Al-Qur'an Surat Al-Mutaffifin Ayat 15
Al-Mutaffifin Ayat ke-15 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
كَلَّآ اِنَّهُمْ عَنْ رَّبِّهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّمَحْجُوْبُوْنَۗ ( المطفّفين : ١٥)
- kallā
- كَلَّآ
- Nay!
- sekali-kali jangan/tidak
- innahum
- إِنَّهُمْ
- Indeed they
- sesungguhnya
- ʿan
- عَن
- from
- dari
- rabbihim
- رَّبِّهِمْ
- their Lord
- Tuhan mereka
- yawma-idhin
- يَوْمَئِذٍ
- that Day
- pada hari itu
- lamaḥjūbūna
- لَّمَحْجُوبُونَ
- surely will be partitioned
- benar-benar tertutup
Transliterasi Latin:
Kallā innahum 'ar rabbihim yauma`iżil lamaḥjụbụn(QS. 83:15)
English Sahih:
No! Indeed, from their Lord, that Day, they will be partitioned. (QS. [83]Al-Mutaffifin verse 15)
Arti / Terjemahan:
Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka. (QS. Al-Mutaffifin ayat 15)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka yang kafir dan berbuat maksiat pada hari pembalasan itu benar-benar terhalang dari rahmat Tuhannya. Mereka tidak mendapatkan rahmat Allah dan tidak pula mampu melihat-Nya di akhirat nanti.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang kafir yang tidak mau mengakui Al-Qur'an sebagai wahyu Allah terhalang dari rahmat-Nya di dunia dan akhirat. Mereka terhalang dari nikmat terbesar bagi seorang hamba, yaitu memandang dan melihat Allah di akhirat. Imam Syafi'i mengatakan ayat ini bisa dijadikan dalil bahwa orang-orang Mukmin tidak akan terhalangi dari memandang Allah di akhirat, sebagaimana firman-Nya:
Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri, memandang Tuhannya. (al-Qiyamah/75: 22-23)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Sekali-kali tidak) artinya benarlah (sesungguhnya mereka pada hari itu terhadap Rabb mereka) pada hari kiamat (benar-benar tertutup) sehingga mereka tidak dapat melihat-Nya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
{كَلا إِنَّهُمْ عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ}
Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhan mereka. (Al-Muthaffifin: 15)
Yakni bagi mereka kelak di hari kiamat Sijjin adalah tempat tinggal mereka, kemudian selain dari itu mereka terhalang dari melihat Tuhan Yang menciptakan mereka.
Imam Abu Abdullah Asy-Syafii mengatakan sehubungan dengan hal ini, bahwa ayat ini merupakan dalil yang menunjukkan bahwa orang-orang mukmin dapat melihat Tuhannya di hari itu.
Apa yang dikatakan oleh Imam Safi’i ini sangatlah baik dan merupakan penyimpulan dalil dari pemahaman yang terkandung dalam ayat, sebagaimana ditunjukkan pula oleh dalil yang tersurat melalui firman-Nya:
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ ناضِرَةٌ إِلى رَبِّها ناظِرَةٌ
Wajah-wajah (orang-orang mukmim) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. (Al-Qiyamah: 22-23)
Sebagaimana pula yang ditunjukkan oleh banyak hadis yang sahih lagi mutawatir yang menyatakan bahwa orang-orang mukmin dapat melihat Tuhan mereka di negeri akhirat dengan penglihatan mata, yaitu di tempat pemberhentian hari kiamat dan juga di dalam surga-surga yang mewah.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Mu'ammar Al-Muqri, telah menceritakan kepada kami Abdul Waris ibnu Sa’id, dari Amr ibnu Ubaid, dari Al-Hasan sehubungan dengan makna firman-Nya: Sekali-kali tidak, sesungguhna mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhan mereka. (Al-Muthaffifin: 15) Bahwa Allah menyingkapkan hijab (tirai)-Nya, maka dapat melihatlah kepada-Nya semua orang, baik yang mukmin maupun yang kafir. Kemudian Allah mehijabi diri-Nya dari pandangan orang-orang kafir. dan orang-orang mukmin dapat melihat-Nya di setiap hari di waktu pagi dan petang. Atau dengan ungkapan yang semakna.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Para pendusta itu benar-benar terhalangi dari rahmat Allah, lantaran maksiat itu.