Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 24
Al-A'raf Ayat ke-24 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
قَالَ اهْبِطُوْا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۚوَلَكُمْ فِى الْاَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَّمَتَاعٌ اِلٰى حِيْنٍ ( الاعراف : ٢٤)
- qāla
- قَالَ
- (Allah) said
- (Allah) berfirman
- ih'biṭū
- ٱهْبِطُوا۟
- "Get down
- pergilah kalian
- baʿḍukum
- بَعْضُكُمْ
- some of you
- sebagian kamu
- libaʿḍin
- لِبَعْضٍ
- to some others
- bagi sebagian yang lain
- ʿaduwwun
- عَدُوٌّۖ
- (as) enemy
- musuh
- walakum
- وَلَكُمْ
- And for you
- dan bagi kamu
- fī
- فِى
- in
- di
- l-arḍi
- ٱلْأَرْضِ
- the earth
- bumi
- mus'taqarrun
- مُسْتَقَرٌّ
- (is) a dwelling place
- tempat menetap
- wamatāʿun
- وَمَتَٰعٌ
- and livelihood
- dan kesenangan
- ilā
- إِلَىٰ
- for
- sampai
- ḥīnin
- حِينٍ
- a time"
- waktu yang ditentukan
Transliterasi Latin:
Qālahbiṭụ ba'ḍukum liba'ḍin 'aduww, wa lakum fil-arḍi mustaqarruw wa matā'un ilā ḥīn(QS. 7:24)
English Sahih:
[Allah] said, "Descend, being to one another enemies. And for you on the earth is a place of settlement and enjoyment [i.e., provision] for a time." (QS. [7]Al-A'raf verse 24)
Arti / Terjemahan:
Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan". (QS. Al-A'raf ayat 24)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Mendengar permohonan Adam dan pasangannya itu, Allah berfirman, "Turunlah kamu semua dari surga ke bumi! Kamu, wahai Adam dan keturunanmu, akan saling bermusuhan satu sama lain, yakni setan dan pengikutnya atau juga sebagian manusia menjadi musuh bagi manusia lain. Bumi adalah tempat kediaman sementara dan kesenanganmu sampai waktu yang telah ditentukan, yakni kematian kamu atau hari Kiamat nanti."
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah kemudian menerima tobat Adam dan istrinya, dan memerintahkan keduanya keluar dari surga dan turun ke bumi. Allah memperkuat imannya dan menerima tobatnya karena nabi itu ma'shum (terpelihara dari dosa), bisa salah tetapi tidak bisa terjadi kesalahan karena dikoreksi Allah. Setelah tobatnya diterima, ia menjadi orang pilihan kembali dan mendapatkan bimbingan dari Allah, seperti dalam firman-Nya:
¦ dan telah durhakalah Adam kepada Tuhannya, dan sesatlah dia. Kemudian Tuhannya memilih dia, maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk. Dia (Allah) berfirman, "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama¦" (thaha/20: 121-123)
Telah menjadi sunatullah bahwa setiap perbuatan buruk akan mempunyai akibat yang buruk pula. Di bumi ini akan terjadi permusuhan, sebagian akan menjadi musuh dari sebagian yang lain. Iblis dan kawan-kawannya akan selalu memusuhi anak-cucu Adam. Sebaliknya anak-cucu Adam harus selalu waspada dan tetap memandang dan menjadikan Iblis itu musuh yang sangat berbahaya, karena kalau tidak mereka akan dijebloskan ke dalam neraka. Allah berfirman:
Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. (Fathir/35: 6)
Mereka akan tinggal dan menetap di bumi dilengkapi dengan sumber penghidupan yang menjadi kesenangannya sampai kepada waktu yang telah ditentukan oleh Allah, yaitu pada waktu berakhirnya ajal dan tibanya hari Kiamat sesuai dengan firman Allah:
Dan sungguh, Kami telah menempatkan kamu di bumi dan di sana Kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu... (al-A'raf/7: 10)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Allah berfirman, "Turunlah kamu sekalian) yakni Adam dan Hawa serta anak-cucu kamu yang masih berada di dalam diri kamu (sebagian kamu) maksudnya sebagian keturunan (menjadi musuh bagi sebagian yang lain) sebagian mereka berlaku aniaya terhadap sebagian yang lainnya. (Dan kamu di muka bumi mempunyai tempat kediaman) yaitu tempat tinggal (dan kesenangan) tempat bersenang-senang (sampai waktu yang ditentukan.") apabila ajal kamu telah sampai pada saatnya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud dengan kata perintah pada firman-Nya:
Turunlah kamu sekalian.
ditujukan kepada Adam, Hawa, iblis, dan ular. Tetapi di antara mereka ada yang tidak menyebutkan ular. Pada garis besarnya permusuhan yang ada terjadi antara Adam dan iblis. Karena itulah dalam surat Thaha disebutkan melalui firman-Nya:
Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama. (Thaahaa:123), hingga akhir ayat.
Hawa mengikut kepada Adam. Sedangkan ular, jika kisahnya benar, maka mengikut kepada iblis.
Ulama tafsir menyebutkan nama-nama tempat yang masing-masing pihak dari mereka diturunkan di dunia ini. Tetapi sumber berita mengenai hal ini berasal dari kisah Israiliyat, hanya Allah yang lebih mengetahui kebenarannya. Sekiranya penyebutan tempat-tempat itu secara tertentu mengandung faedah dan manfaat bagi orang-orang mukallaf dalam urusan agama dan urusan dunia mereka, niscaya Allah akan menuturkan kisahnya di dalam Kitab-Nya atau melalui Rasul-Nya.
Firman Allah Swt.:
Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan di muka bumi sampai waktu yang ditentukan.
Yakni tempat tinggal dan usia yang telah ditetapkan sampai masa yang ditentukan berdasarkan apa yang telah dicatat oleh Qalam, ditetapkan oleh takdir, serta digariskan di dalam Lauh Mahfuz.
Ibnu Abbas mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, "Mustaqarrun" bahwa makna yang dimaksud ialah kuburan.
Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas bahwa makna mustaqarrun ialah tempat tinggal di muka bumi dan di bawahnya. Kedua-duanya diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Allah berfirman kepada keduanya dan juga kepada setan, "Turunlah kalian, sebagian menjadi musuh bagi yang lain. Di bumi, kalian akan menemukan ketenangan dan kesenangan sampai datangnya waktu yang telah ditentukan untuk kalian.