to witness
maka datangkanlah saksi-saksi
ʿalayhinna
عَلَيْهِنَّ
against them
atas mereka
arbaʿatan
أَرْبَعَةً
four
empat (orang)
minkum
مِّنكُمْۖ
among you
diantara kamu
fa-in
فَإِن
And if
maka jika
shahidū
شَهِدُوا۟
they testify
mereka memberikan kesaksian
fa-amsikūhunna
فَأَمْسِكُوهُنَّ
then confine them
maka kurunglah mereka
فِى
in
dalam
l-buyūti
ٱلْبُيُوتِ
their houses
rumah
ḥattā
حَتَّىٰ
until
sehingga/sampai
yatawaffāhunna
يَتَوَفَّىٰهُنَّ
comes to them
mewafatkan mereka
l-mawtu
ٱلْمَوْتُ
[the] death
mati/kematian
aw
أَوْ
or
atau
yajʿala
يَجْعَلَ
makes
memberikan/menyediakan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
Allah
lahunna
لَهُنَّ
for them
bagi/kepada mereka
sabīlan
سَبِيلًا
a way
jalan
Those who commit immorality [i.e., unlawful sexual intercourse] of your women – bring against them four [witnesses] from among you. And if they testify, confine them [i.e., the guilty women] to houses until death takes them or Allah ordains for them [another] way. (QS. [4]An-Nisa verse 15)
Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji, hendaklah ada empat orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila mereka telah memberi persaksian, maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan lain kepadanya. (QS. [4] An-Nisa': 15)
Tafsir
16

وَالَّذٰنِ يَأْتِيٰنِهَا مِنْكُمْ فَاٰذُوْهُمَا ۚ فَاِنْ تَابَا وَاَصْلَحَا فَاَعْرِضُوْا عَنْهُمَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ تَوَّابًا رَّحِيْمًا ١٦

wa-alladhāni
وَٱلَّذَانِ
And the two who
dan dua orang yang
yatiyānihā
يَأْتِيَٰنِهَا
commit it
melakukannya/perbuatan keji
minkum
مِنكُمْ
among you
diantara kamu
faādhūhumā
فَـَٔاذُوهُمَاۖ
then punish both of them
maka berilah hukuman keduanya
fa-in
فَإِن
But if
maka jika
tābā
تَابَا
they repent
keduanya bertaubat
wa-aṣlaḥā
وَأَصْلَحَا
and correct themselves
dan memperbaiki diri
fa-aʿriḍū
فَأَعْرِضُوا۟
then turn away
maka berpaling/biarkanlah
ʿanhumā
عَنْهُمَآۗ
from both of them
dari keduanya
inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
kāna
كَانَ
is
adalah Dia
tawwāban
تَوَّابًا
Oft-forgiving
Maha Penerima taubat
raḥīman
رَّحِيمًا
Most-Merciful
Maha Penyayang
And the two who commit it [i.e., unlawful sexual intercourse] among you – punish [i.e., dishonor] them both. But if they repent and correct themselves, leave them alone. Indeed, Allah is ever Accepting of Repentance and Merciful. (QS. [4]An-Nisa verse 16)
Dan terhadap dua orang yang melakukan perbuatan keji di antara kamu, maka berilah hukuman kepada keduanya, kemudian jika keduanya bertaubat dan memperbaiki diri, maka biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. [4] An-Nisa': 16)
Tafsir
17

اِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللّٰهِ لِلَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السُّوْۤءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوْبُوْنَ مِنْ قَرِيْبٍ فَاُولٰۤىِٕكَ يَتُوْبُ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا ١٧

