Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Mutaffifin Ayat 17

Al-Mutaffifin Ayat ke-17 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

ثُمَّ يُقَالُ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَۗ ( المطفّفين : ١٧)

thumma
ثُمَّ
Then
kemudian
yuqālu
يُقَالُ
it will be said
dikatakan
hādhā
هَٰذَا
"This
ini
alladhī
ٱلَّذِى
(is) what
yang (azab)
kuntum
كُنتُم
you used (to)
kalian adalah
bihi
بِهِۦ
[of it]
dengannya/padanya
tukadhibūna
تُكَذِّبُونَ
deny"
kamu mendustakan

Transliterasi Latin:

ṡumma yuqālu hāżallażī kuntum bihī tukażżibụn (QS. 83:17)

English Sahih:

Then it will be said [to them], "This is what you used to deny." (QS. [83]Al-Mutaffifin verse 17)

Arti / Terjemahan:

Kemudian, dikatakan (kepada mereka): "Inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan". (QS. Al-Mutaffifin ayat 17)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Kemudian dikatakan kepada mereka dengan nada geram, “Inilah azab yang dahulu kamu dustakan.” Pada saat itulah mereka yang dahulu mendustakan hari akhirat merasakan sakitnya siksa, kerugian, dan penyesalan yang mendalam.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Kemudian dikatakan kepada mereka ucapan yang mengandung cercaan sehingga penderitaan mereka itu berlipat ganda. Di samping penderitaan fisik, mereka juga menderita secara psikis (kejiwaan). Inilah azab yang selalu mereka dustakan ketika di dunia. Inilah balasan terhadap sikap mereka mendustakan berita-berita rasul yang benar, seperti anggapan mereka bahwa manusia tidak akan dibangkitkan kembali, Al-Qur'an itu dongengan orang-orang dahulu, Muhammad saw itu hanya seorang tukang sihir atau pendusta, dan berbagai macam tuduhan lainnya.
Di akhirat nanti, akan menjadi jelas bagaimana fakta kebenaran yang sesungguhnya yang dapat disaksikan oleh pancaindra mereka. Alangkah sedihnya dirasakan oleh seorang yang sedang menderita azab bila diberi kecaman yang sangat menusuk hatinya, padahal ia sempat menempuh jalan keselamatannya jika ia benar-benar beriman dan bertakwa.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Kemudian dikatakan) kepada mereka ("Inilah) maksudnya azab ini (yang dahulu selalu kalian dustakan.")

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

{ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُو الْجَحِيمِ}

Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka. (Al-Muthaffifin: 16)

Kemudian mereka (orang-orang kafir itu) selain dihalangi dari melihat Tuhan mereka Yang Maha Pemurah, juga meteka dimasukkan ke dalam neraka dan menjadi penghuni tetapnya.

{ثُمَّ يُقَالُ هَذَا الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ}

Kemudian, dikatakan (kepada mereka), "Inilah azab yang dahulu selalu kalian dustakan." (Al-Muthaffifin: 17)

Dikatakan hal tersebut kepada mereka dengan nada mengecam, mencemoohkan, menghina dan merendahkan mereka.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Lalu dikatakan kepada mereka, sebagai penghinaan, "Siksa yang diturunkan pada kalian saat ini adalah siksa yang di dunia dahulu kalian dustakan kebenarannya."