Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Hijr Ayat 55

Al-Hijr Ayat ke-55 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

قَالُوْا بَشَّرْنٰكَ بِالْحَقِّ فَلَا تَكُنْ مِّنَ الْقٰنِطِيْنَ ( الحجر : ٥٥)

qālū
قَالُوا۟
They said
(mereka) berkata
basharnāka
بَشَّرْنَٰكَ
"We give you glad tidings
kami membei kabar gembira kepadamu
bil-ḥaqi
بِٱلْحَقِّ
in truth
dengan benar
falā
فَلَا
so (do) not
maka janganlah
takun
تَكُن
be
adalah kamu
mina
مِّنَ
of
dari/termasuk
l-qāniṭīna
ٱلْقَٰنِطِينَ
the despairing"
orang-orang yang berputus asa

Transliterasi Latin:

Qālụ basysyarnāka bil-ḥaqqi fa lā takum minal-qāniṭīn (QS. 15:55)

English Sahih:

They said, "We have given you good tidings in truth, so do not be of the despairing." (QS. [15]Al-Hijr verse 55)

Arti / Terjemahan:

Mereka menjawab: "Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa". (QS. Al-Hijr ayat 55)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Mereka menjawab untuk meyakinkan Ibrahim, "Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar. Apa yang kami sampaikan kepadamu adalah hal yang benar adanya, dan itu akan menjadi suatu kenyataan bagimu. Maka, janganlah engkau termasuk orang yang berputus asa dari nikmat dan karunia Allah."

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Melihat Ibrahim merasa takut, maka para tamu itu mengatakan kepadanya, agar tidak takut karena maksud kedatangan mereka ialah untuk menyampaikan kabar gembira dari Allah, bahwa ia akan dianugerahi seorang anak laki-laki yang saleh. Dalam firman Allah yang lain disebutkan bahwa anak yang akan dianugerahkan itu akan mempunyai kedudukan yang penting di kemudian hari.
Allah berfirman:

Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishak seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh. (as-shaffat/37: 112)

Ibrahim merasa heran atas berita gembira yang disampaikan para malaikat itu. Dia hampir saja tidak mempercayainya, apalagi berita itu disampaikan oleh orang yang belum dikenalnya dan ketika itu Ibrahim dan istrinya Sarah telah berusia lanjut. Menurut kebiasaan, orang yang sudah berusia lanjut tidak mungkin lagi mempunyai anak. Sudah tentu berita itu dianggapnya aneh, apalagi istrinya juga seorang yang mandul.
Tamu-tamu Ibrahim itu menegaskan bahwa berita yang disampaikan mereka itu adalah berita yang benar, sebab kelahiran seorang putra yang diinginkan itu termasuk nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya. Allah kuasa melimpahkan nikmat itu kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dia juga kuasa untuk mengadakan atau menciptakan sesuatu yang menyimpang dari sunnah-Nya sendiri.
Setelah mendengar keterangan para malaikat itu, timbullah keyakinan pada diri Ibrahim bahwa tamu yang aneh itu bukanlah sembarang tamu. Mereka adalah malaikat-malaikat Allah yang diutus kepadanya untuk menyampaikan berita gembira. Karena keyakinan itulah Ibrahim segera menjawab perkataan mereka bahwa tidak ada orang yang putus asa dari rahmat Tuhannya kecuali orang-orang yang sesat. Dalam hadis Nabi saw diterangkan betapa banyak dan luasnya nikmat Allah:
Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya Allah swt telah menciptakan rahmat, ketika itu Dia menciptakan seratus rahmat, maka ditahan-Nya sembilan puluh sembilan rahmat, dan melepaskan satu rahmat kepada makhluk-Nya seluruh-Nya. Kalau orang kafir mengetahui semua rahmat yang ada pada sisi Allah, niscaya mereka tidak putus asa dari rahmat itu, dan kalau orang mukmin mengetahui semua macam azab yang ada pada Allah swt, niscaya mereka tidak merasa aman dari api neraka." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Dalam hal ini, Ibrahim a.s. sebagai nabi dan rasul Allah pasti mengetahui betapa banyaknya rahmat yang ada pada sisi Allah. Oleh karena itu, beliau yakin akan kebenaran yang disampaikan para malaikat itu.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Mereka berkata, "Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar) dengan sungguh-sungguh (maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa.") putus harapan.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Maka mereka menjawabnya dengan nada yang tegas akan terealisasinya berita gembira yang mereka sampaikan kepadanya:

Mereka menjawab, "Kami menyampaikan kabar gembira kepada­mu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa."

Sebagian ulama membacanya الْقَنِطِينَ.

Maka Ibrahim a.s. menjawab mereka, bahwa sesungguhnya dirinya tidaklah berputus asa, melainkan selalu berharap kepada Allah agar memberinya anak, sekalipun usianya telah lanjut, begitu pula istrinya. Karena sesungguhnya Ibrahim a.s. mengetahui benar akan kekuasaan Allah dan rahmat-Nya yang jauh lebih besar dari hal tersebut

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mereka menjawab, 'Kami memberi kabar gembira ini atas dasar ketetapan yang tidak perlu diragukan lagi. Oleh karena itu, janganlah kamu berputus asa dari kasih sayang Allah. '