Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Mutaffifin Ayat 22

Al-Mutaffifin Ayat ke-22 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِنَّ الْاَبْرَارَ لَفِيْ نَعِيْمٍۙ ( المطفّفين : ٢٢)

inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
l-abrāra
ٱلْأَبْرَارَ
the righteous
orang-orang yang baik
lafī
لَفِى
(will be) surely in
benar-benar dalam
naʿīmin
نَعِيمٍ
bliss
kenikmatan/kesenangan

Transliterasi Latin:

Innal-abrāra lafī na'īm (QS. 83:22)

English Sahih:

Indeed, the righteous will be in pleasure (QS. [83]Al-Mutaffifin verse 22)

Arti / Terjemahan:

Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga), (QS. Al-Mutaffifin ayat 22)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Demikianlah buku catatan amal orang yang berbakti. Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan. Itulah surga yang penuh kenikmatan yang tidak terbayang sebelumnya dalam benak manusia mana pun. Kenikmatan itu abadi, tidak pernah membosankan apalagi berkurang.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Setelah menerangkan kitab orang-orang yang berbakti yang diberi nama 'Illiyyun, lalu Allah menerangkan keadaan orang yang berbakti (al-abrar) itu secara terperinci. Sesungguhnya mereka yang membenarkan apa-apa yang dibawa oleh Muhammad saw itu, benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar, yaitu surga.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Sesungguhnya orang-orang yang berbakti itu berada dalam kenikmatan yang berlimpah) yakni surga.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Kemudian Allah Swt. mengukuhkan apa yang telah dicatatkan bagi mereka.

{كِتَابٌ مَرْقُومٌ يَشْهَدُهُ الْمُقَرَّبُونَ}

(Yaitu) kitab yang bertulis, yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah). (Al-Muthaffifin: 20-21)

Mereka adalah para malaikat menurut Qatadah.

Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa kitab itu di tiap langit hanya disaksikan oleh para malaikat yang terdekatnya.

Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:

{إِنَّ الأبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ}

Sesungguhnya orang-orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga). (Al-Muthaffifin:22)

Artinya, kelak di hari kiamat mereka berada dalam kenikmatan yang abadi dan surga-surga yang di dalamnya terdapat karunia yang berlimpah.

{عَلَى الأرَائِكِ يَنْظُرُونَ}

mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. (Al-Muthaffifin: 23)

Yang dimaksud dengan ara-ik ialah dipan-dipan yang beralaskan permadani. Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah mereka memandangi kerajaan mereka dan segala sesuatu yang diberikan Allah kepada mereka berupa kebaikan dan karunia yang tidak pernah habis dan tidak pernah rusak selamanya.

Menurut pendapat yang lain, makna yang dimaksud dari firman-Nya: mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. (Al-Muthaffifin: 23) Yakni memandang kepada Allah Swt. Dan hal ini bertentangan dengan apa yang digambarkan oleh Allah Swt. tentang keadaan orang-orang yang durhaka melalui firman-Nya: Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhan mereka. (Al-Muthaffifin: 15)

Maka disebutkan perihal orang-orang yang berbakti, bahwa mereka diperbolehkan melihat kepada Allah Swt, sedangkan mereka berada di atas dipan-dipan dan hamparan-hamparannya, sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis Ibnu Umar:

"إِنَّ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً لَمَنْ يَنْظُرُ فِي مُلْكِهِ مَسِيرَةَ أَلْفَيْ سَنَةٍ، يَرَى أَقْصَاهُ كَمَا يَرَى أَدْنَاهُ، وَإِنَّ أَعْلَاهُ لَمَنْ يَنْظُرُ إِلَى اللَّهِ فِي الْيَوْمِ مَرَّتَيْنِ"

Sesungguhnya ahli surga yang paling rendah kedudukannya ialah seperti seseorang yang memerlukan waktu dua ribu tahun untuk melihat semua bagian kerajaannya; dan dia dapat menyaksikan bagian yang terdekatnya sama dengan melihat ke bagian yang terdekatnya. Dan sesungguhnya ahli surga yang paling tinggi (kedudukannya) adalah bagi orang yang dapat memandang kepada Allah Swt. sebanyak dua kali dalam seharinya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Sesungguhnya orang-orang yang berbakti akan berada dalam kehidupan penuh kesenangan di surga. Dari atas dipan, mereka memandangi kenikmatan dan kemurahan yang diberikan Allah.