Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Qalam Ayat 19

Al-Qalam Ayat ke-19 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَطَافَ عَلَيْهَا طَاۤىِٕفٌ مِّنْ رَّبِّكَ وَهُمْ نَاۤىِٕمُوْنَ ( القلم : ١٩)

faṭāfa
فَطَافَ
So there came
maka mengepung
ʿalayhā
عَلَيْهَا
upon it
atasnya (kebun itu)
ṭāifun
طَآئِفٌ
a visitation
kepungan (malapetaka)
min
مِّن
from
dari
rabbika
رَّبِّكَ
your Lord
Tuhanmu
wahum
وَهُمْ
while they
dan mereka
nāimūna
نَآئِمُونَ
were asleep
orang-orang yang tidur

Transliterasi Latin:

Fa ṭāfa 'alaihā ṭā`ifum mir rabbika wa hum nā`imụn (QS. 68:19)

English Sahih:

So there came upon it [i.e., the garden] an affliction from your Lord while they were asleep. (QS. [68]Al-Qalam verse 19)

Arti / Terjemahan:

Lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur, (QS. Al-Qalam ayat 19)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Lalu akibat perbuatannya tersebut, kebun itu ditimpa bencana yang besar dan buruk yang datang dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur lelap.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ketentuan dan kehendak Allah pasti berlaku tanpa seorang pun yang dapat menghalanginya. Maka pada malam hari, dengan ketetapan dan kehendak Allah, datanglah petir yang membakar seluruh kebun mereka. Tidak ada satu pun yang tinggal, semua hangus terbakar. Kejadian tersebut terjadi ketika para pemilik kebun itu sedang tidur nyenyak, sehingga tidak seorang pun yang tahu bahwa kebunnya telah habis terbakar. Mereka lalai dan tidak ingat kepada Allah, Tuhan yang memberi rezeki kepada mereka.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Lalu kebun itu diliputi malapetaka dari Rabbmu) berupa api yang melahap kesemuanya di waktu malam (ketika mereka sedang tidur.)

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

dan mereka tidak mengucapkan, "Insya Allah, " (Al-Qalam: 18)

Yakni dalam sumpah mereka tidak disebutkan kata pengecualian yang dikembalikan kepada kehendak Allah, yaitu kalimat 'Insya Allah. 'Karena itulah maka Allah tidak memperkenankan sumpah mereka; untuk itu Allah Swt. berfirman dalam ayat berikutnya:

lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur. (Al-Qalam: 19)

Artinya, kebun mereka ditimpa oleh wabah dan bencana dari langit.

maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita. (Al-Qalam: 20)

Ibnu Abbas mengatakan bahwa kebun itu menjadi hitam legam bagaikan malam yang gelap gulita. As Sauri dan As-Saddi mengatakan bahwa semisal dengan sawah yang telah dituai, yakni tinggal dedaunan dan bulir-bulirnya yang kering kerontang.

Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan dari Ahmad ibnus Sabah, bahwa telah menceritakan kepada kami Bisyr ibnu Zazan, dari Umar ibn uSabih, dari Lais ibnu Abu Sulaim, dari Abdur Rahman ibnu Sabit, dari Ibnu Mas'ud yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Jauhilah olehmu perbuatan-perbuatan maksiat, karena sesungguhnya seseorang hamba melakukan perbuatan dosa, lalu ia benar-benar dihalangi dari rezeki yang telah disiapkan untuknya sebab perbuatan dosanya itu. Kemudian Rasulullah Saw. membaca firman-Nya: lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur. maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita. (Al-Qalam: 19-20) Mereka telah dihalangi dari kebaikan yang dihasilkan dari kebun mereka disebabkan dosa mereka.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Kemudian datang bencana besar dari Tuhanmu pada malam hari ketika mereka terlelap dalam tidur. Kebun-kebun itu menjadi hitam seperti malam yang gelap akibat bencana yang menimpanya.