Al-Qur'an Surat Al-Qalam Ayat 25
Al-Qalam Ayat ke-25 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَّغَدَوْا عَلٰى حَرْدٍ قَادِرِيْنَ ( القلم : ٢٥)
- waghadaw
- وَغَدَوْا۟
- And they went early
- dan mereka pergi pagi-pagi
- ʿalā
- عَلَىٰ
- with
- atas
- ḥardin
- حَرْدٍ
- determination
- mencegah/menghalangi
- qādirīna
- قَٰدِرِينَ
- able
- orang-orang yang mampu
Transliterasi Latin:
Wa gadau 'alā ḥarding qādirīn(QS. 68:25)
English Sahih:
And they went early in determination, [assuming themselves] able. (QS. [68]Al-Qalam verse 25)
Arti / Terjemahan:
Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka (menolongnya). (QS. Al-Qalam ayat 25)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dan setelah semuanya siap termasuk segala peralatan yang dibutuhkan, maka berangkatlah mereka pada pagi hari dengan niat menghalangi orang-orang miskin mendapatkan pemberian hasil kebun mereka, padahal mereka mampu menolongnya.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Setelah bangun pada pagi harinya, mereka saling memanggil dan mengajak untuk pergi ke kebun guna memetik hasilnya. Setelah berkumpul, mereka pun berangkat dan berjalan dengan sembunyi-sembunyi sambil berbisik-bisik di antara mereka, "Jangan biarkan seorang pun di antara orang-orang miskin itu datang ke kebun kita seperti dulu ketika ayah masih hidup. Hendaknya seluruh panen kebun ini dapat kita manfaatkan untuk keperluan kita sendiri." Mereka pergi ke kebun pagi-pagi sekali dengan maksud agar orang-orang miskin tidak masuk ke kebun mereka dan mereka sangat yakin akan dapat memetik seluruh hasil kebun itu.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi) orang-orang miskin (seraya merasa mampu) yakni mampu untuk menghalangi orang-orang miskin, menurut dugaan mereka sendiri.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Kemudian Allah Swt. Yang Mengetahui semua rahasia dan apa yang dibisikkan oleh mereka dengan sesamanya menjelaskan apa yang mereka perbincangkan dalam pembicaraan mereka yang berbisik-bisik itu, melalui firman berikutnya:
Maka pergilah mereka saling berbisik-bisikan, "Pada hari ini janganlah ada seorang miskin pun masuk ke dalam kebunmu.” (Al-Qalam: 23-24)
Sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain, bahwa jangan kamu biarkan hari ini seorang miskin pun masuk ke dalam kebunmu.
Allah Swt. berfirman, menceritakan keberangkatan mereka:
Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin), padahal mereka mampu (menolongnya). (Al-Qalam: 25)
Yakni mereka pergi dengan langkah yang tegap dan cepat.
Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin). (Al-Qalam: 25) Mereka berangkat dengan langkah penuh keyakinan dan kesungguhan.
Menurut Ikrimah, dengan langkah yang disertai dengan rasa kemarahan.
Asy-Sya'bi mengatakan bahwa makna firman-Nya: dengan niat menghalangi. (Al-Qalam: 25) Yaitu agar tidak diketahui oleh orang-orang miskin.
Menurut As-Saddi, Hard adalah nama kota tempat tinggal mereka, tetapi tafsiran As-Saddi ini terlalu jauh menyimpang.
padahal mereka mampu (menolong orang-orang miskin itu). (Al-Qalam: 25)
Yakni mampu untuk memanen hasil kebunnya menurut dugaan dan sangkaan mereka.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Mereka pergi ke kebun di pagi hari dengan niat buruk dan mengira bahwa mereka akan sangat mampu melaksanakannya.