Al-Qur'an Surat Al-Hijr Ayat 64
Al-Hijr Ayat ke-64 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَاَتَيْنٰكَ بِالْحَقِّ وَاِنَّا لَصٰدِقُوْنَ ( الحجر : ٦٤)
- wa-ataynāka
- وَأَتَيْنَٰكَ
- And we have come to you
- dan kami datang kepadamu
- bil-ḥaqi
- بِٱلْحَقِّ
- with the truth
- dengan kebenaran
- wa-innā
- وَإِنَّا
- and indeed we
- dan sesungguhnya kami
- laṣādiqūna
- لَصَٰدِقُونَ
- surely (are) truthful
- sungguh orang-orang yang benar
Transliterasi Latin:
Wa ataināka bil-ḥaqqi wa innā laṣādiqụn(QS. 15:64)
English Sahih:
And we have come to you with truth, and indeed, we are truthful. (QS. [15]Al-Hijr verse 64)
Arti / Terjemahan:
Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang benar. (QS. Al-Hijr ayat 64)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dan jangalah engkau ragukan maksud kedatangan kami. Kami datang kepadamu dengan membawa kebenaran yang membuktikan kebenaran yang engkau sampaikan kepada mereka dan kesalahan mereka menolak ajakanmu untuk beriman kepada Allah. Dan sungguh, Kami adalah orang yang benar dalam ucapan dan perbuatan kami."
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Para malaikat menerangkan maksud kedatangan mereka kepada Lut a.s. Mereka datang untuk menyampaikan kabar buruk yaitu azab yang akan ditimpakan kepada kaumnya yang telah mengingkari dan men-dustakannya.
Dalam ayat ini disebutkan jawaban para malaikat, "Sesungguhnya kami datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan." Bahkan dengan perkataan, "Kami datang untuk mengazab mereka." Maksud jawaban para malaikat dengan perkataan yang demikian itu ialah untuk menyatakan kebenaran ancaman yang biasa disampaikan Lut kepada kaumnya selama ini. Nabi Lut a.s. selalu memperingatkan kaumnya agar mengikuti dan memeluk agama yang telah disampaikannya serta mengakui kerasulannya. Jika mereka tetap ingkar, mereka akan ditimpa azab Allah. Seruan dan pernyataan Lut ini mereka sambut dengan ejekan. Mereka tidak mempercayai keesaan dan kekuasaan Allah yang dapat mengazab orang-orang yang ingkar. Bahkan mereka menantang Lut agar segera menurunkan azab yang dijanjikan itu.
Kemudian para malaikat menegaskan kepada Lut bahwa maksud kedatangan mereka ialah untuk melaksanakan tugas yang telah dibebankan Allah swt kepada mereka untuk menyampaikan azab kepada kaumnya. Tugas ini pasti terlaksana dan segala yang mereka ucapkan itu adalah benar, karena mereka sendiri adalah para malaikat yang tidak pernah menyalahi perintah Allah.
Setelah itu, para malaikat memberikan perintah kepada Lut a.s. tentang cara-cara yang harus dilaksanakannya beserta pengikut-pengikutnya untuk menghindarkan diri dari azab Allah yang akan datang. Lut beserta keluarga dan kaumnya yang telah beriman diperintahkan untuk segera meninggalkan negeri itu pada akhir malam. Lut a.s. diminta berjalan di belakang pengikut-pengikutnya, agar dia dapat mengatur dan mempertahankan diri dari serangan kaumnya yang mengejar dari belakang. Ini juga bertujuan agar Lut a.s. dapat mendorong para pengikutnya berjalan secepatnya, karena azab yang akan ditimpakan hampir datang, dan ia dapat memperhatikan kaumnya yang tidak mau meneruskan perjalanan. Selanjutnya para malaikat memerintahkan agar tidak seorang pun dari pengikut Lut yang menoleh ke belakang pada waktu mendengar halilintar yang menghancurkan. Dengan demikian, mereka tidak dapat melihat peristiwa yang mengerikan yang dapat merusak dan menggoncangkan jiwa mereka, sehingga mereka selamat dan iman mereka bertambah kuat sampai ke tempat yang aman yang sedang dituju itu.
Pada ayat ini, disebutkan agar Lut berangkat beserta keluarga dan kaumnya yang setia. Kemudian para malaikat menguatkan perintah dan larangannya dengan mengatakan, "Teruskanlah perjalananmu ke tempat yang telah diperintahkan kepadamu." Menurut suatu riwayat yang dimaksud dengan tempat yang diperintahkan dalam ayat ini ialah negeri Syam (Syria).
Pada Surah Hud, kisah Lut dikisahkan menurut urutan peristiwa yang pernah terjadi, sedang pada surah ini dikisahkan secara melompat-lompat, tidak menurut urutan kejadian yang sebenarnya. Perbedaan cara dalam mengutarakan kisah ini adalah karena tujuan Allah menyampaikan kisah ini pada kedua surah tersebut juga berbeda. Jika dihubungkan dengan ayat-ayat sebelumnya, maka tujuan mengutarakan kisah Lut dalam Surah Hud ialah untuk menguatkan hati Nabi Muhammad saw beserta sahabat-sahabatnya, dalam menyampaikan agama Allah dan menyatakan keesaan dan kekuasaan Allah swt yang wajib disembah. Rasul-rasul yang diutus Allah sejak dahulu selalu mendapat tantangan dan ancaman dari kaumnya, tetapi mereka tetap tabah dan sabar melaksanakan tugas yang dibebankan Allah kepada mereka. Sedang tujuan kisah Lut dengan kaumnya pada Surah Al-hijr ini adalah untuk menjelaskan kepada orang-orang yang beriman akan rahmat dan nikmat Allah yang telah mereka terima. Juga nikmat yang telah diterima oleh orang-orang yang beriman dahulu kala kepada rasul-rasul yang diutus Allah kepada mereka. Di antaranya adalah nikmat yang telah dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim a.s. berupa putra-putra yang selalu diidam-idamkannya, dan nikmat yang telah dilimpahkan kepada Nabi Lut beserta pengikutnya. Juga untuk menerangkan azab Allah yang telah ditimpakan kepada orang-orang kafir dan ingkar kepada dakwah rasul yang diutus kepada mereka.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
("Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang yang benar.") di dalam pengakuan kami ini.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Dan Kami datang kepadamu dengan membawa kebenaran.
Ayat ini semakna dengan yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar (untuk membawa azab). (Al Hijr:8)
Firman Allah Swt.:
...dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang yang benar.
Maksudnya, benar dalam pemberitaan yang mereka sampaikan kepadanya, yaitu bahwa mereka akan menyelamatkan dia (Lut) dan membinasakan kaumnya. Ungkapan ayat ini mengukuhkan makna ayat sebelumnya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Kami datang kepadamu dengan membawa sesuatu yang tidak mengandung keraguan, yaitu penurunan azab. Sesungguhnya menepati janji adalah sifat yang kami miliki atas kehendak Allah.