Skip to content

Al-Qur'an Surat Maryam Ayat 12

Maryam Ayat ke-12 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

يٰيَحْيٰى خُذِ الْكِتٰبَ بِقُوَّةٍ ۗوَاٰتَيْنٰهُ الْحُكْمَ صَبِيًّاۙ ( مريم : ١٢)

yāyaḥyā
يَٰيَحْيَىٰ
"O Yahya!
Hai Yahya
khudhi
خُذِ
Hold
ambillah
l-kitāba
ٱلْكِتَٰبَ
the Scripture
Kitab
biquwwatin
بِقُوَّةٍۖ
with strength"
dengan kuat/sungguh-sungguh
waātaynāhu
وَءَاتَيْنَٰهُ
And We gave him
dan Kami telah memberikan kepadanya
l-ḥuk'ma
ٱلْحُكْمَ
[the] wisdom
hikmah
ṣabiyyan
صَبِيًّا
(when he was) a child
kanak-kanak

Transliterasi Latin:

Yā yaḥyā khużil-kitāba biquwwah, wa ātaināhul-ḥukma ṣabiyyā (QS. 19:12)

English Sahih:

[Allah said], "O John, take the Scripture [i.e., adhere to it] with determination." And We gave him judgement [while yet] a boy (QS. [19]Maryam verse 12)

Arti / Terjemahan:

Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak, (QS. Maryam ayat 12)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Usai menjelaskan tanda-tanda yang meyakinkan Nabi Zakaria tentang anugerah berupa anak yang diberi nama Yahya, pada ayat ini Allah beralih menguraikan kejadian setelah anak ini dewasa. Allah berfirman, “Wahai Yahya! Ambillah dan pelajarilah Kitab Taurat itu. Pahami kandungannya dan laksanakan tuntunannya dengan sungguh-sungguh.” Kami telah mengajarinya isi Taurat dan Kami berikan hikmah kepadanya selagi dia masih kanak-kanak, sehingga saat dewasa ia telah paham betul Kitab itu dan tidak pernah lalai dalam melaksanakannya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah memerintahkan kepada Yahya supaya mengambil kitab Taurat yang merupakan nikmat terbesar dari Allah kepada Bani Israil dengan penuh perhatian dan sungguh-sungguh dan mengamalkan isinya dengan tulus ikhlas. Kemudian Allah mengungkapkan sifat-sifat Nabi Yahya yang sangat terpuji yang patut ditiru oleh sekalian pengikutnya. Di antaranya, Allah telah memberikan kepadanya hikmah dan pengertian yang sangat mendalam tentang agama dan kegairahan untuk mengamalkan segala amal kebaikan walaupun ketika itu Yahya masih sangat muda. Diriwayatkan bahwa beliau pernah dikerumuni oleh anak-anak sebayanya dan diajak supaya main bersama-sama, lalu beliau menjawab, "Kita ini diciptakan Tuhan bukan untuk bermain-main. Marilah ikut bersama saya salat."

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Hai Yahya! Ambillah Kitab itu) yakni kitab Taurat (dengan sungguh-sungguh) secara sungguh-sungguh. (Dan Kami berikan kepadanya hikmah) kenabian (selagi ia masih kanak-kanak) sewaktu berumur tiga tahun.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Setelah putra yang diberitakan dalam kabar gembira itu lahir (yaitu Yahya a.s.), maka Allah Swt. mengajarinya Al-Kitab, yaitu kitab Taurat, yang biasa mereka baca di antara sesama mereka, dan menjadi pegangan para nabi dalam memutuskan hukum terhadap orang-orang yang beragama Yahudi, para rabbani, dan para ahbar (pendeta). Saat itu Yahya masih kanak-kanak, karena itulah disebutkan secara menonjol dalam ayat ini, sebagai karunia Allah buatnya, juga buat kedua orang tuanya. Untuk itu Allah Swt. berfirman:

Hai Yahya, ambillah Al-Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh.

Yakni pelajarilah kitab Taurat itu dengan segenap kemampuanmu dan sungguh-sungguh.

Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih anak-anak.

Yang dimaksud dengan 'hikmah'' ialah pemahaman, ilmu, kesungguhan, tekad, dan suka kepada kebaikan serta menekuninya dengan segala kemampuannya, sedangkan saat itu ia masih kanak-kanak.

Abdullah ibnul Mubarak mengatakan bahwa Ma'mar telah mengatakan bahwa anak-anak berkata kepada Yahya ibnu Zakaria," Marilah kita main-main, hai Yahya!" Yahya menjawab, "Kita diciptakan bukan untuk main-main." Ma'mar mengatakan bahwa karena itulah Allah Swt. menyebutkan dalam firman-Nya:

Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih anak-anak.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Yahyâ lahir dan tumbuh menjadi remaja. Lalu ia diseru dan diperintah untuk menjalankan apa yang ada di dalam kitab Tawrât dengan sungguh-sungguh. Sesungguhnya sejak masa kanak-kanak, Allah telah memberinya pemahaman yang kuat terhadap agama dan hukum-hukum.