Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Furqan Ayat 8

Al-Furqan Ayat ke-8 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اَوْ يُلْقٰىٓ اِلَيْهِ كَنْزٌ اَوْ تَكُوْنُ لَهٗ جَنَّةٌ يَّأْكُلُ مِنْهَاۗ وَقَالَ الظّٰلِمُوْنَ اِنْ تَتَّبِعُوْنَ اِلَّا رَجُلًا مَّسْحُوْرًا ( الفرقان : ٨)

aw
أَوْ
Or
atau
yul'qā
يُلْقَىٰٓ
is delivered
dicampakkan/diberikan
ilayhi
إِلَيْهِ
to him
kepadanya
kanzun
كَنزٌ
a treasure
perbendaharaan
aw
أَوْ
or
atau
takūnu
تَكُونُ
is
adalah
lahu
لَهُۥ
for him
baginya
jannatun
جَنَّةٌ
a garden
kebun
yakulu
يَأْكُلُ
he may eat
dia memakan
min'hā
مِنْهَاۚ
from it
daripadanya
waqāla
وَقَالَ
And say
dan berkata
l-ẓālimūna
ٱلظَّٰلِمُونَ
the wrongdoers
orang-orang yang zalim
in
إِن
"Not
tidak lain
tattabiʿūna
تَتَّبِعُونَ
you follow
kamu mengikuti
illā
إِلَّا
but
hanyalah
rajulan
رَجُلًا
a man
seorang laki-laki
masḥūran
مَّسْحُورًا
bewitched"
kena sihir

Transliterasi Latin:

Au yulqā ilaihi kanzun au takụnu lahụ jannatuy ya`kulu min-hā, wa qālaẓ-ẓālimụna in tattabi'ụna illā rajulam mas-ḥụrā (QS. 25:8)

English Sahih:

Or [why is not] a treasure presented to him [from heaven], or does he [not] have a garden from which he eats?" And the wrongdoers say, "You follow not but a man affected by magic." (QS. [25]Al-Furqan verse 8)

Arti / Terjemahan:

Atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaharaan, atau (mengapa tidak) ada kebun baginya, yang dia dapat makan dari (hasil)nya?" Dan orang-orang yang zalim itu berkata: "Kamu sekalian tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir". (QS. Al-Furqan ayat 8)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Atau kalau hal itu pun tidak terpenuhi, mengapa tidak diturunkan kepadanya khazanah dari langit berupa harta kekayaan sehingga dia tidak perlu bersusah payah mencari rezeki, atau mengapa tidak ada kebun baginya sehingga dia dapat makan dari hasil-nya dan tidak perlu lagi berpayah-payah bekerja?” Demikian ucapan mereka yang sangat keterlaluan. Dan orang-orang zalim itu dengan lancangnya berkata, “Kamu, wahai para pengikut Muhammad, hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir.”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Orang-orang kafir mengatakan bahwa tidak mungkin Muhammad itu menjadi Rasul karena tidak terdapat padanya tanda-tanda bahwa dia diangkat menjadi Rasul. Dia hanyalah orang biasa seperti mereka bahkan jika dilihat bagaimana kehidupannya tambah nyatalah bahwa dia berbohong mendakwahkan dirinya sebagai Rasul karena dia sama dengan mereka bahkan sebagai manusia dia lebih rendah kedudukannya dan lebih miskin dari mereka. Kritik-kritik itu dapat disimpulkan, sebagai berikut:
1. Mereka berkata, "Kenapa Muhammad itu makan minum juga seperti manusia biasa dan tidak ada kelebihannya sedikit pun dari kita, tidak akan mungkin dia berhubungan dengan Tuhan. Orang yang dapat berhubungan dengan Tuhan hanya orang-orang yang jiwanya suci dan tinggi sehingga tidak mementingkan makan dan minum lagi."
2. Mengapa tidak diturunkan malaikat bersamanya yang dapat menjadi bukti bagi kerasulannya dan membantunya dalam memberi peringatan dan petunjuk kepada manusia.
3. Mengapa Muhammad itu pergi ke pasar untuk mencari nafkah hidupnya seperti orang biasa? Di mana letak kelebihannya sehingga ia diangkat Allah sebagai Rasul.
4. Mengapa Allah tidak menurunkan saja kepadanya perbendaharaan dari langit agar dia dapat menumpahkan seluruh perhatiannya kepada dakwah untuk menyebarkan agamanya, sehingga dia tidak perlu lagi pergi ke pasar melakukan jual beli untuk mencari nafkah hidupnya.
5. Atau kenapa tidak diberikan kepadanya kebun yang luas yang hasilnya dapat menutupi kebutuhannya.
Setelah mereka berputus asa karena semua tawaran mereka ditolak oleh Muhammad tidak ada jalan lain bagi mereka kecuali menuduhnya sebagai orang yang kena sihir sehingg tidak dapat lagi membedakan antara yang baik dan yang buruk. Menurut mereka orang-orang seperti itu tidaklah pantas untuk dipercaya apalagi untuk diangkat Allah sebagai Nabi.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Atau mengapa tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan) dari langit yang kemudian ia membelanjakannya, sehingga ia tidak usah berjalan-jalan di pasar lagi untuk mencari penghidupan (atau mengapa tidak ada kebun baginya) yaitu ladang yang menjadi miliknya (yang dapat dia makan dari hasilnya") buah-buahannya, sehingga hal itu menjadi kecukupan baginya. Menurut qiraat yang lain dibaca Na'kulu Minhaa, artinya; yang kami dapat ikut makan dari kebunnya. Maksudnya, supaya memiliki kelebihan di atas kami. (Dan orang-orang yang zalim itu berkata:) orang-orang kafir itu kepada orang-orang Mukmin, ("Tidak lain kamu sekalian hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir") orang yang akalnya tidak waras karena pengaruh sihir. Maka Allah berfirman pada ayat selanjutnya:

