Skip to content

Al-Qur'an Surat As-Saffat Ayat 164

As-Saffat Ayat ke-164 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَمَا مِنَّآ اِلَّا لَهٗ مَقَامٌ مَّعْلُوْمٌۙ ( الصّٰۤفّٰت : ١٦٤)

wamā
وَمَا
"And not
dan tidak
minnā
مِنَّآ
among us
diantara kami
illā
إِلَّا
except
kecuali
lahu
لَهُۥ
for him
baginya/mempunyai
maqāmun
مَقَامٌ
(is) a position
kedudukan
maʿlūmun
مَّعْلُومٌ
known
tertentu

Transliterasi Latin:

Wa mā minnā illā lahụ maqāmum ma'lụm (QS. 37:164)

English Sahih:

[The angels say], "There is not among us any except that he has a known position. (QS. [37]As-Saffat verse 164)

Arti / Terjemahan:

Tiada seorangpun di antara kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu, (QS. As-Saffat ayat 164)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Malaikat bukanlah anak-anak perempuan Allah sebagaimana tuduhan orang musyrik. Mereka hanyalah hamba-hamba Allah yang patuh pada perintah-Nya. Malaikat berkata, “Dan tidak satu pun di antara kami melainkan masing-masing mempunyai kedudukan tertentu dalam melaksanakan tugas dan mengabdi kepada Allah, 

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini disampaikan pengakuan malaikat mengenai dirinya, yaitu bahwa mereka memanggul fungsi dan tugas tertentu. Mereka menjalankan fungsi dan tugasnya itu tanpa mengurangi atau menambah sedikit pun dari yang diperintahkan Allah swt sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya:

¦yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (at-Tahrim/66: 6)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

Malaikat Jibril berkata kepada Nabi saw., ("Tiada seorang pun di antara kami) para malaikat (melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu) di langit, di tempat itu ia beribadah kepada Allah dan tidak melampaui tempat atau kedudukan yang lain.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Selanjutnya Allah Swt. membersihkan para malaikat dari apa yang dinisbatkan kepada mereka berupa kekufuran dan kedustaan yang menyatakan bahwa para malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah:

Tiada seorang pun di antara kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan tertentu (Ash Shaaffat:164)

Yaitu kedudukan yang khusus di langit dan tugas-tugas ibadah yang mereka tidak dapat keluar jalur darinya.

Ibnu Asakir di dalam biografi Muhammad ibnu Khalid berikut sanadnya sampai kepada Abdur Rahman ibnul Ala ibnu Sa'd, dari ayahnya, yang merupakan salah seorang yang berbaiat kepada Rasulullah Saw. pada hari jatuhnya kota Mekah, menyebutkan bahwa Rasulullah Saw. di suatu hari bersabda kepada orang-orang yang ada di dalam majelisnya:

Langit berdetak, dan sudah sepantasnya baginya berdetak, karena tidak suatu tempat pun untuk meletakkan kaki darinya melainkan padanya ada malaikat yang sedang rukuk atau sedang sujud. Kemudian Nabi Saw. membaca firman-Nya: Tiada seorang pun di antara kami (para malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu, dan sesungguhnya kami benar-benar bersaf-saf (dalam menunaikan perintah Allah). Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah) (Ash Shaaffat:164-166)

Ad-Dahhak telah mengatakan dalam tafsirnya sehubungan dengan makna ayat berikut, yaitu: Tiada seorang pun di antara kami (para malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu. (Ash Shaaffat:164) Ia mengatakan bahwa Masruq meriwayatkan dari Aisyah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

Tiada suatu tempat pun di langit terdekat ini melainkan terdapat padanya malaikat yang sedang sujud atau sedang berdiri. Yang demikian itu disebutkan oleh firman-Nya, "Tiada seorang pun di antara kami (para malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu.” (Ash Shaaffat:164)

Al-A'masy telah meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari Masruq, dari Ibnu Abbas r.a. yang mengatakan bahwa sesungguhnya di dalam langit itu benar-benar terdapat suatu langit yang di dalamnya tiada suatu jengkal tempat pun melainkan terdapat kening malaikat atau kedua telapak kakinya. Kemudian Abdullah ibnu Abbas r.a. Membaca firman-Nya: Tiada seorang pun di antara kami (para malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu. (Ash Shaaffat:164)

Hal yang sama telah dikatakan oleh Sa’id ibnu Jubair.

Qatadah mengatakan, bahwa dahulu kaum pria dan kaum wanita salat bersama-sama, sebelum turun firman-Nya: Tiada seorang pun di antara kami melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu. (Ash Shaaffat:164) Setelah itu kaum pria maju (berada di depan) dan kaum wanita di belakang.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Para malaikat berkata, dengan mengakui posisi penghambaan, "Masing-masing kita memiliki posisi yang telah ditentukan dan tidak boleh dilanggar dalam pengetahuan dan penghambaan.