Al-Qur'an Surat Maryam Ayat 20
Maryam Ayat ke-20 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
قَالَتْ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّلَمْ يَمْسَسْنِيْ بَشَرٌ وَّلَمْ اَكُ بَغِيًّا ( مريم : ٢٠)
- qālat
- قَالَتْ
- She said
- (Maryam) berkata
- annā
- أَنَّىٰ
- "How
- bagaimana
- yakūnu
- يَكُونُ
- can be
- adalah
- lī
- لِى
- for me
- bagiku
- ghulāmun
- غُلَٰمٌ
- a son
- seorang anak laki-laki
- walam
- وَلَمْ
- when not
- dan tidak
- yamsasnī
- يَمْسَسْنِى
- has touched me
- menyentuh tubuhku
- basharun
- بَشَرٌ
- a man
- seorang manusia
- walam
- وَلَمْ
- and not
- dan tidak/bukan
- aku
- أَكُ
- I am
- aku adalah
- baghiyyan
- بَغِيًّا
- unchaste?"
- seorang pelacur/jalang
Transliterasi Latin:
Qālat annā yakụnu lī gulāmuw wa lam yamsasnī basyaruw wa lam aku bagiyyā(QS. 19:20)
English Sahih:
She said, "How can I have a boy while no man has touched me and I have not been unchaste?" (QS. [19]Maryam verse 20)
Arti / Terjemahan:
Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!" (QS. Maryam ayat 20)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Mendengar perkataan Jibril tentang anak tersebut, dia berkata keheranan, “Bagaimana mungkin aku melahirkan dan mempunyai anak laki-laki, padahal selama ini tidak pernah ada satu orang pun pria yang menyentuhku, yaitu berhubungan suami istri secara halal denganku, dan aku juga bukan seorang pezina.”
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Maryam merasa sangat terkejut mendengar berita itu dan dengan nada keheranan ia berkata, "Bagaimana aku akan mendapat seorang anak laki-laki padahal belum pernah ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku; dan aku bukan pula seorang pezina."
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Maryam berkata, "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedangkan tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku) yakni mengawiniku (dan aku bukan pula seorang pezina!)" seorang pelacur.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Maryam berkata, "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki.
Maryam merasa heran dengan berita tersebut, maka ia mengatakan, "Bagaimana aku bisa punya anak laki-laki," dengan cara apakah akan terjadi kelahiran anak laki-laki seperti itu dariku, padahal aku bukanlah wanita yang bersuami, dan mustahil aku berbuat lacur. Karena itulah dalam ayat selanjutnya disebutkan bahwa Maryam berkata:
...sedangkan tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan pula seorang pezina.
Al-bagyu artinya zina.
Di dalam hadis disebutkan bahwa Nabi Saw. melarang (memakan) maskawin pelacuran, yakni imbalan yang diberikan kepada pelacur.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Maryam berkata, "Bagaimana aku dapat mempunyai anak, sedang aku tidak pernah disentuh oleh seseorang pun, dan aku bukan seorang pezina."