Skip to content

Surat An-Nisa' - Page: 11

(Wanita / Women)

Quran Word By Word (Perkata) - English-Indonesia (An-Nisa')

101

وَاِذَا ضَرَبْتُمْ فِى الْاَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَنْ تَقْصُرُوْا مِنَ الصَّلٰوةِ ۖ اِنْ خِفْتُمْ اَنْ يَّفْتِنَكُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ اِنَّ الْكٰفِرِيْنَ كَانُوْا لَكُمْ عَدُوًّا مُّبِيْنًا ١٠١

wa-idhā
وَإِذَا
And when
dan apabila
ḍarabtum
ضَرَبْتُمْ
you travel
kamu bepergian
فِى
in
di
l-arḍi
ٱلْأَرْضِ
the earth
muka bumi
falaysa
فَلَيْسَ
then not
maka tidak
ʿalaykum
عَلَيْكُمْ
upon you
atas kalian
junāḥun
جُنَاحٌ
(is) any blame
berdosa
an
أَن
that
bahwa
taqṣurū
تَقْصُرُوا۟
you shorten
kamu mengqasar
mina
مِنَ
[of]
dari
l-ṣalati
ٱلصَّلَوٰةِ
the prayer
sholat
in
إِنْ
if
jika
khif'tum
خِفْتُمْ
you fear
kamu takut
an
أَن
that
akan
yaftinakumu
يَفْتِنَكُمُ
(may) harm you
memfitnah/menyerang
alladhīna
ٱلَّذِينَ
those who
orang-orang yang
kafarū
كَفَرُوٓا۟ۚ
disbelieved
kafir/ingkar
inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
l-kāfirīna
ٱلْكَٰفِرِينَ
the disbelievers
orang-orang kafir
kānū
كَانُوا۟
are
adalah mereka
lakum
لَكُمْ
for you
bagi kalian
ʿaduwwan
عَدُوًّا
an enemy
musuh
mubīnan
مُّبِينًا
open
nyata
And when you travel throughout the land, there is no blame upon you for shortening the prayer, [especially] if you fear that those who disbelieve may disrupt [or attack] you. Indeed, the disbelievers are ever to you a clear enemy. (QS. [4]An-Nisa verse 101)
Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. [4] An-Nisa': 101)
Tafsir
102

وَاِذَا كُنْتَ فِيْهِمْ فَاَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلٰوةَ فَلْتَقُمْ طَاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ مَّعَكَ وَلْيَأْخُذُوْٓا اَسْلِحَتَهُمْ ۗ فَاِذَا سَجَدُوْا فَلْيَكُوْنُوْا مِنْ وَّرَاۤىِٕكُمْۖ وَلْتَأْتِ طَاۤىِٕفَةٌ اُخْرٰى لَمْ يُصَلُّوْا فَلْيُصَلُّوْا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوْا حِذْرَهُمْ وَاَسْلِحَتَهُمْ ۗ وَدَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْ تَغْفُلُوْنَ عَنْ اَسْلِحَتِكُمْ وَاَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيْلُوْنَ عَلَيْكُمْ مَّيْلَةً وَّاحِدَةً ۗوَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِنْ كَانَ بِكُمْ اَذًى مِّنْ مَّطَرٍ اَوْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَنْ تَضَعُوْٓا اَسْلِحَتَكُمْ وَخُذُوْا حِذْرَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ اَعَدَّ لِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابًا مُّهِيْنًا ١٠٢

