Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Furqan Ayat 9

Al-Furqan Ayat ke-9 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اُنْظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوْا لَكَ الْاَمْثَالَ فَضَلُّوْا فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ سَبِيْلًا ࣖ ( الفرقان : ٩)

unẓur
ٱنظُرْ
See
perhatikanlah
kayfa
كَيْفَ
how
bagaimana
ḍarabū
ضَرَبُوا۟
they set forth
mereka membuat
laka
لَكَ
for you
padamu/tentang kamu
l-amthāla
ٱلْأَمْثَٰلَ
the similitudes
perumpamaan
faḍallū
فَضَلُّوا۟
but they have gone astray
maka sesatlah mereka
falā
فَلَا
so not
maka tidak
yastaṭīʿūna
يَسْتَطِيعُونَ
they are able (to find)
mereka berkuasa/mampu
sabīlan
سَبِيلًا
a way
jalan

Transliterasi Latin:

Unẓur kaifa ḍarabụ lakal-amṡāla fa ḍallụ fa lā yastaṭī'ụna sabīlā (QS. 25:9)

English Sahih:

Look how they strike for you comparisons; but they have strayed, so they cannot [find] a way. (QS. [25]Al-Furqan verse 9)

Arti / Terjemahan:

Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perbandingan-perbandingan tentang kamu, lalu sesatlah mereka, mereka tidak sanggup (mendapatkan) jalan (untuk menentang kerasulanmu). (QS. Al-Furqan ayat 9)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Setelah memaparkan kesesatan dan kebodohan kaum kafir, Allah berfirman kepada Nabi Muhammad, “Perhatikanlah bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan tentang engkau; mereka menyebutmu penyair, pria yang terkena sihir, pesihir, dan lain-lain, maka sesatlah mereka dari jalan yang benar sehingga mereka tidak mendapatkan satu jalan pun yang masuk akal untuk menentang kerasulanmu.  

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini Allah menyuruh Nabi dan umatnya memperhatikan kecaman-kecaman yang dikemukakan oleh orang-orang kafir itu. Dengan memperhatikan kecaman-kecaman itu nampak jelas bahwa mereka telah kehabisan alasan dan keterangan untuk menolak seruan Nabi Muhammad kepada tauhid dan meninggalkan sembahan-sembahan mereka yang menyesatkan itu. Mereka tidak sanggup menolak alasan-alasan dan bukti-bukti yang dikemukakan oleh Nabi Muhammad berupa ayat-ayat Al-Qur'an dan lainnya. Mereka tidak sanggup menjawab tantangan membuat satu surah saja yang sama nilainya dengan satu surah dalam Al-Qur'an, baik dari segi isi, makna maupun sastranya. Oleh sebab itu mereka mengalihkan kecaman mereka kepada pribadi Nabi Muhammad sendiri. Hal itu banyak terjadi pada orang-orang yang telah dikalahkan hujjahnya. Oleh sebab itu Allah tidak langsung menjawab kecaman-kecaman itu dan menyuruh memperlihatkannya agar jelas bagi semua orang bahwa mereka itu telah terlempar ke sudut karena mereka memang telah sesat dari jalan yang benar.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan tentang kamu) dengan julukan sebagai orang yang kena pengaruh sihir, orang yang membutuhkan nafkah, orang yang harus ditemani oleh Malaikat yang bersama-sama menyampaikan tugasnya (lalu sesatlah mereka) dari petunjuk disebabkan ucapannya itu (mereka tidak sanggup mendapatkan jalan untuk menentang kerasulannya) maksudnya mereka tidak akan dapat menemukan jalan untuk menentangnya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman-Nya:

lalu sesatlah mereka. (Al Furqaan:9)

Yaitu sesat dari jalan petunjuk.

mereka tidak sanggup (mendapatkan) jalan (untuk menentang kerasulanmu). (Al Furqaan:9)

Demikian itu karena setiap orang yang keluar dari jalan yang hak dan petunjuk, maka sesungguhnya dia adalah orang yang sesat ke mana pun ia pergi, karena perkara hak adalah satu, metodanya menyatu, sebagian darinya membenarkan sebagian yang lain.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Perhatikanlah, wahai Nabi, bagaimana mereka telah membuat perumpamaan-perumpamaan yang ditujukan kepadamu. Mereka mengumpamakan kamu seperti orang yang tersihir, orang gila, pembohong dan, dalam kesempatan lain, mereka mengatakan bahwa kamu telah mempelajari al-Qur'ân dari orang-orang non Arab (asing). Dengan begitu sesungguhnya mereka telah sesat dari jalan kebenaran dan bukti- bukti yang benar sehingga tidak menemukan keduanya.