Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 99

Al-A'raf Ayat ke-99 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اَفَاَمِنُوْا مَكْرَ اللّٰهِۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْخٰسِرُوْنَ ࣖ ( الاعراف : ٩٩)

afa-aminū
أَفَأَمِنُوا۟
Then did they feel secure
apakah mereka merasa aman
makra
مَكْرَ
(from the) plan
rencana/azab
l-lahi
ٱللَّهِۚ
(of) Allah?
Allah
falā
فَلَا
But not
maka tidak
yamanu
يَأْمَنُ
feel secure
merasa aman
makra
مَكْرَ
(from the) plan
rencana/azab
l-lahi
ٱللَّهِ
(of) Allah
Allah
illā
إِلَّا
except
melainkan
l-qawmu
ٱلْقَوْمُ
the people
kaum
l-khāsirūna
ٱلْخَٰسِرُونَ
(who are) the losers
orang-orang yang merugi

Transliterasi Latin:

A fa aminụ makrallāh, fa lā ya`manu makrallāhi illal-qaumul-khāsirụn (QS. 7:99)

English Sahih:

Then, did they feel secure from the plan of Allah? But no one feels secure from the plan of Allah except the losing people. (QS. [7]Al-A'raf verse 99)

Arti / Terjemahan:

Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (QS. Al-A'raf ayat 99)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Kecaman lebih keras lagi dinyatakan dengan, "Atau apakah mereka mengira bahwa mereka merasa aman sehingga tidak khawatir dari siksaan Allah yang tidak terduga dan dikemas dalam bentuk yang indah, atau berupa istidraj; perlakuan-Nya yang diduga baik karena merupakan nikmat dan kebaikan padahal sebaliknya? Sungguh sangat celaka dan merugi mereka dan siapa pun jika demikian, karena tidak ada yang merasa aman dari siksaan atau makar Allah selain orang-orang yang rugi."

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini sekali lagi Allah mengulangi celaan-Nya terhadap tingkah-laku orang-orang kafir, "Apakah mereka aman terhadap azab Allah yang tidak terduga-duga?" Kemudian Allah menjelaskan bahwa orang-orang seperti merekalah yang akan merugi.
Dengan firman-Nya ini Allah menegaskan bahwa orang yang berakal sehat dan memegang teguh fitrah yang dikaruniakan-Nya kepada manusia serta memperhatikan peristiwa dan kejadian sejarah serta memperhatikan ayat-ayat Allah, tentu tidak akan merasa aman dari kedatangan azab-Nya. Akan tetapi mereka yang ingkar ini benar-benar telah kehilangan akal sehat serta fitrah yang dikaruniakan Allah kepada mereka dan tidak pula mau memperhatikan peristiwa-peristiwa sejarah serta ayat-ayat Allah, sehingga mereka betul-betul telah menjadi orang yang merugi. Mereka sudah kehilangan kekhawatiran terhadap datangnya azab Allah padahal mereka senantiasa berbuat kemaksiatan dan kemusyrikan.
Bagi orang yang beriman, sikap yang tepat ialah yakin tentang sifat pemaaf dan pengasih yang ada pada Allah, namun demikian ia harus senantiasa takut kepada azab-Nya yang mungkin datang menimpa dirinya tanpa diduga sebelumnya, sebagai akibat dari perbuatan yang dilakukannya. Oleh sebab itu, mereka senantiasa berhati-hati dan menghindarkan diri dari hal-hal yang akan menyebabkan datangnya azab tersebut pada dirinya.
Dalam Al-Quran orang-orang kafir biasa disebut "orang-orang merugi?" Maka orang-orang yang kehilangan rasa kekhawatiran terhadap azab Allah, sama halnya dengan orang-orang yang berputus-asa terhadap ampunan dan rahmat Allah, kedua sifat tersebut adalah termasuk sifat-sifat orang kafir, yang disebut juga orang-orang yang merugi.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Maka apakah mereka merasa aman dari tipu daya Allah.) yakni istidraj Allah terhadap mereka dengan memberi mereka banyak kenikmatan kemudian Ia menghukum mereka dengan sekonyong-konyong (Tiada yang merasa aman dari tipu daya Allah kecuali hanya orang-orang yang merugi).

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah?

Yakni azab, pembalasan, dan kekuasaan-Nyaterhadap diri mereka serta siksaan-Nya terhadap mereka di saat mereka dalam keadaan lalai dan tidak menyadari kedatangannya

Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.

Karena itulah Al-Hasan Al-Basri rahimahullah pernah mengatakan bahwa orang mukmin mengerjakan amal-amal ketaatan, sedangkan hatinya dalam keadaan takut, bergetar, dan khawatir, sementara orang yang durhaka mengerjakan perbuatan-perbuatan maksiat dengan penuh rasa aman.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Apakah mereka juga tidak mengetahui ketentuan Allah yang berlaku bagi orang-orang yang mendustakan, lalu merasa aman dari datangnya siksa Allah pada waktu siang atau malam, yang diatur tanpa diketahui oleh manusia? Sesungguhnya yang tidak mengetahui aturan dan ketentuan Allah berupa hukuman bagi orang-orang yang mendustakan, hanyalah orang-orang yang merugikan diri sendiri dengan menutup mata terhadap sesuatu yang membawa kepada kebahagiaan.