wa-idhā
وَإِذَا
And when
dan apabila
kunta
كُنتَ
you are
adalah kamu
fīhim
فِيهِمْ
among them
di dalam/di tengah mereka
fa-aqamta
فَأَقَمْتَ
and you lead
maka/lalu kamu mendirikan
lahumu
لَهُمُ
for them
bagi/bersama mereka
l-ṣalata
ٱلصَّلَوٰةَ
the prayer
sholat
faltaqum
فَلْتَقُمْ
then let stand
maka hendaklah berdiri
ṭāifatun
طَآئِفَةٌ
a group
segolongan
min'hum
مِّنْهُم
of them
dari mereka
maʿaka
مَّعَكَ
with you
bersama kamu
walyakhudhū
وَلْيَأْخُذُوٓا۟
and let them take
dan hendaklah mereka menyandang
asliḥatahum
أَسْلِحَتَهُمْ
their arms
senjata mereka
fa-idhā
فَإِذَا
Then when
maka apabila
sajadū
سَجَدُوا۟
they have prostrated
mereka telah sujud
falyakūnū
فَلْيَكُونُوا۟
then let them be
maka hendaklah mereka
min
مِن
from
dari/di
warāikum
وَرَآئِكُمْ
behind you
belakangmu
waltati
وَلْتَأْتِ
and let come (forward)
dan hendaklah datang
ṭāifatun
طَآئِفَةٌ
a group
segolongan
ukh'rā
أُخْرَىٰ
other
yang lain
lam
لَمْ
(which has) not
tidak
yuṣallū
يُصَلُّوا۟
prayed
sholat
falyuṣallū
فَلْيُصَلُّوا۟
and let them pray
maka sholatlah mereka
maʿaka
مَعَكَ
with you
bersama kamu
walyakhudhū
وَلْيَأْخُذُوا۟
and let them take
dan hendaklah
ḥidh'rahum
حِذْرَهُمْ
their precautions
kewaspadaan mereka
wa-asliḥatahum
وَأَسْلِحَتَهُمْۗ
and their arms
dan senjata mereka
wadda
وَدَّ
Wished
ingin
alladhīna
ٱلَّذِينَ
those who
orang-orang yang
kafarū
كَفَرُوا۟
disbelieved
kafir/ingkar
law
لَوْ
if
sekiranya
taghfulūna
تَغْفُلُونَ
you neglect
kamu lengah
ʿan
عَنْ
[about]
dari
asliḥatikum
أَسْلِحَتِكُمْ
your arms
senjatamu
wa-amtiʿatikum
وَأَمْتِعَتِكُمْ
and your baggage
dan harta bendamu
fayamīlūna
فَيَمِيلُونَ
so (that) they (can) assault
maka mereka akan menyerbu
ʿalaykum
عَلَيْكُم
[upon] you
atas kalian
maylatan
مَّيْلَةً
(in) an attack
serbuan
wāḥidatan
وَٰحِدَةًۚ
single
satu/sekaligus
walā
وَلَا
But (there is) no
dan tidak
junāḥa
جُنَاحَ
blame
berdosa
ʿalaykum
عَلَيْكُمْ
upon you
atas kalian
in
إِن
if
jika
kāna
كَانَ
was
adalah
bikum
بِكُمْ
with you
dengan/untuk kalian
adhan
أَذًى
any trouble
kesusahan
min
مِّن
(because) of
dari
maṭarin
مَّطَرٍ
rain
hujan
aw
أَوْ
or
atau
kuntum
كُنتُم
you are
kalian adalah
marḍā
مَّرْضَىٰٓ
sick
sakit
an
أَن
that
akan
taḍaʿū
تَضَعُوٓا۟
you lay down
meletakkan
asliḥatakum
أَسْلِحَتَكُمْۖ
your arms
senjatamu
wakhudhū
وَخُذُوا۟
but take
dan ambillah
ḥidh'rakum
حِذْرَكُمْۗ
your precautions
kewaspadaanmu
inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
aʿadda
أَعَدَّ
has prepared
Dia menyediakan
lil'kāfirīna
لِلْكَٰفِرِينَ
for the disbelievers
bagi orang-orang kafir
ʿadhāban
عَذَابًا
a punishment
siksa
muhīnan
مُّهِينًا
humiliating
menghinakan
And when you [i.e., the commander of an army] are among them and lead them in prayer, let a group of them stand [in prayer] with you and let them carry their arms. And when they have prostrated, let them be [in position] behind you and have the other group come forward which has not [yet] prayed and let them pray with you, taking precaution and carrying their arms. Those who disbelieve wish that you would neglect your weapons and your baggage so they could come down upon you in one [single] attack. But there is no blame upon you, if you are troubled by rain or are ill, for putting down your arms, but take precaution. Indeed, Allah has prepared for the disbelievers a humiliating punishment. (QS. [4]An-Nisa verse 102)
Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu], dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu. (QS. [4] An-Nisa': 102)
Tafsir
103

فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا ١٠٣

fa-idhā
فَإِذَا
Then when
maka apabila
qaḍaytumu
قَضَيْتُمُ
you (have) finished
kamu telah menyelesaikan
l-ṣalata
ٱلصَّلَوٰةَ
the prayer
sholat
fa-udh'kurū
فَٱذْكُرُوا۟
then remember
maka ingatlah
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
qiyāman
قِيَٰمًا
standing
di waktu berdiri
waquʿūdan
وَقُعُودًا
and sitting
dan di waktu duduk
waʿalā
وَعَلَىٰ
and (lying) on
dan diwaktu
junūbikum
جُنُوبِكُمْۚ
your sides
berbaring
fa-idhā
فَإِذَا
But when
maka apabila
iṭ'manantum
ٱطْمَأْنَنتُمْ
you are secure
kamu telah merasa aman
fa-aqīmū
فَأَقِيمُوا۟
then establish
maka dirikanlah
l-ṣalata
ٱلصَّلَوٰةَۚ
the (regular) prayer
sholat
inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
l-ṣalata
ٱلصَّلَوٰةَ
the prayer
sholat
kānat
كَانَتْ
is
adalah
ʿalā
عَلَى
on
atas
l-mu'minīna
ٱلْمُؤْمِنِينَ
the believers
orang-orang yang beriman
kitāban
كِتَٰبًا
prescribed
suatu kewajiban
mawqūtan
مَّوْقُوتًا
(at) fixed times
ditentukan waktunya
And when you have completed the prayer, remember Allah standing, sitting, or [lying] on your sides. But when you become secure, re-establish [regular] prayer. Indeed, prayer has been decreed upon the believers a decree of specified times. (QS. [4]An-Nisa verse 103)
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. [4] An-Nisa': 103)
Tafsir
104

وَلَا تَهِنُوْا فِى ابْتِغَاۤءِ الْقَوْمِ ۗ اِنْ تَكُوْنُوْا تَأْلَمُوْنَ فَاِنَّهُمْ يَأْلَمُوْنَ كَمَا تَأْلَمُوْنَ ۚوَتَرْجُوْنَ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا يَرْجُوْنَ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا ࣖ ١٠٤

walā
وَلَا
And (do) not
dan janganlah
tahinū
تَهِنُوا۟
be weak
kamu berhati hina/lemah
فِى
in
dalam
ib'tighāi
ٱبْتِغَآءِ
pursuit
mencari/mengejar
l-qawmi
ٱلْقَوْمِۖ
(of) the people
kaum
in
إِن
If
bahwa
takūnū
تَكُونُوا۟
you are
kalian menjadi
talamūna
تَأْلَمُونَ
suffering
kamu menderita sakit
fa-innahum
فَإِنَّهُمْ
then indeed, they
maka sesungguhnya mereka
yalamūna
يَأْلَمُونَ
are (also) suffering
menderita sakit
kamā
كَمَا
like what
sebagaimana
talamūna
تَأْلَمُونَۖ
you are suffering
kamu menderita sakit
watarjūna
وَتَرْجُونَ
while you (have) hope
dan kamu mengharapkan
mina
مِنَ
from
dari
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
Allah
مَا
what
apa
لَا
not
tidak
yarjūna
يَرْجُونَۗ
they hope
mereka harapkan
wakāna
وَكَانَ
And is
dan adalah
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
Allah
ʿalīman
عَلِيمًا
All-Knowing
Maha Mengetahui
ḥakīman
حَكِيمًا
All-Wise
Maha Bijaksana
And do not weaken in pursuit of the enemy. If you should be suffering – so are they suffering as you are suffering, but you expect from Allah that which they expect not. And Allah is ever Knowing and Wise. (QS. [4]An-Nisa verse 104)
Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. [4] An-Nisa': 104)
Tafsir
105

