Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Mu'minun Ayat 40

Al-Mu'minun Ayat ke-40 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

قَالَ عَمَّا قَلِيْلٍ لَّيُصْبِحُنَّ نٰدِمِيْنَ ۚ ( المؤمنون : ٤٠)

qāla
قَالَ
He said
(Allah) berfirman
ʿammā
عَمَّا
"After a little while
dalam waktu
qalīlin
قَلِيلٍ
"After a little while
sedikit
layuṣ'biḥunna
لَّيُصْبِحُنَّ
surely they will become
sungguh mereka akan menjadi
nādimīna
نَٰدِمِينَ
regretful"
orang-orang yang menyesal

Transliterasi Latin:

Qāla 'ammā qalīlil layuṣbiḥunna nādimīn (QS. 23:40)

English Sahih:

[Allah] said, "After a little, they will surely become regretful." (QS. [23]Al-Mu'minun verse 40)

Arti / Terjemahan:

Allah berfirman: "Dalam sedikit waktu lagi pasti mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal". (QS. Al-Mu'minun ayat 40)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah mengabulkan doa Nabi Hud. Dia berfirman, “Bersabarlah, wahai Nabi Hud. Tidak lama lagi mereka pasti akan menyesal.” Lalu setelah tiba waktunya, mereka benar-benar dimusnahkan oleh suara yang mengguntur. Mereka pantas mendapat azab itu sehingga kedatangan azab itu hak adanya. Dan Kami jadikan mereka seperti sampah yang dibawa banjir akibat kezaliman mereka sendiri. Maka, binasalah bagi orang-orang yang zalim.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah berfirman, "Tunggulah, tidak lama lagi orang-orang yang mendustakanmu itu semuanya akan menjadi orang-orang yang menyesal. Azab-Ku akan menimpa mereka dan pada waktu itu semua penyesalan tidak akan berguna lagi."

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Allah berfirman, "Dalam sedikit waktu lagi) sebentar lagi. Huruf Ma di sini adalah Zaidah (pasti mereka akan menjadi) akan menjadi orang-orang (yang menyesal") atas kekafiran dan kedustaan mereka.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. menceritakan bahwa Dia menjadikan umat yang lain sesudah kaum Nuh. Menurut suatu pendapat, yang dimaksud dengan mereka dalam ayat-ayat ini adalah kaum 'Ad, karena sesungguhnya merekalah yang berkuasa sesudah kaum Nuh. Menurut pendapat yang lainnya lagi, mereka adalah kaum Samud, karena ada firman-Nya yang mengatakan:

Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak.

Dan bahwa Allah Swt. telah mengutus seorang rasul di antara mereka yang menyeru mereka untuk menyembah Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Tetapi mereka mendustakannya dan menentangnya serta menolak, tidak mau mengikutinya hanya karena dia adalah seorang manusia yang sama dengan mereka. Pada prinsipnya mereka tidak mau mengikuti rasul yang berupa manusia, mereka mendustakan hari pertemuan dengan Allah kelak di hari kiamat, dan mereka ingkar kepada hari berbangkit di mana manusia dibangkitkan hidup kembali dari kuburnya masing-masing. Mereka berkata:

Apakah ia menjanjikan kepada kamu sekalian bahwa bila kamu telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, kamu sesungguhnya akan dikeluarkan (dari kuburmu)? Jauh, jauh sekali (dari kebenaran) apa yang diancamkan kepada kamu itu. (Al Mu’minun: 35-36)

Yakni mustahil sesudah mati kalian dihidupkan kembali.

Ia tidak lain hanyalah seorang yang mengada-adakan ke­bohongan terhadap Allah. (Al Mu’minun: 38)

Yaitu dalam semua berita yang disampaikannya kepada kalian tentang kerasulan, peringatan, dan berita-berita tentang hari kiamat.

"dan kami sekali-kali tidak akan beriman kepadanya.” Rasul itu berdoa, "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka men-dustakanku.” (Al Mu’minun: 38-39)

Yakni rasul itu memohon pertolongan dan bantuan kepada Allah dalam menghadapi mereka, dan Allah memperkenankan doanya.

Allah berfirman, "Dalam sedikit waktu lagi pasti mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal.” (Al Mu’minun: 40)

karena mereka menentangmu dan mengingkari apa yang kamu sampaikan kepada mereka.

Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak. (Al Mu’minun: 41)

Mereka memang berhak mendapat azab itu dari Allah karena kekafiran dan kesewenang-wenangan mereka. Menurut makna lahiriah ayat ini menunjukkan bahwa azab itu berupa gabungan antara angin yang kencang lagi sangat kuat dan sangat dingin.

yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhan­nya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. (Al Ahqaaf:25)

Firman Allah Swt.:

dan Kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir. (Al Mu’minun: 41)

Yakni mati dan binasa seperti buih banjir, yaitu sesuatu yang hina lagi tiada artinya dan tiada manfaatnya sama sekali.

maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu. (Al Mu’minun: 41)

Sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

Dan tidaklah Kami menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (Az Zukhruf:76)

karena kekafiran, keingkaran, dan sikap mereka yang selalu menentang utusan Allah. Maka hendaknyalah hal ini dijadikan pelajaran bagi orang-orang yang mendustakan rasul mereka.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Dengan menekankan janji-Nya, Allah berkata kepada Hûd, "Tidak lama lagi mereka akan menyesali apa yang mereka lakukan sekarang, setelah siksa Kami menimpa mereka nanti."