Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 116

Al-A'raf Ayat ke-116 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

قَالَ اَلْقُوْاۚ فَلَمَّآ اَلْقَوْا سَحَرُوْٓا اَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوْهُمْ وَجَاۤءُوْ بِسِحْرٍ عَظِيْمٍ ( الاعراف : ١١٦)

qāla
قَالَ
He said
dia berkata
alqū
أَلْقُوا۟ۖ
"Throw"
lemparkanlah
falammā
فَلَمَّآ
Then when
maka setelah
alqaw
أَلْقَوْا۟
they threw
mereka melemparkan
saḥarū
سَحَرُوٓا۟
they bewitched
mereka menyihir
aʿyuna
أَعْيُنَ
(the) eyes
mata
l-nāsi
ٱلنَّاسِ
(of) the people
manusia
wa-is'tarhabūhum
وَٱسْتَرْهَبُوهُمْ
and terrified them
dan menjadikan takut kepada mereka
wajāū
وَجَآءُو
and came (up)
dan mereka mendatangkan
bisiḥ'rin
بِسِحْرٍ
with a magic
dengan sihir
ʿaẓīmin
عَظِيمٍ
great
yang besar

Transliterasi Latin:

Qāla alqụ, fa lammā alqau saḥarū a'yunan-nāsi wastar-habụhum wa jā`ụ bisiḥrin 'aẓīm (QS. 7:116)

English Sahih:

He said, "Throw," and when they threw, they bewitched the eyes of the people and struck terror into them, and they presented a great [feat of] magic. (QS. [7]Al-A'raf verse 116)

Arti / Terjemahan:

Musa menjawab: "Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (mena'jubkan). (QS. Al-A'raf ayat 116)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dengan penuh keyakinan dan tanpa rasa takut sedikit pun, dia (Nabi Musa) menjawab, "Lemparkanlah lebih dahulu apa yang hendak kamu lempar!" Maka setelah mereka melemparkan apa yang dibawa berupa tali-temali dan tongkat, mereka menyihir mata orang banyak yang hadir di tempat itu. Tali-temali dan tongkat itu terlihat bagaikan ularular yang bergerak dan bertumpuk satu sama lain, seolah-olah apa yang mereka lakukan itu benar-benar terjadi, dan pemandangan itu menjadikan orang banyak itu tercengang dan takut, karena mereka memperlihatkan sihir yang hebat dan menakjubkan disertai dengan teriakan, 'hati-hati jangan sampai digigit ular'.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Nabi Musa mempersilakan mereka untuk mendahului, tanpa merasa khawatir terhadap kekuatan dan keampuhan sihir mereka, karena ia yakin akan pertolongan Allah, dan ia yakin bahwa mukjizat tidak akan terkalahkan oleh sihir manusia.
Ahli-ahli sihir itu lalu menjatuhkan tali-tali dan tongkat-tongkat mereka ke tanah, dan mereka menyihir penglihatan orang banyak yang menyaksikan peristiwa tersebut, termasuk Nabi Musa sendiri, orang banyak terpengaruh oleh sihir mereka melihat semua tali dan tongkat tersebut telah berubah menjadi ular sehingga mereka merasa takut, karena mereka menyangka itu ular sebenarnya. Firman Allah :

Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang olehnya (Musa) seakan-akan ia merayap cepat, karena sihir mereka. (thaha/20: 66)

Mereka itu tampaknya berhasil melakukan sihir yang dahsyat dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap orang-orang yang menyaksikannya. Bahkan Nabi Musa sendiri pun pada mulanya merasa gentar juga. Hal ini disebutkan Allah pada ayat-ayat lain dengan firman-Nya:
Dan firman-Nya dalam ayat berikut:

Maka Musa merasa takut dalam hatinya. Kami berfirman: Jangan takut! Sungguh engkaulah yang unggul (menang). (thaha/20: 67-68)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Musa menjawab, "Lemparkanlah olehmu lebih dahulu) ini adalah suatu perintah yang mempersilakan mereka untuk melemparkan apa yang ada pada mereka, sebagai suatu taktik dari Musa untuk menampakkan yang hak (Maka tatkala mereka melemparkan) tambang-tambang mereka dan tongkat-tongkat mereka (mereka menyulap mata orang) mereka membalik mata para hadirin supaya tidak bisa melihat hal yang sebenarnya (dan menjadikan orang banyak itu takut) artinya mereka membuatnya takut karena mereka menjadikan seolah-olah hal itu adalah ular-ular yang menjalar (serta mereka mendatangkan sihir yang besar, menakjubkan").