اِنَّآ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَآ اَرٰىكَ اللّٰهُ ۗوَلَا تَكُنْ لِّلْخَاۤىِٕنِيْنَ خَصِيْمًا ۙ ١٠٥

innā
إِنَّآ
Indeed
sesungguhnya
anzalnā
أَنزَلْنَآ
We (have) sent down
telah menurunkan
ilayka
إِلَيْكَ
to you
kepadamu
l-kitāba
ٱلْكِتَٰبَ
the Book
Kitab
bil-ḥaqi
بِٱلْحَقِّ
with the truth
dengan kebenaran
litaḥkuma
لِتَحْكُمَ
so that you may judge
supaya kamu mengadili
bayna
بَيْنَ
between
diantara
l-nāsi
ٱلنَّاسِ
the people
manusia
bimā
بِمَآ
with what
dengan apa
arāka
أَرَىٰكَ
has shown you
memperlihatkan/mewahyukan kepadamu
l-lahu
ٱللَّهُۚ
Allah
Allah
walā
وَلَا
And (do) not
dan jangan
takun
تَكُن
be
kamu menjadi
lil'khāinīna
لِّلْخَآئِنِينَ
for the deceitful
bagi orang-orang yang mengkhianati
khaṣīman
خَصِيمًا
a pleader
penentang
Indeed, We have revealed to you, [O Muhammad], the Book in truth so you may judge between the people by that which Allah has shown you. And do not be for the deceitful an advocate. (QS. [4]An-Nisa verse 105)
Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat, (QS. [4] An-Nisa': 105)
Tafsir
106

وَّاسْتَغْفِرِ اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًاۚ ١٠٦

wa-is'taghfiri
وَٱسْتَغْفِرِ
And seek forgiveness
dan mohonlah ampun
l-laha
ٱللَّهَۖ
(of) Allah
Allah
inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
kāna
كَانَ
is
adalah
ghafūran
غَفُورًا
Oft-Forgiving
Maha Pengampun
raḥīman
رَّحِيمًا
Most Merciful
Maha Penyayang
And seek forgiveness of Allah. Indeed, Allah is ever Forgiving and Merciful. (QS. [4]An-Nisa verse 106)
Dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. [4] An-Nisa': 106)
Tafsir
107

وَلَا تُجَادِلْ عَنِ الَّذِيْنَ يَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ خَوَّانًا اَثِيْمًاۙ ١٠٧

walā
وَلَا
And (do) not
dan janganlah
tujādil
تُجَٰدِلْ
argue
kamu berdebat
ʿani
عَنِ
for
dari
alladhīna
ٱلَّذِينَ
those who
orang-orang yang
yakhtānūna
يَخْتَانُونَ
deceive
(mereka) mengkhianati
anfusahum
أَنفُسَهُمْۚ
themselves
diri mereka
inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
لَا
(does) not
tidak
yuḥibbu
يُحِبُّ
love
menyukai
man
مَن
(the one) who
orang
kāna
كَانَ
is
adalh
khawwānan
خَوَّانًا
treacherous
orang yang berkhianat
athīman
أَثِيمًا
(and) sinful
bergelimang dosa
And do not argue on behalf of those who deceive themselves. Indeed, Allah loves not one who is a habitually sinful deceiver. (QS. [4]An-Nisa verse 107)
Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa, (QS. [4] An-Nisa': 107)
Tafsir
108

يَّسْتَخْفُوْنَ مِنَ النَّاسِ وَلَا يَسْتَخْفُوْنَ مِنَ اللّٰهِ وَهُوَ مَعَهُمْ اِذْ يُبَيِّتُوْنَ مَا لَا يَرْضٰى مِنَ الْقَوْلِ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ بِمَا يَعْمَلُوْنَ مُحِيْطًا ١٠٨

