Skip to content

Al-Qur'an Surat Maryam Ayat 13

Maryam Ayat ke-13 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَّحَنَانًا مِّنْ لَّدُنَّا وَزَكٰوةً ۗوَكَانَ تَقِيًّا ۙ ( مريم : ١٣)

waḥanānan
وَحَنَانًا
And affection
dan rasa belas kasihan
min
مِّن
from
dari
ladunnā
لَّدُنَّا
Us
sisi Kami
wazakatan
وَزَكَوٰةًۖ
and purity
dan kesucian
wakāna
وَكَانَ
and he was
dan adalah dia
taqiyyan
تَقِيًّا
righteous
orang yang bertakwa

Transliterasi Latin:

Wa ḥanānam mil ladunnā wa zakāh, wa kāna taqiyyā (QS. 19:13)

English Sahih:

And affection from Us and purity, and he was fearing of Allah (QS. [19]Maryam verse 13)

Arti / Terjemahan:

Dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa, (QS. Maryam ayat 13)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Selain pemahaman tentang kandungan Taurat, Kami jadikan pula dia pemuda yang santun dan memiliki rasa kasih sayang kepada sesama. Inilah anugerah dari Kami dan Kami jadikan dia orang yang bersih dari dosa. Dan dia pun seorang yang bertakwa dan taat pada aturan-aturan Allah.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah menjadikan Nabi Yahya itu seorang yang memiliki rasa belas kasihan kepada sesama manusia terutama fakir miskin sebagaimana Allah menjadikan Nabi Muhammad saw memiliki perasaan yang sama, seperti tercantum dalam firman Allah:
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. (Ali 'Imran/3: 159)
Dan firman Allah:
Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman. (at-Taubah/9: 128)
Sifat Nabi Yahya juga bersih dari syirik dan selalu menjauhkan diri dari setiap perbuatan yang menyebabkan kemurkaan Allah. Beliau selalu bertakwa melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan rasa belas kasihan yang mendalam) terhadap manusia (dari sisi Kami) dari haribaan Kami (dan zakat) yakni senang bersedekah kepada mereka (Dan ia adalah seorang yang bertakwa) menurut suatu riwayat disebutkan, bahwa Nabi Yahya tidak pernah melakukan suatu dosa pun, dan hatinya tidak pernah mempunyai keinginan untuk melakukannya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

...dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami.

Ali ibnu AbuTalhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami. (Maryam:13) Yaitu rahmat dari sisi Kami. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ikrimah, Qatadah, dan Ad-Dahhak, hanya ditambahkan bahwa tiada seorang pun yang dapat menilainya selain Kami, menurut Ad-Dahhak. Qatadah menambahkan bahwa semoga Allah merahmati Zakaria karena rasa belas kasihan-Nya itu

Mujahid mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:

...dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami.
Yakni belas kasihan dari Tuhannya kepadanya.

Ikrimah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:

...dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami.
Artinya, kecintaan Tuhan kepadanya. Ibnu Zaid mengatakan bahwa hannan artinya kecintaan.

Ata ibnu Abu Rabah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:

...dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami.
Yaitu penghormatan dari sisi Kami.

Ibnu Juraij mengatakan, telah menceritakan kepada Amr ibnu Dinar, bahwa ia pernah mendengar Ikrimah meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan, "Tidak, demi Allah, saya tidak mengetahui apakah yang dimaksud dengan hannan."

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Jarir, dan Mansur, bahwa ia pernah bertanya kepada Sa’id ibnu Jubair tentang makna firman-Nya:

...dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi kami.
Maka ia mengatakan bahwa ternyata ia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan darinya.

Makna lahiriah konteks ayat menunjukkan bahwa firman-Nya, "Hanan" di- 'ataf-kan kepada firman-Nya: Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak. (Maryam:12) Yakni Kami berikan kepadanya hikmah dan belas kasihan dan kesucian.

Dengan kata lain, Kami jadikan Yahya yang mempunyai rasa belas kasihan yang mendalam-dan kesucian. Yang dimaksud dengan hannan. ialah kecintaan yang dibarengi dengan rasa belas kasihan dan rasa rindu. Orang-orang Arab mengatakan, "Hannatin naqatu 'ala waladiha" artinya: Unta betina itu menyayangi anaknya. Dikatakan pula, "Hannatil mar-atu 'ala zaujiha," artinya Wanita itu merindukan suaminya. Termasuk ke dalam pengertian ini seorang istri dinamakan hannah berasal dari kata haniyyah. Dikatakan pula, "Hannar rajulu ila watanihi," artinya: Lelaki itu merindukan tanah airnya.

Di dalam kitab Musnad Imam Ahmad disebutkan melalui Anas r.a. yang telah mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

Seorang lelaki terus menerus berseru mengucapkan, "Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih, wahai Tuhan Yang Maha Pemberi, "di dalam neraka selama seribu tahun.

Ternyata disebutkan dalam hadis ini bahwa makna hananan. lain dengan mannan..

Diantara ulama ada yang mengartikan lafaz hannan. menurut makna lugawinya, yaitu seperti pengertian yang terdapat di dalam perkataanTarfah (seorang penyair dahulu):

Hai Abu Munzir, apakah engkau membinasakan semuanya, biarkan­lah hidup sebagian dari kami dengan belas kasihanmu, karena sesungguhnya sebagian kejahatan itu lebih ringan daripada sebagian lainnya.

Firman Allah Swt.:

...dan kesucian (dari dosa).

Lafaz ayat ini di- ataf-kan kepada lafaz hananan. Az-zakah artinya bersih dari najis, dosa dan kotoran. Qatadah mengatakan bahwa az-zakah artinya amal saleh. Ad-Dahhak dan Ibnu Juraij mengatakan, az-zakah artinya amal saleh yang bersih.

Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna az-zakah, bahwa yang dimaksud ialah berkah.

...dan ia adalah seorang yang bertakwa.
Yaitu suci dari dosa, tidak pernah melakukan suatu dosa pun.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Allah telah membiasakan Yahyâ dengan sifat belas kasih dan jiwa yang mulia serta mendidiknya untuk bertakwa.