Al-Qur'an Surat Al-Mu'minun Ayat 39
Al-Mu'minun Ayat ke-39 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
قَالَ رَبِّ انْصُرْنِيْ بِمَا كَذَّبُوْنِ ( المؤمنون : ٣٩)
- qāla
- قَالَ
- He said
- (Rasul) berkata/berdo'a
- rabbi
- رَبِّ
- "My Lord!
- ya Tuhanku
- unṣur'nī
- ٱنصُرْنِى
- Help me
- tolonglah aku
- bimā
- بِمَا
- because
- dengan apa/karena
- kadhabūni
- كَذَّبُونِ
- they deny me"
- mereka mendustakan aku
Transliterasi Latin:
Qāla rabbinṣurnī bimā każżabụn(QS. 23:39)
English Sahih:
He said, "My Lord, support me because they have denied me." (QS. [23]Al-Mu'minun verse 39)
Arti / Terjemahan:
Rasul itu berdoa: "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakanku". (QS. Al-Mu'minun ayat 39)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Mendengar pendustaan dan pengingkaran kaumnya yang sungguh terlalu, Dia, yaitu Nabi Hud, berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah aku untuk mengalahkan mereka, karena mereka telah mendustakan aku.”
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ketika Hud mendengar ucapan kaumnya, bahwa mereka sama sekali tidak akan beriman kepadanya, maka beliau berdoa kepada Allah, "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakan aku, walaupun aku telah menjalankan segala daya upaya untuk memberi petunjuk kepada mereka, tetapi mereka telah menutup semua pintu-pintu hidayah, sehingga aku merasa berputus asa dari keimanan mereka itu."
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Rasul itu berdoa, "Ya Rabbku! Tolonglah aku karena mereka mendustakanku").
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Allah Swt. menceritakan bahwa Dia menjadikan umat yang lain sesudah kaum Nuh. Menurut suatu pendapat, yang dimaksud dengan mereka dalam ayat-ayat ini adalah kaum 'Ad, karena sesungguhnya merekalah yang berkuasa sesudah kaum Nuh. Menurut pendapat yang lainnya lagi, mereka adalah kaum Samud, karena ada firman-Nya yang mengatakan:
Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak.
Dan bahwa Allah Swt. telah mengutus seorang rasul di antara mereka yang menyeru mereka untuk menyembah Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Tetapi mereka mendustakannya dan menentangnya serta menolak, tidak mau mengikutinya hanya karena dia adalah seorang manusia yang sama dengan mereka. Pada prinsipnya mereka tidak mau mengikuti rasul yang berupa manusia, mereka mendustakan hari pertemuan dengan Allah kelak di hari kiamat, dan mereka ingkar kepada hari berbangkit di mana manusia dibangkitkan hidup kembali dari kuburnya masing-masing. Mereka berkata:
Apakah ia menjanjikan kepada kamu sekalian bahwa bila kamu telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, kamu sesungguhnya akan dikeluarkan (dari kuburmu)? Jauh, jauh sekali (dari kebenaran) apa yang diancamkan kepada kamu itu. (Al Mu’minun: 35-36)
Yakni mustahil sesudah mati kalian dihidupkan kembali.
Ia tidak lain hanyalah seorang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. (Al Mu’minun: 38)
Yaitu dalam semua berita yang disampaikannya kepada kalian tentang kerasulan, peringatan, dan berita-berita tentang hari kiamat.
"dan kami sekali-kali tidak akan beriman kepadanya.” Rasul itu berdoa, "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka men-dustakanku.” (Al Mu’minun: 38-39)
Yakni rasul itu memohon pertolongan dan bantuan kepada Allah dalam menghadapi mereka, dan Allah memperkenankan doanya.
Allah berfirman, "Dalam sedikit waktu lagi pasti mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal.” (Al Mu’minun: 40)
karena mereka menentangmu dan mengingkari apa yang kamu sampaikan kepada mereka.
Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak. (Al Mu’minun: 41)
Mereka memang berhak mendapat azab itu dari Allah karena kekafiran dan kesewenang-wenangan mereka. Menurut makna lahiriah ayat ini menunjukkan bahwa azab itu berupa gabungan antara angin yang kencang lagi sangat kuat dan sangat dingin.
yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. (Al Ahqaaf:25)
Firman Allah Swt.:
dan Kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir. (Al Mu’minun: 41)
Yakni mati dan binasa seperti buih banjir, yaitu sesuatu yang hina lagi tiada artinya dan tiada manfaatnya sama sekali.
maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu. (Al Mu’minun: 41)
Sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Dan tidaklah Kami menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (Az Zukhruf:76)
karena kekafiran, keingkaran, dan sikap mereka yang selalu menentang utusan Allah. Maka hendaknyalah hal ini dijadikan pelajaran bagi orang-orang yang mendustakan rasul mereka.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Setelah hampir putus harapannya agar kaumnya beriman, Hûd berkata, "Ya Tuhan, tolonglah aku dan hukumlah mereka karena telah mendustakan dakwahku."