yastakhfūna
يَسْتَخْفُونَ
They seek to hide
mereka bersembunyi
mina
مِنَ
from
dari
l-nāsi
ٱلنَّاسِ
the people
manusia
walā
وَلَا
but not
dan tidak
yastakhfūna
يَسْتَخْفُونَ
(can) they hide
mereka bersembunyi
mina
مِنَ
from
dari
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
Allah
wahuwa
وَهُوَ
and He
dan Dia
maʿahum
مَعَهُمْ
(is) with them
beserta mereka
idh
إِذْ
when
ketika
yubayyitūna
يُبَيِّتُونَ
they plot by night
mereka menetapkan
مَا
what
apa
لَا
not
tidak
yarḍā
يَرْضَىٰ
(does) he approve
Dia meridhai
mina
مِنَ
of
dari
l-qawli
ٱلْقَوْلِۚ
the word
perkataan/keputusan (rahasia)
wakāna
وَكَانَ
And is
dan adalah
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
Allah
bimā
بِمَا
of what
dengan/terhadap apa
yaʿmalūna
يَعْمَلُونَ
they do
mereka kerjakan
muḥīṭan
مُحِيطًا
All-Encompassing
Maha Meliputi
They conceal [their evil intentions and deeds] from the people, but they cannot conceal [them] from Allah, and He is with them [in His knowledge] when they spend the night in such as He does not accept of speech. And ever is Allah, of what they do, encompassing. (QS. [4]An-Nisa verse 108)
Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redlai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan. (QS. [4] An-Nisa': 108)
Tafsir
109

هٰٓاَنْتُمْ هٰٓؤُلَاۤءِ جَادَلْتُمْ عَنْهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ فَمَنْ يُّجَادِلُ اللّٰهَ عَنْهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَمْ مَّنْ يَّكُوْنُ عَلَيْهِمْ وَكِيْلًا ١٠٩

hāantum
هَٰٓأَنتُمْ
Here you are -
itulah kamu
hāulāi
هَٰٓؤُلَآءِ
those who
adalah
jādaltum
جَٰدَلْتُمْ
[you] argue
kamu berdebat
ʿanhum
عَنْهُمْ
for them
dari mereka
فِى
in
dalam
l-ḥayati
ٱلْحَيَوٰةِ
the life
kehidupan
l-dun'yā
ٱلدُّنْيَا
(of) the world
dunia
faman
فَمَن
but who
maka barang siapa
yujādilu
يُجَٰدِلُ
will argue
mendebat
l-laha
ٱللَّهَ
(with) Allah
Allah
ʿanhum
عَنْهُمْ
for them
dari mereka
yawma
يَوْمَ
(on the) Day
hari
l-qiyāmati
ٱلْقِيَٰمَةِ
(of) [the] Resurrection
kiamat
am
أَم
or
atau
man
مَّن
who
siapa
yakūnu
يَكُونُ
will be
adalah/menjadi
ʿalayhim
عَلَيْهِمْ
[over them]
atas mereka
wakīlan
وَكِيلًا
(their) defender
pelindung
Here you are – those who argue on their behalf in [this] worldly life – but who will argue with Allah for them on the Day of Resurrection, or who will [then] be their representative? (QS. [4]An-Nisa verse 109)
Beginilah kamu, kamu sekalian adalah orang-orang yang berdebat untuk (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini. Maka siapakah yang akan mendebat Allah untuk (membela) mereka pada hari kiamat? Atau siapakah yang menjadi pelindung mereka (terhadap siksa Allah)? (QS. [4] An-Nisa': 109)
Tafsir
110

وَمَنْ يَّعْمَلْ سُوْۤءًا اَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهٗ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللّٰهَ يَجِدِ اللّٰهَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ١١٠

waman
وَمَن
And whoever
dan barang siapa
yaʿmal
يَعْمَلْ
does
mengerjakan
sūan
سُوٓءًا
evil
kejahatan
aw
أَوْ
or
atau
yaẓlim
يَظْلِمْ
wrongs
menganiaya
nafsahu
نَفْسَهُۥ
his soul
dirinya
thumma
ثُمَّ
then
kemudian
yastaghfiri
يَسْتَغْفِرِ
seeks forgiveness
memohon ampun
l-laha
ٱللَّهَ
(of) Allah
Allah
yajidi
يَجِدِ
he will find
ia mendapati
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
ghafūran
غَفُورًا
Oft-Forgiving
Maha Pengampun
raḥīman
رَّحِيمًا
Most Merciful
Maha Penyayang
And whoever does a wrong or wrongs himself but then seeks forgiveness of Allah will find Allah Forgiving and Merciful. (QS. [4]An-Nisa verse 110)
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. [4] An-Nisa': 110)
Tafsir