Skip to content

Al-Qur'an Surat Maryam Ayat 78

Maryam Ayat ke-78 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اَطَّلَعَ الْغَيْبَ اَمِ اتَّخَذَ عِنْدَ الرَّحْمٰنِ عَهْدًا ۙ ( مريم : ٧٨)

aṭṭalaʿa
أَطَّلَعَ
Has he looked
adakah ia melihat
l-ghayba
ٱلْغَيْبَ
(into) the unseen
yang gaib
ami
أَمِ
or
atau
ittakhadha
ٱتَّخَذَ
has he taken
ia mengambil
ʿinda
عِندَ
from
disisi
l-raḥmāni
ٱلرَّحْمَٰنِ
the Most Gracious
Yang Maha Pengasih
ʿahdan
عَهْدًا
a promise?
perjanjian

Transliterasi Latin:

Aṭṭala'al-gaiba amittakhaża 'indar-raḥmāni 'ahdā (QS. 19:78)

English Sahih:

Has he looked into the unseen, or has he taken from the Most Merciful a promise? (QS. [19]Maryam verse 78)

Arti / Terjemahan:

Adakah ia melihat yang ghaib atau ia telah membuat perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah?, (QS. Maryam ayat 78)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Keangkuhan mereka direspons dengan pertanyaan berikut. Adakah dia, yaitu orang kafir, melihat yang gaib sehingga dapat berkata demikian atau dia telah membuat perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pengasih sehingga dia dapat memastikan kebenaran perkataannya?

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Oleh sebab itu maka pada ayat ini Allah mengecamnya dengan mengatakan, "Apakah dia mengetahui hal-hal yang gaib ataukah dia telah berjanji dengan Allah bahwa Dia akan memberinya rezeki dan anak yang banyak?" Kedua kemungkinan itu amat jauh sekali, karena tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui yang gaib apalagi yang berhubungan dengan hari akhirat. Dan tidak mungkin pula dia berjanji dengan Tuhan bahwa dia akan diberi rezeki yang banyak di akhirat sedangkan dia sendiri mengingkari hari itu dan mempersekutukan Allah dengan berhala-berhala. Tempat orang seperti ini adalah neraka dan siksaan yang akan ditimpakan kepadanya tentu berat sekali.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Adakah dia melihat yang gaib) apakah dia mengetahuinya sehingga ia berani mengatakan, bahwa dia akan diberi seperti apa yang dikatakannya itu. Lafal Aththala'a ini disebabkan sudah cukup hanya dengan memakai Hamzah Istifham, maka Hamzah Washalnya dibuang (atau ia telah membuat perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah?) sehingga ia berani mengatakan, bahwa Allah akan memberikan kepadanya apa yang telah dikatakannya itu.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Adakah ia melihat yang gaib.

Kalimat ayat ini merupakan bantahan terhadap orang yang mengatakan apa yang disitir oleh firman-Nya:

Pasti aku akan diberi harta dan anak.

Yakni kelak di hari kiamat. Dia memberitahukan apa yang bakal diperolehnya di hari akhirat nanti, menurut dakwaan sendiri, sehingga ia berani bersumpah menyatakan hal tersebut dan menganggapnya sebagai suatu kepastian.

...atau ia telah membuat perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah?

Yaitu apakah dia telah membuat suatu janji dengan Allah, bahwa Allah pasti akan memberinya hal tersebut?

Dalam pembahasan terdahulu telah disebutkan melalui hadis Imam Bukhari, bahwa yang dimaksud dengan ahdan ialah janji.

Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Adakah ia melihat yang gaib atau ia telah membuat perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah? (Maryam:78) Bahwa yang dimaksud ialah kalimat, "Tidak ada Tuhan selain Allah," yang karenanya maka ia berharap akan mendapat hal tersebut.

Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah. (Maryam:87) Bahwa yang dimaksud ialah persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, lalu Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi membacakan firman-Nya: kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah. (Maryam:87)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Apakah orang kafir itu dapat melihat yang gaib, sehingga ia memberi kabar dengan benar; atau, ia telah membuat perjanjian dengan Allah, sehingga sangat berpengharapan?