Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Furqan Ayat 10

Al-Furqan Ayat ke-10 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

تَبٰرَكَ الَّذِيْٓ اِنْ شَاۤءَ جَعَلَ لَكَ خَيْرًا مِّنْ ذٰلِكَ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ وَيَجْعَلْ لَّكَ قُصُوْرًا ( الفرقان : ١٠)

tabāraka
تَبَارَكَ
Blessed is He
Maha Berkah/Maha Suci
alladhī
ٱلَّذِىٓ
Who
(Allah) yang
in
إِن
if
jika
shāa
شَآءَ
He willed
Dia menghendaki
jaʿala
جَعَلَ
(could have) made
Dia menjadikan
laka
لَكَ
for you
bagimu
khayran
خَيْرًا
better
lebih baik
min
مِّن
than
dari
dhālika
ذَٰلِكَ
that -
yang demikian
jannātin
جَنَّٰتٍ
gardens -
kebun-kebun
tajrī
تَجْرِى
flow
mengalir
min
مِن
from
dari
taḥtihā
تَحْتِهَا
underneath it
bawahnya
l-anhāru
ٱلْأَنْهَٰرُ
the rivers
sungai-sungai
wayajʿal
وَيَجْعَل
and He (could) make
dan Dia menjadikan
laka
لَّكَ
for you
untukmu
quṣūran
قُصُورًۢا
palaces
istana-istana

Transliterasi Latin:

Tabārakallażī in syā`a ja'ala laka khairam min żālika jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru wa yaj'al laka quṣụrā (QS. 25:10)

English Sahih:

Blessed is He who, if He willed, could have made for you [something] better than that – gardens beneath which rivers flow – and could make for you palaces. (QS. [25]Al-Furqan verse 10)

Arti / Terjemahan:

Maha Suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian, (yaitu) surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan dijadikan-Nya (pula) untukmu istana-istana. (QS. Al-Furqan ayat 10)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Mahasuci Allah yang jika Dia menghendaki, niscaya Dia jadikan atau anugerahkan secara khusus bagimu sesuatu yang lebih baik daripada apa yang mereka usulkan itu, yaitu kebun-kebun atau surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sehingga kebun itu tidak akan mengalami kekeringan, dan Dia jadikan pula istana-istana yang besar dan megah untukmu.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Sebagai hiburan kepada Nabi yang selalu dihina dan direndahkan oleh orang-orang kafir itu, Allah menjelaskan bahwa kalau Dia menghendaki, niscaya Dia akan memberikan kepadanya kebun-kebun yang lebih baik dari yang diminta oleh orang-orang kafir itu dan akan memberikan pula istana-istana yang paling megah dan indah. Hal itu amat mudah bagi Allah tetapi bukan demikian yang dikehendaki-Nya. Allah menghendaki agar Rasul pembawa risalah-Nya sebagai manusia biasa yang menjadi ikutan dan teladan bagi umatnya dalam memperjuangkan suatu cita-cita, memperjuangkan kebenaran dan meninggikan kalimat Allah.
Di samping perjuangan yang amat berat itu Nabi harus pula memikirkan keperluan dan hajat pribadinya. Begitulah seharusnya seorang Rasul yang akan menjadi contoh dan teladan. Kalaulah Nabi Muhammad itu seorang kaya mempunyai kebun-kebun dan istana serta perbendaharaan yang berlimpah-limpah tentulah tidak akan sebesar itu nilai perjuangannya dan tentulah tidak akan dapat dicontoh oleh pengikut-pengikutnya di belakang hari. Apa arti istana, apa arti kebun-kebun dan apa arti perbendaharaan yang berlimpah-limpah bila seorang berhadapan dengan Khaliknya Yang Mahakuasa, Mahakaya dan Maha Perkasa? Demikianlah Nabi Muhammad rida dengan keadaannya. meskipun miskin, lemah dan menerima berbagai hinaan dan cemoohan kaumnya, tetapi dia senang dan bahagia karena dia mengemban tugas suci dari Tuhannya. Pernah beliau berkata, "Ya Tuhanku apapun yang terjadi pada diriku dan bagaimana pun beratnya penderitaanku tetapi aku tetap bahagia selama Engkau rida terhadapku."

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Maha Agung Allah) Maha Kaya akan kebaikan (yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian) yakni lebih baik daripada perbendaharaan harta dan kebun yang mereka mintakan di dunia ini (yaitu surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai) karena Dia telah menjanjikan akan memberikan kepadanya nanti di akhirat (dan dijadikan-Nya pula) lafal ayat ini dibaca Jazm (untukmu istana-istana) dan menurut qiraat yang lain, lafal Yaj'al dibaca Yaj'alu sehingga kedudukannya menjadi kalimat Isti'naf, atau kalimat baru.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Kemudian Allah Swt. berfirman, memberitahukan kepada Nabi-Nya bahwa jika Dia menghendaki, tentu Dia dapat mendatangkan hal yang lebih baik, lebih utama, dan lebih indah di dunia ini daripada apa yang mereka katakan. Untuk itu Allah Swt. berfirman:

Mahasuci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik daripada yang demikian. (Al Furqaan:10), hingga akhir ayat.

Mujahid mengatakan bahwa hal tersebut direalisasikan di dunia. Yakni Allah jika menghendaki, tentu dapat merealisasikannya di dunia. Orang-orang Quraisy mengatakan bahwa setiap rumah yang terbuat dari batu dinamakan qasr (gedung), baik yang berbentuk kecil maupun besar.

Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Habib ibnu Abu Sabit, dari Khaisamah, bahwa pernah dikatakan kepada Nabi Saw.: "Jika kamu suka, Kami dapat memberikan kepadamu perbendaharaan-perbendaharaan bumi dan kunci-kuncinya dalam jumlah yang belum pernah Kami berikan kepada seorang nabi pun sebelummu. Dan Kami tidak akan memberikannya kepada seorang pun sesudahmu, dan hal itu tidak akan mengurangi pahala yang ada di sisi Allah bagimu.” Maka Nabi Saw. berkata, "Himpunkanlah semuanya itu buatku di akhirat.” Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya sehubungan dengan hal ini, yaitu: Mahasuci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik daripada yang demikian. (Al Furqaan:10), hingga akhir ayat.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mahasuci Allah dan Mahaberkah kebaikan-Nya. Dialah yang, jika menghendaki, akan memberimu di dunia sesuatu yang lebih baik dari yang mereka usulkan. Dia akan menyediakan bagimu seperti yang telah dijanjikan untukmu di akhirat. Yaitu kebun-kebun yang banyak yang dialiri sungai-sungai dari celah-celah pepohonannya. Dia juga akan memberimu istana-istana yang megah.

Asbabun Nuzul
Surat Al-Furqan Ayat 10

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam al-Mushannaf, Ibnu Jarir, dan Ibnu Abi Hatim, yang bersumber dari Khaitsamah bahwa Nabi saw. pernah ditawari oleh Allah swt. melalui Jibril dengan berkata: "Sekiranya tuan inginkan, Allah akan menyerahkan segala kunci bumi dengan segala isinya tanpa mengurangi bagian tuan di akhirat. Dan sekiranya tuan inginkan, Allah akan menggabungkan kedua-duanya untuk tuan di akhirat." Maka turunlah ayat ini (al-Furqaan: 10) sebagai pujian kepada Nabi Muhammad saw. yang dapat memilih dengan baik.