Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Nazi'at Ayat 25

An-Nazi'at Ayat ke-25 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَاَخَذَهُ اللّٰهُ نَكَالَ الْاٰخِرَةِ وَالْاُوْلٰىۗ ( النّٰزعٰت : ٢٥)

fa-akhadhahu
فَأَخَذَهُ
So seized him
maka mengambil/menyiksanya
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
Allah
nakāla
نَكَالَ
(with) an exemplary punishment
siksa
l-ākhirati
ٱلْءَاخِرَةِ
(for) the last
akhirat
wal-ūlā
وَٱلْأُولَىٰٓ
and the first
dan dunia

Transliterasi Latin:

Fa akhażahullāhu nakālal-ākhirati wal-ụlā (QS. 79:25)

English Sahih:

So Allah seized him in exemplary punishment for the last and the first [transgression].. (QS. [79]An-Nazi'at verse 25)

Arti / Terjemahan:

Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. (QS. An-Nazi'at ayat 25)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Pertandingan melawan para pesihir akhirnya dihelat dan memunculkan Nabi Musa sebagai pemenang. Mereka lantas beriman kepada Nabi Musa. Merasa terancam, Fir‘aun mengejar Nabi Musa dan pengikutnya hingga pinggir Laut Merah. Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dengan siksaan yang pedih dan siksaan di dunia dengan menenggelamkannya di Laut Merah bersama para prajuritnya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Maka Allah menurunkan siksa kepadanya, bukan di dunia saja bahkan juga di akhirat. Siksaan di dunia ialah dengan ditenggelamkan bersama kaumnya di Laut Merah, dan siksaan di akhirat dengan dijerumuskan ke dalam neraka Jahanam, yang merupakan tempat kembali yang sangat buruk.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Maka Allah membinasakannya) yakni menenggelamkannya hingga binasa (sebagai pembalasan) atau siksaan (atas yang terakhir ini) disebabkan perkataannya yang terakhir tadi (dan yang pertama) yaitu sebagaimana yang telah disitir oleh firman-Nya, "... aku tidak mengetahui tuhan bagi kamu sekalian selain aku." (Q.S. Al-Qashash, 38) Jarak antara kedua perkataan yang telah dikatakannya itu empat puluh tahun.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Kemudian dia berpaling seraya berusaha menentang (Musa). (An-Nazi'at: 22)

Yakni sebagai reaksinya terhadap perkara yang hak, dia menentangnya dengan kebatilan, yang hal ini ia realisasikan dengan mengumpulkan para akhli sihir untuk menentang mukjizat yang jelas yang disampaikan oleh Musa a.s.

Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya), lalu berseru memanggil kaumnya. (An-Nazi'at: 23)

Fir'aun menyeru mereka semuanya untuk berkumpul kepadanya.

(Seraya) berkata, "Akulah Tuhan kalian yang paling tinggi.” (An-Nazi'at: 24)

Ibnu Abbas dan Mujahid mengatakan bahwa kalimat ini dikatakan oleh Fir'aun setelah selang empat puluh tahun. Dia mengatakan, "Aku tidak mengetahui adanya tuhan bagi kalian selain dari aku sendiri." Maka disebutkan oleh firman berikutnya:

Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. (An-Nazi'at: 25)

Allah menghukumnya dengan hukuman yang membuatnya menjadi pelajaran bagi orang lain yang membangkang terhadap perkara hak seperti dia di dunia ini.

dan (begitu pula) di hari kiamat. Laknat itu seburuk-buruk pemberian yang diberikan. (Hud: 99)

Hal yang senada disebutkan dalam firman-Nya:

Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan di tolong. (Al-Qashash: 41)

Hal inilah yang sahih sehubungan dengan makna ayat, bahwa yang dimaksud dengan firman-Nya: Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. (An-Nazi'at: 25) Yaitu azab di dunia dan azab di akhirat nanti.

Menurut pendapat yang lain, makna yang dimaksud ialah kalimat yang diucapkan oleh Fir'aun pada yang pertama kali dan kalimatnya pada yang kedua kali. Menurut pendapat yang lainnya lagi, kekufuran dan kedurhakaannya. Tetapi pendapat yang sahih dan tidak diragukan lagi adalah yang pertama tadi.

Firman Allah Swt.:

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut kepada Tuhannya. (An-Nazi'at: 26)

Yakni bagi orang yang mau mengambil pelajaran dan menyadarinya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Allah mendatangkan siksa atas dosa Fir'aun yang pertama saat ia mengatakan, "Akulah tuhan kalian yang mahatinggi," dan siksa yang lain atas dosa kedua saat dirinya mendustakan Mûsâ.