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Dalam firman selanjutnya yang mengisahkan ucapan mereka:

atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaharaan. (Al Furqaan:8)

Yaitu pengetahuan mengenai perbendaharaan harta, lalu ia berinfak darinya.

atau (mengapa tidak) ada kebun baginya, yang dia dapat makan dari (hasil)nya. (Al Furqaan:8)

Yakni kebun itu berjalan bersamanya ke mana pun ia pergi. Semuanya itu amatlah mudah bagi Allah untuk merealisasikannya. Tetapi karena ada hikmah yang hanya diketahui oleh-Nya, maka hal tersebut tidak direalisasikannya. Hanya Dialah yang mempunyai alasan paling tepat dalam meninggalkan hal tersebut.

Dan orang-orang yang zalim itu berkata, "Kamu sekalian tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir.” (Al Furqaan:8)

Adapun firman Allah Swt.:

Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perbandingan-perbandingan tentang kamu, lalu sesatlah mereka. (Al Furqaan:9)

Yakni tuduhan-tuduhan dusta yang mereka lancarkan terhadap dirimu, antara lain mereka mengatakan bahwa kamu adalah seorang tukang sihir, orang yang terkena sihir, orang gila, pendusta, atau penyair. Semuanya itu merupakan perkataan yang batil yang sama sekali tidak ada buktinya. Setiap orang yang mempunyai pemahaman dan akal yang sedikitpun akan mengetahui kedustaan dan buat-buatan mereka itu dalam hal tersebut.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mengapa dia tidak meminta agar dicukupkan--ketimbang pulang pergi--dengan diberikan perbendaharaan dari langit, sehingga dia dapat memenuhi keperluannya dari situ? Atau, tidakkah dia meminta diberikan sebuah kebun sehingga dia dapat memetik buah-buahannya?" Para pembesar dari orang-orang kafir yang menzalimi diri mereka dengan kekafiran, menghalangi manusia dari beriman kepada Muhammad dan berusaha membuat ragu orang muslim, berkata, "Kalian tidak lain hanya mengikuti orang yang tersihir akalnya. Dia telah berkata melantur yang tidak ada kebenarannya sama sekali."