Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Jinn Ayat 20

Al-Jinn Ayat ke-20 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

قُلْ اِنَّمَآ اَدْعُوْا رَبِّيْ وَلَآ اُشْرِكُ بِهٖٓ اَحَدًا ( الجن : ٢٠)

qul
قُلْ
Say
katakanlah
innamā
إِنَّمَآ
"Only
sesungguhnya adalah
adʿū
أَدْعُوا۟
I call upon
aku menyeru/menyembah
rabbī
رَبِّى
my Lord
Tuhanku
walā
وَلَآ
and not
dan tidak
ush'riku
أُشْرِكُ
I associate
aku persekutukan
bihi
بِهِۦٓ
with Him
dengan-Nya
aḥadan
أَحَدًا
anyone"
seseorang/sesuatu

Transliterasi Latin:

Qul innamā ad'ụ rabbī wa lā usyriku bihī aḥadā (QS. 72:20)

English Sahih:

Say, [O Muhammad], "I only invoke my Lord and do not associate with Him anyone." (QS. [72]Al-Jinn verse 20)

Arti / Terjemahan:

Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya". (QS. Al-Jinn ayat 20)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada yang takjub tersebut bahwa, sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya baik malaikat, berhala, manusia jin atau makhluk apa pun.” 

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini, Allah menyuruh Nabi Muhammad agar mengatakan kepada orang-orang yang memusuhinya bahwa beliau hanya menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Hal yang demikian itu bukanlah suatu yang luar biasa dan bukan pula suatu yang harus dibenci, sehingga mereka beramai-ramai memusuhinya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Berkatalah dia) Nabi Muhammad berkata sebagai jawabannya terhadap orang-orang kafir yang mengatakan kepadanya, kembalilah kamu dari apa yang kamu lakukan sekarang ini. Akan tetapi menurut qiraat yang lain lafal qaala dibaca qul, artinya katakanlah: ("Sesungguhnya aku hanya menyembah Rabbku) sebagai Tuhanku (dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya.")

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadah), hampir saja jin-jin itu desak-mendesak mengerumuninya. (Al-Jin: 19)

Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Allah menceritakan ketika jin-jin itu mendengar Nabi Saw. membaca Al-Qur'an, hampir saja mereka menindihnya karena keinginan mereka yang sangat untuk mendengarkan bacaan Al-Qur'annya. Mereka berdesak-desakan di antara sesamanya untuk mendekat kepada Nabi Saw., sedangkan Nabi Saw. sendiri tidak mengetahui keberadaan mereka, hingga datanglah kepada beliau Saw. Malaikat Jibril yang mewahyukan kepadanya firman Allah Swt.: Katakanlah, "Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya sekumpulan jin telah mendengarkan (Al-Qur'an). (Al-Jin: 1) Yakni mereka mendengarkan bacaan Al-Qur'annya. Ini menurut suatu pendapat yang diriwayatkan dari Az-Zubair ibnu Awwam r.a.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Ma'mar, telah menceritakan kepada kami Abu Muslim, dari Abu Uwanah, dari Abu Bisyr, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa jin berkata kepada kaumnya: Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (salat), hampir saja jin-jin itu desak-mendesak mengerumuninya. (Al-Jin: 19) Bahwa ketika jin melihat Nabi Saw. sedang mengerjakan salat bersama para sahabatnya, maka mereka ikut rukuk dan sujud bersama beliau Saw.

Mereka sangat kagum dengan ketaatan para sahabat kepada beliau Saw. Lalu mereka berkata kepada kaumnya: Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (salat), hampir saja jin-jin itu desak-mendesak mengerumuninya. (Al-Jin: 19) Ini merupakan pendapat kedua yang juga diriwayatkan dari Sa'id ibnu Jubair.

Al-Hasan mengatakan bahwa ketika Rasulullah Saw. bangkit mengucapkan kalimah, "Tidak ada Tuhan yang wajib disembah selain Allah," dan menyeru manusia untuk menyembah Tuhan mereka, hampir saja orang-orang Arab desak-mendesak mengerumuninya.

Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (salat), hampir saja jin-jin itu desak-mendesak mengerumuninya. (Al-Jin: 19)

Bahwa manusia dan jin desak-mendesak berebutan untuk memadamkan kalimah ini, tetapi Allah menolak dan tetap menolongnya, melancarkannya dan memenangkannya atas orang-orang yang menentangnya. Ini merupakan pendapat ketiga yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, dan Sa'id ibnu Jubair serta pendapat Ibnu Zaid, dan dipilih oleh Ibnu Jarir.

Pendapat inilah yang lebih kuat, karena dalam ayat yang selanjutnya disebutkan oleh firman-Nya:

Katakanlah, "Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya." (Al-Jin: 20)

Yakni Rasul Saw. berkata kepada mereka saat mereka mengganggunya, menentang dan mendustakannya, serta bersatu padu di antara sesamanya untuk melawan kebenaran yang disampaikannya, dan sepakat untuk memusuhinya:

Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku. (Al-Jin: 20)

Yaitu sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku berlindung dan bertawakal kepada-Nya.

dan aku tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya. (Al-Jin: 20)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Katakanlah, "Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku semata. Dan aku tidak menyekutukan-Nya dalam beribadah."