Skip to content

Al-Qur'an Surat As-Saffat Ayat 165

As-Saffat Ayat ke-165 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَاِنَّا لَنَحْنُ الصَّۤافُّوْنَۖ ( الصّٰۤفّٰت : ١٦٥)

wa-innā
وَإِنَّا
And indeed we
dan sesungguhnya kami
lanaḥnu
لَنَحْنُ
surely [we]
benar-benar kami
l-ṣāfūna
ٱلصَّآفُّونَ
stand in rows
bersaf-saf

Transliterasi Latin:

Wa innā lanaḥnuṣ-ṣāffụn (QS. 37:165)

English Sahih:

And indeed, we are those who line up [for prayer]. (QS. [37]As-Saffat verse 165)

Arti / Terjemahan:

Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf (dalam menunaikan perintah Allah). (QS. As-Saffat ayat 165)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

dan sesungguhnya kami selalu teratur dalam barisan untuk melaksanakan perintah-Nya. 

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Lebih jauh para malaikat itu menjelaskan bahwa mereka dalam menjalankan tugasnya berbaris-baris, yaitu selalu sigap melaksanakan tugasnya dan bekerjasama dalam kesatuan-kesatuan yang kuat. Dengan berbaris-baris seperti itu maka tugas dilaksanakan mereka dengan penuh semangat, gegap-gempita, dan sempurna, sehingga pelaksanaan tugas itu sukses secara maksimal tanpa ada yang kurang atau yang lebih. Pelaksanaan tugas secara serius itu memberikan petunjuk bahwa mereka sangat patuh kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya.
Kepatuhan dan keseriusan malaikat menjalankan tugasnya itu perlu ditiru oleh kaum muslimin. Dalam sebuah hadis sahih yang diriwayatkan oleh Muslim yang bersumber dari Jabir bin Samurah, ia mengatakan:
Dari Jabir bin Samurah bahwa Rasulullah suatu ketika keluar menemui kami sedang kami berada di dalam masjid, lalu beliau bersabda, 'Mengapa kalian tidak berbaris seperti malaikat berbaris di sisi Tuhannya? Lalu kami bertanya, 'Ya, Rasulullah, bagaimana caranya malaikat-malaikat itu berbaris di sisi Tuhannya? Rasulullah bersabda, 'Mereka mengisi sampai penuh barisan pertama dan merapatkannya." (Riwayat Muslim)

Karena terinspirasi oleh ayat itu, Khalifah Umar bin Khaththab mengatur saf-saf sebelum mengimami salat. Dilaporkan oleh Abu Nadhrah:
Umar r.a. ketika iqamat dilantunkan, ia menghadap kepada jamaah dan berkata, "Atur saf-saf kalian, luruskan barisan kalian! Allah Ta'ala ingin kalian mengikuti perilaku malaikat." Kemudian ia membaca ayat: "wa inna lanahnu ash-shaffun" "Hai Fulan mundur, hai Fulan maju!" Setelah itu ia maju ke depan dan membaca takbir (mengimami salat). (Riwayat Ibnu Abi hatim dan Ibnu Jarir).

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan sesungguhnya kami benar-benar bersaf-saf) artinya meluruskan telapak kaki kami dalam salat.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Yakni berdiri bersaf-saf dalam menunaikan perintah Allah, seperti pengertian yang telah dijelaskan di dalam firman-Nya:

Demi (rombongan) yang bersaf-saf dengan sebenar-benarnya. (Ash Shaaffat:1)

Ibnu Juraij telah meriwayatkan dari Al-Walid ibnu Abdullah ibnu Abu Mugis yang mengatakan bahwa pada mulanya mereka tidak bersaf dalam mengerjakan salat, hingga turunlah firman-Nya: dan sesungguhnya kami benar-benar bersaf-saf (dalam menunaikan perintah Allah). (Ash Shaaffat:165) lalu mereka pun membentuk saf-saf.

Abu Nadrah mengatakan bahwa dahulu Khalifah Umar r.a. apabila iqamah telah dikumandangkan, maka ia terlebih dahulu menghadapkan wajahnya kepada para makmum. Kemudian mereka berkata." Luruskanlah saf-saf kalian dan sejajarkanlah berdiri kalian, Allah menghendaki untuk kalian sikap yang dilakukan oleh para malaikat." Kemudian Khalifah Umar membaca firman-Nya: dan sesungguhnya kami benar-benar bersaf-saf (dalam menunaikan perintah Allah). (Ash Shaaffat:165) Mundurlah engkau, hai Fulan. Dan majulah kamu, hai Fulan!" Kemudian Umar maju ke muka, lalu bertakbir. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim dan Ibnu Jarir.

Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan melalui Muzaifah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

Kami diberi keutamaan di atas umat (lainnya) dengan tiga perkara, saf-saf kami dijadikan seperti saf-saf para malaikat, dan bumi ini dijadikan bagi kami masjid (tempat bersujud), dan tanahnya suci lagi menyucikan.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Sesungguhnya kami berbaris dalam posisi selalu menyembah.