Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Mutaffifin Ayat 12

Al-Mutaffifin Ayat ke-12 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَمَا يُكَذِّبُ بِهٖٓ اِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ اَثِيْمٍۙ ( المطفّفين : ١٢)

wamā
وَمَا
And not
dan tidak
yukadhibu
يُكَذِّبُ
can deny
mendustakan
bihi
بِهِۦٓ
[of] it
dengannya
illā
إِلَّا
except
kecuali
kullu
كُلُّ
every
setiap
muʿ'tadin
مُعْتَدٍ
transgressor
orang yang melampui batas
athīmin
أَثِيمٍ
sinful
orang yang berbuat dosa

Transliterasi Latin:

Wa mā yukażżibu bihī illā kullu mu'tadin aṡīm (QS. 83:12)

English Sahih:

And none deny it except every sinful transgressor. (QS. [83]Al-Mutaffifin verse 12)

Arti / Terjemahan:

Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa, (QS. Al-Mutaffifin ayat 12)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan tidak ada yang mendustakannya, yakni hari pembalasan itu, melainkan setiap orang yang melampaui batas dalam aturan agama dan berdosa akibat melakukan perbuatan mungkar dan maksiat.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menjelaskan bahwa tidak ada manusia yang mengingkari hari Kiamat kecuali orang-orang yang selalu melampaui batas-batas agama, yang tertutup hatinya oleh kekafiran, dan yang tidak lagi bermanfaat baginya berbagai peringatan dan ancaman. Allah berfirman:

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman. (al-Baqarah/2: 6)

Sifat lain dari manusia yang mengingkari hari Kiamat adalah tenggelam dalam perbuatan dosa-dosa besar, acuh tak acuh terhadap perintah dan larangan Allah, lebih mementingkan kesenangan duniawi daripada kehidupan akhirat. Firman Allah:

Maka adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya. (an-Nazi'at/79: 37-39)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas) atau melanggar batas (lagi berdosa) maksudnya banyak dosanya; lafal Atsiim adalah bentuk Mubalaghah dari lafal Aatsim.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Kemudian Allah Swt. berfirman, menjelaskan siapa orang-orang yang berdusta, pendurhaka, lagi kafir itu:

{الَّذِينَ يُكَذِّبُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ}

(yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan. (Al-Muthaffifin: 11)

Mereka tidak percaya akan kejadiannya, tidak meyakini keberadaannya, dan menganggap mustahil perkara itu terjadi. Kemudian dalam ayat berikutnya disebutkan:

{وَمَا يُكَذِّبُ بِهِ إِلا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ}

Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan settap orang yang melampaui batas lagi berdosa. (Al-Muthaffifin: 12)

Yaitu melampaui batas dalam amal perbuatannya, misalnya gemar mengerjakan hal-hal yang diharamkan dan melampaui batas dalam menggunakan hal-hal yang diperbolehkan, lagi berdosa dalam semua ucapannya; jika berbicara, dusta; jika berjanji, menyalahinya; dan jika bertengkar, curang (melampaui batas).

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Sesungguhnya tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu kecuali orang yang melampau batas dan banyak berbuat dosa.