Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Muzzammil Ayat 5

Al-Muzzammil Ayat ke-5 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِنَّا سَنُلْقِيْ عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيْلًا ( المزّمّل : ٥)

innā
إِنَّا
Indeed We
sesungguhnya
sanul'qī
سَنُلْقِى
will cast
Kami akan menurunkan
ʿalayka
عَلَيْكَ
upon you
atasmu/kepadamu
qawlan
قَوْلًا
a Word
perkataan
thaqīlan
ثَقِيلًا
heavy
berat

Transliterasi Latin:

Innā sanulqī 'alaika qaulan ṡaqīlā (QS. 73:5)

English Sahih:

Indeed, We will cast upon you a heavy word. (QS. [73]Al-Muzzammil verse 5)

Arti / Terjemahan:

Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat. (QS. Al-Muzzammil ayat 5)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Mengapa Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk beribadah di waktu malam, alasannya disebut dalam ayat ini. Sesungguhnya Kami melalui malaikat Jibril akan menurunkan perkataan yang berat yaitu firman-firman Allah berupa al-Qur’an kepadamu wahai Nabi Muhammad.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan bahwa Allah akan menurunkan Al-Qur'an kepada Muhammad saw yang di dalamnya terdapat perintah dan larangan-Nya. Hal ini merupakan beban yang berat, baik terhadap Muhammad saw maupun pengikutnya. Tidak ada yang mau memikul beban yang berat itu kecuali orang yang mendapatkan petunjuk dari Allah.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan) atau bacaan Alquran (yang berat) yang hebat. Dikatakan berat mengingat kewajiban-kewajiban yang terkandung di dalamnya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. (Al-Muzzammil: 5)

Al-Hasan dan Qatadah mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah berat pengamalannya. Menurut pendapat yang lain, berat saat diturunkannya karena keagungannya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Zaid ibnu Sabit-r.a., bahwa pernah diturunkan wahyu kepada Rasulullah Saw., sedangkan paha Ibnu Mas'ud berada di bawah paha Rasulullah Saw. Maka terasa tulang pahanya patah karena tertindih oleh Rasul Saw. saking beratnya wahyu yang sedang turun kepadanya.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, dari Yazid ibnu Abu Habib, dari Amr ibnul Walid, dari Abdullah ibnu Amr yang mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Nabi Saw., "Wahai Rasulullah, apakah yang engkau rasakan saat wahyu diturunkan kepadamu?" Rasulullah Saw. menjawab: Saya mendengar suara gemerincingnya lonceng, kemudian aku diam saat itu. Dan tidak sekali-kali diturunkan wahyu kepadaku melainkan aku mengira bahwa nyawaku sedang dicabut.

Hadis diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid.

Dan dalam permulaan kitab Sahih Bukhari disebutkan:

dari Abdullah ibnu Yusuf, dari Malik, dari Hisyam, dari ayahnya, dari Aisyah r.a., bahwa Al-Haris ibnu Hisyam pernah bertanya kepada Rasulullah Saw., "Bagaimanakah caranya wahyu datang kepadamu?" Rasulullah Saw. menjawab: Terkadang datang seperti bunyi gemerincingnya lonceng, dan itu adalah wahyu yang paling berat bagiku; setelah wahyu selesai dariku, aku telah hafal semua apa yang disampaikannya. Dan adakalanya Malaikat (Jibril) merupakan diri sebagai seorang laki-laki kepadaku, lalu berbicara kepadaku dan aku hafal semua apa yang disampaikannya. Siti Aisyah r.a. mengatakan, sesungguhnya ia menyaksikan wahyu sedang diturunkan kepada Nabi Saw. di hari yang sangat dingin; setelah wahyu selesai darinya, kening Nabi Saw. benar-benar bercucuran keringat.

Demikianlah menurut lafaz Imam Bukhari.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu Daud, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman, dari Hisyam ibnu Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah r.a. yang mengatakan bahwa sesungguhnya wahyu benar-benar diturunkan kepada Rasulullah Saw. saat beliau berada di atas unta kendaraannya, maka unta kendaraan beliau mendekam dengan meletakkan bagian dalam lehernya ke tanah.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abdul A'la, telah menceritakan kepada kami Ibnu Saur, dari Ma'mar, dari Hisyam ibnu Urwah, dari ayahnya, bahwa Nabi Saw. apabila sedang menerima wahyu dan berada di atas unta kendaraannya, maka unta kendaraannya berhenti dan mendekam, ia tidak dapat bergerak hingga wahyu selesai diturunkan. Hadis ini berpredikat mursal. yang dimaksud dengan jiran ialah bagian dalam leher unta, artinya unta kendaraannya mendekam dan tidak dapat bergerak karena beratnya wahyu yang sedang diturunkan kepada beliau Saw.

Tetapi Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa wahyu itu berat dari kedua sisinya, yakni sisi pengamalan dan saat menerimanya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam, bahwa wahyu itu terasa berat saat di dunia, sebagaimana terasa berat pula kelak di hari kiamat dalam timbangan amalnya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Sesungguhnya Kami akan memberikan kepadamu, wahai Rasul, al-Qur'ân yang megandung perintah, larangan dan tugas-tugas yang berat.