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Demikianlah tantangan para ahli sihir kepada Musa a.s. dalam ucapan mereka, seperti yang disitir oleh firman-Nya:

...Kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kamiyang akan melemparkan?

Maksudnya, apakah kamu terlebih dahulu yang melemparkan. Pengertian ini sama dengan yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan? (Thaahaa:65)

MakaNabi Musa a.s. menjawab:

Lemparkanlah (lebih dahulu) !

Yakni kalianlah yang melemparkan lebih dahulu. Menurut suatu pendapat, hikmah yang terkandung di dalam hal ini —hanya Allah yang lebih mengetahui— ialah agar orang-orang melihat apa yang akan diperbuat oleh ahli-ahli sihir itu, lalu mereka merenungkannya. Setelah orang-orang melihat permainan sulap tukang-tukang sihir itu, maka barulah ditampilkan perkara yang hak lagi jelas dan gamblang, setelah Nabi Musa a.s. dituntut untuk mengemukakannya dan mereka menunggu-nunggunya. Dengan demikian, pengaruh dari apa yang ditampakkan oleh Nabi Musa a.s. berupa mukjizat akan lebih mendalam kesannya di dalam hati mereka, dan memang kenyataannya demikian, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman selanjutnya:

Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut.

Yaitu diilusikan (dikhayalkan) di mata orang-orang bahwa apa yang dilakukan oleh tukang-tukang sihir Fir'aun itu seakan-akan merupakan kenyataan, padahal hakikatnya hanyalah sulap dan ilusi belaka, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:

Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang oleh Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka. Maka Musa merasa takut dalam hatinya Kami berkata, "Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang). Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang.” (Thaahaa:66-69)

Sufyan ibnu Uyaynah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa para ahli sihir itu melemparkan tambang-tambang yang kasar dan tongkat-tongkat yang panjang. Kemudian terbayangkan di mata orang-orang bahwa semuanya itu seakan-akan berjalan karena pengaruh ilmu sihir mereka.

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan bahwa Fir'aun membariskan lima belas ribu tukang sihir, setiap orang dari tukang sihir itu membawa tali dan tongkatnya masing-masing. Kemudian Musa a.s. muncul bersama saudaranya (Harun) seraya memegang tongkatnya hingga sampai di hadapan para ahli sihir dan Fir'aun di majelisnya yang dikelilingi oleh para hulubalang dan para pembantu terdekatnya. Kemudian para ahli sihir itu berkata, seperti yang disitir oleh firman-Nya: "Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang melemparkan (dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?” Berkata Musa, "Silakan kamu sekalian melemparkan." Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka. (Thaahaa:65-66)

Disebutkan bahwa mula-mula yang disulap oleh sihir mereka adalah pandangan Musa a.s. dan Fir'aun, kemudian menyusul mata semua orang yang hadir. Setelah itu barulah setiap orang dari para ahli sihir itu melemparkan tali dan tongkat yang ada di tangannya masing-masing, Tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat itu semuanya menjadi ular yang banyaknya seperti bukit. Lembah mereka berada seakan-akan penuh dengan ular-ular yang sebagian di antaranya bertumpang tindih dengan sebagian lainnya.

As-Saddi mengatakan bahwa para ahli sihir Fir'aun berjumlah tiga puluh ribu orang lebih, tiada seorang pun dari mereka melainkan di tangannya membawa tali dan tongkatnya masing-masing. Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut. Yakni para ahli sihir itu mencerai-beraikan mereka karena ketakutan.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ya'qub ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah, dari Hisyam Ad-Dustuwa-i, telah menceritakan kepada kami Al-Qasim Ibnu Abu Burrah yang mengatakan bahwa Fir'aun mengumpulkan tujuh puluh ribu tukang sihir, lalu mereka melemparkan tujuh puluh ribu tali dan tujuh puluh ribu tongkatnya. Kemudian terbayangkan bahwa seakan-akan tali-tali dan tongkat-tongkat itu di mata Musa seakan-akan berjalan karena pengaruh sihir mereka. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:

...mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan).

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Dengan penuh keyakinan dan tanpa rasa takut sedikit pun, Mûsâ menjawab, "Lemparlah lebih dulu apa yang ada pada kalian." Ketika mereka semua telah melempar apa yang dibawa berupa tali dan tongkat, mata orang-orang pun terkelabui, seolah-olah apa yang mereka lakukan itu benar-benar terjadi. Padahal sebenarnya hal itu merupakan kamuflase belaka. Orang-orang pun tercengang dan ketakutan. Para ahli sihir itu memang telah melakukan suatu bentuk sihir yang hebat dan mengagumkan.