Skip to content

Al-Qur'an Surat Maryam Ayat 14

Maryam Ayat ke-14 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَّبَرًّاۢ بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا ( مريم : ١٤)

wabarran
وَبَرًّۢا
And dutiful
dan seorang yang berbakti
biwālidayhi
بِوَٰلِدَيْهِ
to his parents
kepada kedua orang tuanya
walam
وَلَمْ
and not
dan tidak
yakun
يَكُن
he was
dia ada
jabbāran
جَبَّارًا
a tyrant
orang yang sombong
ʿaṣiyyan
عَصِيًّا
disobedient
orang yang durhaka

Transliterasi Latin:

Wa barram biwālidaihi wa lam yakun jabbāran 'aṣiyyā (QS. 19:14)

English Sahih:

And dutiful to his parents, and he was not a disobedient tyrant. (QS. [19]Maryam verse 14)

Arti / Terjemahan:

Dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka. (QS. Maryam ayat 14)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan dia juga sangat berbakti kepada kedua orang tuanya sehingga mereka sangat menyayanginya, dan dia juga bukan orang yang sombong dan membanggakan nasabnya, dan bukan pula orang yang durhaka.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menjelaskan sifat Nabi Yahya yang selalu berbakti kepada kedua orang tuanya, karena berbakti kepada mereka itu dijadikan amal kebajikan setelah beribadah kepada Allah, sesuai dengan firman-Nya:
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak.(al-Isra/17: 23)
Di antara sifat Nabi Yahya lainnya ialah tidak sombong terhadap manusia yang lain, selalu rendah hati, seperti sifat yang diperintahkan kepada Nabi Muhammad saw dalam firman Allah:
Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu. (asy-Syu`ara/26: 215)
Dan firman Allah:
Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. (Ali 'Imran/3: 159)
Oleh karena sifat sombong ini sangat buruk, sehingga menyebabkan Iblis dikutuk karena ia berlaku sombong, tidak mau sujud menghormati kepada Nabi Adam as, atas perintah Allah. Sifat yang terakhir di antara sifat Nabi Yahya yang terpuji adalah tidak pernah menentang perintah Allah.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya) yaitu selalu berbuat baik kepada keduanya (dan bukanlah ia orang yang sombong) takabur (lagi bukan pula ia orang yang durhaka) terhadap Rabbnya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

...dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.

Allah Swt. menyebutkan tentang ketaatan Yahya kepada Tuhannya, dan bahkan Allah menciptakannya dengan menganugerahinya rasa kasih sayang, kesucian dari dosa dan bertakwa. Kemudian dalam firman selanjutnya disebutkan bahwa selain itu Yahya adalah seorang yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya serta menjauhi hal-hal yang menyakitkan kedua orang tuanya, baik secara ucapan maupun perbuatan, perintah dan larangan kedua orang tuanya selalu ditaati. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:

...dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Dan Allah menjadikannya seorang yang selalu berbakti dan berbuat baik kepada kedua orangtuanya serta tidak menjadikannya orang yang sombong kepada manusia dan berbuat maksiat kepada Allah.