innamā
إِنَّمَا
Only
sesungguhnya hanyalah
l-tawbatu
ٱلتَّوْبَةُ
the acceptance of repentance
taubat itu
ʿalā
عَلَى
by
atas/di sisi
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
Allah
lilladhīna
لِلَّذِينَ
(is) for those who
bagi orang-orang yang
yaʿmalūna
يَعْمَلُونَ
do
(mereka) mengajarkan
l-sūa
ٱلسُّوٓءَ
the evil
kejahatan
bijahālatin
بِجَهَٰلَةٍ
in ignorance
dengan kejahilan/kebodohan
thumma
ثُمَّ
then
kemudian
yatūbūna
يَتُوبُونَ
they repent
mereka bertaubat
min
مِن
from
dari
qarībin
قَرِيبٍ
soon after
dekat/dengan segera
fa-ulāika
فَأُو۟لَٰٓئِكَ
Then those
maka mereka itu
yatūbu
يَتُوبُ
will have forgiveness
menerima taubat
l-lahu
ٱللَّهُ
(from) Allah
Allah
ʿalayhim
عَلَيْهِمْۗ
upon them
atas mereka
wakāna
وَكَانَ
and is
dan adalah
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
Allah
ʿalīman
عَلِيمًا
All-Knowing
Maha Mengetahui
ḥakīman
حَكِيمًا
All-Wise
Maha Bijaksana
The repentance accepted by Allah is only for those who do wrong in ignorance [or carelessness] and then repent soon [after]. It is those to whom Allah will turn in forgiveness, and Allah is ever Knowing and Wise. (QS. [4]An-Nisa verse 17)
Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. [4] An-Nisa': 17)
Tafsir
18

وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السَّيِّاٰتِۚ حَتّٰىٓ اِذَا حَضَرَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ اِنِّيْ تُبْتُ الْـٰٔنَ وَلَا الَّذِيْنَ يَمُوْتُوْنَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۗ اُولٰۤىِٕكَ اَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًا ١٨

walaysati
وَلَيْسَتِ
And not
dan tidaklah
l-tawbatu
ٱلتَّوْبَةُ
(is) the acceptance of repentance
taubat itu
lilladhīna
لِلَّذِينَ
for those who
bagi orang-orang yang
yaʿmalūna
يَعْمَلُونَ
do
(mereka) melakukan
l-sayiāti
ٱلسَّيِّـَٔاتِ
the evil deeds
kejahatan
ḥattā
حَتَّىٰٓ
until
sehingga
idhā
إِذَا
when
apabila
ḥaḍara
حَضَرَ
approaches
datang
aḥadahumu
أَحَدَهُمُ
one of them
salah seorang diantara mereka
l-mawtu
ٱلْمَوْتُ
[the] death
kematian
qāla
قَالَ
he says
ia mengatakan
innī
إِنِّى
"Indeed I
sesungguhnya saya
tub'tu
تُبْتُ
repent
saya bertaubat
l-āna
ٱلْـَٰٔنَ
now;"
sekarang
walā
وَلَا
and not
dan tidaklah
alladhīna
ٱلَّذِينَ
those who
orang-orang yang
yamūtūna
يَمُوتُونَ
die
(mereka) mati
wahum
وَهُمْ
while they
dan/sedang mereka
kuffārun
كُفَّارٌۚ
(are) disbelievers
kekafiran
ulāika
أُو۟لَٰٓئِكَ
Those -
mereka itulah
aʿtadnā
أَعْتَدْنَا
We have prepared
Kami sediakan
lahum
لَهُمْ
for them
bagi mereka
ʿadhāban
عَذَابًا
a punishment
siksa
alīman
أَلِيمًا
painful
yang pedih
But repentance is not [accepted] of those who [continue to] do evil deeds up until, when death comes to one of them, he says, "Indeed, I have repented now," or of those who die while they are disbelievers. For them We have prepared a painful punishment. (QS. [4]An-Nisa verse 18)
Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih. (QS. [4] An-Nisa': 18)
Tafsir
19

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَحِلُّ لَكُمْ اَنْ تَرِثُوا النِّسَاۤءَ كَرْهًا ۗ وَلَا تَعْضُلُوْهُنَّ لِتَذْهَبُوْا بِبَعْضِ مَآ اٰتَيْتُمُوْهُنَّ اِلَّآ اَنْ يَّأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ ۚ فَاِنْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا ١٩

