Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Insyiqaq Ayat 14

Al-Insyiqaq Ayat ke-14 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِنَّهٗ ظَنَّ اَنْ لَّنْ يَّحُوْرَ ۛ ( الانشقاق : ١٤)

innahu
إِنَّهُۥ
Indeed he
sesungguhnya
ẓanna
ظَنَّ
(had) thought
dia menyangka
an
أَن
that
bahwa
lan
لَّن
never
tidak
yaḥūra
يَحُورَ
he would return
dia akan kembali

Transliterasi Latin:

Innahụ ẓanna al lay yaḥụr (QS. 84:14)

English Sahih:

Indeed, he had thought he would never return [to Allah]. (QS. [84]Al-Inshiqaq verse 14)

Arti / Terjemahan:

Sesungguhnya dia menyangka bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya). (QS. Al-Insyiqaq ayat 14)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Sesungguhnya dia menikmati kekafirannya, merasa leluasa berbuat maksiat, dan mengira bahwa dia tidak akan kembali kepada Tuhan untuk dimintai pertanggungjawaban.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat-ayat ini, Allah menjelaskan bahwa ada dua hal yang menjadi sebab mengapa mereka menerima catatan amalnya dengan tangan kiri, yaitu: pertama, mereka berbuat sekehendak hatinya, mengerjakan kejahatan dan kemaksiatan dengan tidak memikirkan akibat buruk yang akan menimpa mereka di akhirat kelak.
Kedua, mereka menyangka bahwa mereka tidak akan kembali kepada Tuhannya dan tidak akan dibangkitkan kembali untuk dihisab dan menerima hasil perbuatan mereka di dunia.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Sesungguhnya dia menyangka bahwa dia) lafal An di sini adalah bentuk Takhfif dari Anna, sedangkan Isimnya tidak disebutkan, lengkapnya Annahuu; artinya bahwasanya dia (sekali-kali tidak akan kembali) tidak akan kembali kepada Rabbnya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.

{وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ}

Adapun orang yang diberikan kitabnya dari arah belakangnya. (Al-Insyiqaq: 10)

Yaitu dengan tangan kirinya dari arah belakang, dengan menjulurkan tangan kirinya ke arah belakang, lalu menerima kitabnya.

{فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا}

maka dia akan berteriak, "Celakalah aku." (Al-Insyiqaq: 11)

Artinya, merugi dan binasa.

{وَيَصْلَى سَعِيرًا إِنَّهُ كَانَ فِي أَهْلِهِ مَسْرُورًا}

Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). Sesungguh dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir). (Al-Insyiqaq: 12-13)

Yakni bergembira ria, tidak memikirkan akibat dari amal perbuatannya, dan tidak takut kepada hari kemudian. Maka Allah menghukum kegembiraan yang sebentar itu dengan kesedihan yang panjang.

{إِنَّهُ ظَنَّ أَنْ لَنْ يَحُورَ}

Sesungguhnya dia yakin bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya). (Al-Insyiqaq: 14)

Maksudnya, dia meyakini bahwa tidak akan kembali kepada Allah dan Allah tidak akan menghidupkannya kembali sesudah matinya. Demikianlah menurut pendapat Ibnu Abbas, Qatadah, dan selain keduanya. Al-hur artinya kembali. Maka Allah menyanggah keyakinan mereka itu melalui firman berikutnya:

{بَلَى إِنَّ رَبَّهُ كَانَ بِهِ بَصِيرًا}

(Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya. (Al-Insyiqaq: 15)

Yaitu tidak demikian, sebenarnya Allah akan mengembalikannya menjadi hidup seperti kejadian semula dan Allah akan membalas semua amal perbuatannya yang baik dan yang buruknya. Karena sesungguhnya Dia Maha Melihat dia, yakni Maha Mengetahui lagi Maha Mengenalnya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Ia menduga bahwa dirinya tidak akan kembali kepada Allah untuk dihisab.