Al-Qur'an Surat As-Saff Ayat 7
As-Saff Ayat ke-7 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَ وَهُوَ يُدْعٰىٓ اِلَى الْاِسْلَامِۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ ( الصّفّ : ٧)
- waman
- وَمَنْ
- And who
- dan siapa
- aẓlamu
- أَظْلَمُ
- (is) more wrong
- lebih zalim
- mimmani
- مِمَّنِ
- than (one) who
- dari pada orang
- if'tarā
- ٱفْتَرَىٰ
- invents
- mengada-adakan
- ʿalā
- عَلَى
- upon
- atas/terhadap Allah
- l-lahi
- ٱللَّهِ
- Allah
- Allah
- l-kadhiba
- ٱلْكَذِبَ
- the lie
- dusta
- wahuwa
- وَهُوَ
- while he
- dan dia
- yud'ʿā
- يُدْعَىٰٓ
- is invited
- di ajak
- ilā
- إِلَى
- to
- atas
- l-is'lāmi
- ٱلْإِسْلَٰمِۚ
- Islam?
- Islam
- wal-lahu
- وَٱللَّهُ
- And Allah
- baginya
- lā
- لَا
- (does) not
- tidak
- yahdī
- يَهْدِى
- guide
- memberi petunjuk
- l-qawma
- ٱلْقَوْمَ
- the people
- kaum
- l-ẓālimīna
- ٱلظَّٰلِمِينَ
- [the] wrongdoers
- orang-orang yang zalim
Transliterasi Latin:
Wa man aẓlamu mim maniftarā 'alallāhil-każiba wa huwa yud'ā ilal-islām, wallāhu lā yahdil-qaumaẓ-ẓālimīn(QS. 61:7)
English Sahih:
And who is more unjust than one who invents about Allah untruth while he is being invited to IsLam. And Allah does not guide the wrongdoing people. (QS. [61]As-Saf verse 7)
Arti / Terjemahan:
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim. (QS. As-Saff ayat 7)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dan siapakah yang lebih zalim, yakni tidak ada yang paling zalim, daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah dengan meyakini konsep trinitas, Tuhan Bapak, Tuhan Yesus, dan Tuhan Bunda Maria; padahal dia, orang yang meyakini konsep trinitas itu diajak kepada agama Islam? Dan Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim, yaitu orang-orang yang menyekutukan atau mengada-adakan kebohongan tentang Allah.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah menyatakan, "Siapakah yang lebih zalim dari orang-orang yang mengada-adakan sesuatu tentang Allah", seperti mengatakan bahwa Allah mempunyai sekutu dalam mengatur alam ini. Dari ayat ini dipahami bahwa orang yang paling zalim ialah orang yang diajak memeluk agama Allah, agama yang benar dan membawa manusia kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat yaitu Islam, mereka menolak ajakan itu. Bahkan mereka mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, seperti mendustakan Nabi Muhammad, memandang Al-Qur'an sebagai sihir ciptaan tukang sihir yang bernama Muhammad, dan sebagainya.
Orang-orang yang mengada-adakan kebohongan tentang Allah itu berarti menganiaya diri mereka sendiri, dengan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang terlarang. Orang-orang yang mengerjakan perbuatan itu tidak akan memperoleh taufik dari Allah.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan siapakah) artinya tiada seseorang pun (yang lebih zalim) maksudnya lebih besar kezalimannya (daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah) yakni dengan cara menisbatkan adanya sekutu bagi-Nya, menyebutkan-Nya bahwa Dia mempunyai anak dan mengatakan ayat-ayat-Nya sebagai sihir (sedangkan dia diajak kepada agama Islam? Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim) kepada orang-orang yang kafir.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah, sedangkan dia diajak kepada agama Islam? (Ash-Shaff: 7)
Yakni tiada seorang pun yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah dan mengadakan bagi-Nya tandingan-tandingan dan sekutu-sekutu, padahal dia diajak kepada agama tauhid dan memurnikan ketaatan hanya kepada Allah Swt. Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:
Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (Ash-Shaff: 7)
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Adakah orang yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta tentang Allah, padahal ia diajak kepada agama kebenaran dan kebaikan: Islam. Allah tidak akan memberi petunjuk orang-orang yang terus menerus berada dalam kezaliman.