yāayyuhā
يَٰٓأَيُّهَا
O you
wahai
alladhīna
ٱلَّذِينَ
who
orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
believe[d]!
beriman
لَا
Not
tidak
yaḥillu
يَحِلُّ
(is) lawful
halal
lakum
لَكُمْ
for you
bagi kalian
an
أَن
that
bahwa
tarithū
تَرِثُوا۟
you inherit
kamu mempusakai
l-nisāa
ٱلنِّسَآءَ
the women
wanita-wanita
karhan
كَرْهًاۖ
(by) force
dengan paksa
walā
وَلَا
And not
dan jangan
taʿḍulūhunna
تَعْضُلُوهُنَّ
you constraint them
kamu menyusahkan mereka
litadhhabū
لِتَذْهَبُوا۟
so that you may take
untuk melenyapkan/mengambil kembali
bibaʿḍi
بِبَعْضِ
a part
sebagian
مَآ
(of) what
apa
ātaytumūhunna
ءَاتَيْتُمُوهُنَّ
you have given them
kamu telah memberikan mereka
illā
إِلَّآ
except
kecuali
an
أَن
that
bahwa
yatīna
يَأْتِينَ
they commit
mereka melakukan
bifāḥishatin
بِفَٰحِشَةٍ
immorality
dengan perbuatan keji
mubayyinatin
مُّبَيِّنَةٍۚ
open
yang nyata
waʿāshirūhunna
وَعَاشِرُوهُنَّ
And live with them
dan pergauillah mereka
bil-maʿrūfi
بِٱلْمَعْرُوفِۚ
in kindness
dengan cara yang patut
fa-in
فَإِن
But if
maka jika
karih'tumūhunna
كَرِهْتُمُوهُنَّ
you dislike them
kamu membenci mereka
faʿasā
فَعَسَىٰٓ
then perhaps
maka mungkin/barangkali
an
أَن
that
bahwa
takrahū
تَكْرَهُوا۟
you dislike
kamu tidak menyukai
shayan
شَيْـًٔا
a thing
sesuatu
wayajʿala
وَيَجْعَلَ
and has placed
dan/padahal menjadikan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
Allah
fīhi
فِيهِ
in it
padanya
khayran
خَيْرًا
good
kebaikan
kathīran
كَثِيرًا
much
yang banyak
O you who have believed, it is not lawful for you to inherit women by compulsion. And do not make difficulties for them in order to take [back] part of what you gave them unless they commit a clear immorality [i.e., adultery]. And live with them in kindness. For if you dislike them – perhaps you dislike a thing and Allah makes therein much good. (QS. [4]An-Nisa verse 19)
Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (QS. [4] An-Nisa': 19)
Tafsir
20

وَاِنْ اَرَدْتُّمُ اسْتِبْدَالَ زَوْجٍ مَّكَانَ زَوْجٍۙ وَّاٰتَيْتُمْ اِحْدٰىهُنَّ قِنْطَارًا فَلَا تَأْخُذُوْا مِنْهُ شَيْـًٔا ۗ اَتَأْخُذُوْنَهٗ بُهْتَانًا وَّاِثْمًا مُّبِيْنًا ٢٠

wa-in
وَإِنْ
And if
dan jika
aradttumu
أَرَدتُّمُ
you intend
kamu ingin
is'tib'dāla
ٱسْتِبْدَالَ
replacing
mengganti
zawjin
زَوْجٍ
a wife
isteri
makāna
مَّكَانَ
(in) place
tempat
zawjin
زَوْجٍ
(of) a wife
isteri (yang lain)
waātaytum
وَءَاتَيْتُمْ
and you have given
dan kamu telah memberi
iḥ'dāhunna
إِحْدَىٰهُنَّ
one of them
seorang diantara mereka
qinṭāran
قِنطَارًا
heap (of gold)
harta yang banyak
falā
فَلَا
then (do) not
maka jangan
takhudhū
تَأْخُذُوا۟
take away
kamu mengambil
min'hu
مِنْهُ
from it
daripadanya
shayan
شَيْـًٔاۚ
anything
akan sesuatu/sedikitpun
atakhudhūnahu
أَتَأْخُذُونَهُۥ
Would you take it
apakah kamu mengambil kembali (milik)nya
buh'tānan
بُهْتَٰنًا
(by) slander
dengan cara dusta
wa-ith'man
وَإِثْمًا
and a sin
dan dosa
mubīnan
مُّبِينًا
open?
yang nyata
But if you want to replace one wife with another and you have given one of them a great amount [in gifts], do not take [back] from it anything. Would you take it in injustice and manifest sin? (QS. [4]An-Nisa verse 20)
Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata? (QS. [4] An-Nisa': 20)
Tafsir