Al-Qur'an Surat Taha Ayat 125
Taha Ayat ke-125 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِيْٓ اَعْمٰى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيْرًا ( طٰهٰ : ١٢٥)
- qāla
- قَالَ
- He will say
- dia berkata
- rabbi
- رَبِّ
- "My Lord!
- ya Tuhanku
- lima
- لِمَ
- Why
- mengapa
- ḥashartanī
- حَشَرْتَنِىٓ
- You raised me
- Engkau mengumpulkan aku
- aʿmā
- أَعْمَىٰ
- blind
- buta
- waqad
- وَقَدْ
- while [verily]
- dan/padahal sesungguhnya
- kuntu
- كُنتُ
- I had
- adalah aku
- baṣīran
- بَصِيرًا
- sight"
- seorang yang melihat
Transliterasi Latin:
Qāla rabbi lima ḥasyartanī a'mā wa qad kuntu baṣīrā(QS. 20:125)
English Sahih:
He will say, "My Lord, why have you raised me blind while I was [once] seeing?" (QS. [20]Taha verse 125)
Arti / Terjemahan:
Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" (QS. Taha ayat 125)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Ketika orang yang ingkar itu merasakan balasan Allah, dia berkata, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta sehingga tidak dapat melihat, padahal di dunia dahulu aku dapat melihat?”
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Orang-orang yang kafir itu akan bertanya kepada Allah mengapa Engkau jadikan aku buta sedang mataku dahulu terang dapat melihat. Allah menjawab, bahwa hal itu memang demikian! Karena di dunia ketika datang kepadanya rasul-rasul membawa petunjuk-petunjuk-Nya dia berpaling darinya seakan-akan matanya telah buta dan seakan-akan ia telah melupakannya karena tidak mengindahkan dan memperhatikannya. Oleh sebab itu Allah jadikan mata hatinya buta pada hari Kiamat sehingga engkau tidak dapat mengemukakan suatu alasan untuk membela dirimu dari azab yang telah disediakan baginya sebagai balasan atas kebutaan mereka selama di dunia.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Berkatalah ia, "Ya Rabbku! Mengapa Engkau menghimpun aku dalam keadaan buta, padahal dahulunya aku adalah orang yang melihat?") yakni di kala ia hidup di dunia melihat tetapi di kala ia dibangkitkan hidup kembali buta.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Lihat tafsir ayat selanjutnya
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Dalam situasi seperti ini, dengan gentar ia menanyakan Tuhannya, "Ya Tuhan, mengapa Kau buat aku lupa akan alasan-alasanku dan tidak mampu memohon maaf? Mengapa pula Kau tempatkan aku seperti orang buta, sedangkan di dunia aku bisa melihat apa saja yang ada di sekitarku, mendebat dan mempertahankan diri?"