Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Ma'arij Ayat 27

Al-Ma'arij Ayat ke-27 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَالَّذِيْنَ هُمْ مِّنْ عَذَابِ رَبِّهِمْ مُّشْفِقُوْنَۚ ( المعارج : ٢٧)

wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
And those who
dan orang-orang yang
hum
هُم
[they]
mereka
min
مِّنْ
of
dari/terhadap
ʿadhābi
عَذَابِ
(the) punishment
azab
rabbihim
رَبِّهِم
(of) their Lord
Tuhan mereka
mush'fiqūna
مُّشْفِقُونَ
(are) fearful -
orang-orang yang takut

Transliterasi Latin:

Wallażīna hum min 'ażābi rabbihim musyfiqụn (QS. 70:27)

English Sahih:

And those who are fearful of the punishment of their Lord – (QS. [70]Al-Ma'arij verse 27)

Arti / Terjemahan:

Dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. (QS. Al-Ma'arij ayat 27)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya, sehingga selalu berusaha melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Orang yang tidak suka berkeluh kesah adalah orang yang menjalankan salat dan menunaikan zakat. Merekalah yang percaya adanya hari kiamat, adanya hidup setelah mati, dan waktu ditimbang semua amal perbuatan yang telah dikerjakan selama hidup di dunia. Amal baik dibalas dengan surga, sedangkan perbuatan jahat, yang tidak diridai Allah akan dibalas dengan neraka.
Orang yang percaya akan adanya hari akhirat sangat yakin bahwa mereka pada hari itu akan mendapat pahala iman dan amal yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia. Mereka percaya bahwa hidup di akhiratlah hidup yang sebenarnya; sedangkan hidup di dunia hanyalah hidup sementara, untuk mempersiapkan diri bagi hidup di akhirat itu. Oleh karena itu, segala macam cobaan yang datang kepada mereka selama di dunia, dihadapi dengan tabah dan sabar. Mereka tidak pernah berkeluh-kesah, bagaimana pun cobaan yang diderita. Mereka tidak pula akan kikir untuk menolong sesamanya yang hidup dalam kepapaan dan penderitaan.
Telah menjadi dasar bagi kebahagiaan hidup manusia ialah bahwa usahanya menghindarkan diri dari bahaya dan kemudaratan selalu lebih besar dan lebih didahulukan daripada usahanya untuk memperoleh kebahagiaan dan kemanfaatan. Akan tetapi, manusia dalam kehidupannya sehari-hari kadang-kadang lupa atau lalai terhadap dasar ini. Dia kadang-kadang cepat terpukau oleh sesuatu yang kelihatannya akan mendatangkan kebaikan atau memberi manfaat baginya. Maka dikerjakanlah sesuatu itu dengan tidak memperhitungkan atau mempertimbangkan kemudaratan yang akan ditimbulkannya. Akibatnya ia menderita dan sengsara. Itulah hukuman dan azab dari Tuhan atas kelalaian itu.
Ada kaidah Usul Fikih yang berbunyi:
Menolak kemudaratan itu didahulukan daripada mengambil maslahat.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan orang-orang yang takut terhadap azab Rabbnya) mereka takut akan azab-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta). (Al-Ma'arij: 24-25)

Yakni orang-orang yang di dalam harta mereka terdapat bagian tertentu bagi orang-orang yang memerlukan pertolongan. Masalah ini telah diterangkan di dalam tafsir surat Az-Zariyat.

Firman Allah Swt.:

Dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan. (Al-Ma'arij: 26)

Yaitu meyakini adanya hari kiamat, hari penghisaban, dan pembalasan; maka mereka mengerjakan amalnya sebagaimana orang yang mengharapkan pahala dan takut akan siksaan. Karena itulah dalam firman berikutnya disebutkan:

dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. (Al-Ma'arij:27)

Maksudnya, takut dan ngeri terhadap azab Allah Swt.:

Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya). (Al-Ma'arij: 28)

Yakni tiada seorang pun yang merasa aman dari azab-Nya dari kalangan orang yang mengetahui akan perintah Allah Swt. kecuali hanya bila mendapat jaminan keamanan dari Allah Swt.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Ketiga, orang-orang yang mempercayai hari pembalasan lalu bersiap-siap dengan bekal untuk menghadapinya dan orang-orang yang takut kepada azab Tuhan mereka lalu bertakwa dan menjauhi hal-hal yang menyebabkan datangnya azab. Sesungguhnya tidak seorang pun yang dapat merasa aman dari kedatangan siksa Tuhan mereka.