Al-Qur'an Surat Al-Mumtahanah Ayat 6
Al-Mumtahanah Ayat ke-6 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْهِمْ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُو اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَۗ وَمَنْ يَّتَوَلَّ فَاِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ ࣖ ( الممتحنة : ٦)
- laqad
- لَقَدْ
- Certainly
- sesungguhnya
- kāna
- كَانَ
- (there) is
- adalah
- lakum
- لَكُمْ
- for you
- bagi kalian
- fīhim
- فِيهِمْ
- in them
- didalamnya
- us'watun
- أُسْوَةٌ
- an example
- suri teladan
- ḥasanatun
- حَسَنَةٌ
- good
- yang baik
- liman
- لِّمَن
- for (he) who
- bagi siapa
- kāna
- كَانَ
- is
- adalah
- yarjū
- يَرْجُوا۟
- hopeful
- mereka mengharap
- l-laha
- ٱللَّهَ
- (in) Allah
- Allah
- wal-yawma
- وَٱلْيَوْمَ
- and the Day
- dan hari
- l-ākhira
- ٱلْءَاخِرَۚ
- the Last
- akhir
- waman
- وَمَن
- And whoever
- dan barang siapa
- yatawalla
- يَتَوَلَّ
- turns away
- berpaling
- fa-inna
- فَإِنَّ
- then indeed
- maka sesungguhnya
- l-laha
- ٱللَّهَ
- Allah
- Allah
- huwa
- هُوَ
- He
- Dia
- l-ghaniyu
- ٱلْغَنِىُّ
- (is) Free of need
- Maha Kaya
- l-ḥamīdu
- ٱلْحَمِيدُ
- the Praiseworthy
- Maha Terpuji
Transliterasi Latin:
Laqad kāna lakum fīhim uswatun ḥasanatul limang kāna yarjullāha wal-yaumal-ākhir, wa may yatawalla fa innallāha huwal-ganiyyul-ḥamīd(QS. 60:6)
English Sahih:
There has certainly been for you in them an excellent pattern for anyone whose hope is in Allah and the Last Day. And whoever turns away – then indeed, Allah is the Free of need, the Praiseworthy. (QS. [60]Al-Mumtahanah verse 6)
Arti / Terjemahan:
Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah Dialah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji. (QS. Al-Mumtahanah ayat 6)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dari kisah Nabi Ibrahim itu, Allah menyatakan bahwa sungguh pada mereka itu, Ibrahim dan umatnya yang beriman, terdapat suri teladan yang baik bagi kamu, berkenaan dengan sikap beragama, ketegasan, dan kekhusyukan dalam berdoa bagi orang-orang yang berharap kepada Allah, karena Allah tempat memohon dan bergantung seluruh makhluk, dan berharap mendapat keselamatan pada hari akhir, karena kebahagiaan sejati bukan di dunia, tetapi di akhirat ketika selamat dari azab Allah. Dan barang siapa berpaling dari Allah dengan menjauh dan menyimpang dari ajaran-Nya, maka sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahakaya, tidak bertambah keagungan-Nya dengan ketaatan hamba dan tidak berkurang keagungan-Nya dengan kekufuran seluruh makhluk, Maha Terpuji, sifat dan perbuatan-Nya.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini mengulang perintah untuk menjadikan Nabi Ibrahim dan orang-orang yang beriman besertanya sebagai teladan yang baik dengan maksud agar perintah itu diperhatikan oleh orang-orang yang beriman. Hal ini terutama ditujukan bagi orang yang yakin akan bertemu dengan Allah di akhirat, dan mengharapkan pahala serta balasan surga sebagai tempat yang nikmat.
Orang yang tidak mengikuti perintah Allah, dan tidak mengambil teladan dari orang-orang yang saleh, maka hendaklah mereka ketahui bahwa Allah sedikit pun tidak memerlukannya. Allah Maha Terpuji di langit dan di bumi, dan Dia tidak memerlukan bantuan makhluk-Nya dalam melaksanakan kehendak-Nya. Allah berfirman:
Dan Musa berkata, "Jika kamu dan orang yang ada di bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji. (Ibrahim/14: 8)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Sesungguhnya telah ada bagi kalian) hai umat Muhammad, menjadi jawab qasam yang keberadaannya diperkirakan (teladan yang baik pada mereka itu, yaitu bagi orang yang mengharap pahala Allah dan hari akhirat) yakni bagi orang yang takut kepada keduanya; atau bagi orang yang menduga bahwa dirinya akan mendapat pahala dan selamat dari siksa. (Dan barang siapa yang berpaling) seumpamanya dia mengambil orang-orang kafir sebagai teman setia (maka sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Kaya) yakni tidak membutuhkan makhluk-Nya (lagi Maha terpuji) di kalangan orang-orang yang taat kepada-Nya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Kemudian Allah Swt. berfirman:
Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) hari kemudian. (Al-Mumtahanah: 6)
Mengukuhkan yang sebelumnya dan juga yang dikecualikan dari yang sebelumnya karena teladan yang dikukuhkan di sini adalah sama dengan yang pertama.
Dan firman-Nya:
(yaitu) bagi orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) hari kemudian. (Al-Mumtahanah: 6)
Hal ini menggugah hati setiap orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian untuk meraih hal tersebut.
Dan barang siapa yang berpaling. (Al-Mumtahanah: 6)
Yakni dari apa yang diperintahkan oleh Allah.
maka sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahakaya lagi Maha Terpuji. (Al-Mumtahanah: 6)
Semakna dengan firman-Nya:
Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji. (Ibrahim: 8)
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa al-gani artinya Yang Maha Sempurna kekayaan-Nya, Dialah Allah. Sifat ini tidaklah layak kecuali hanya bagi-Nya, tiada yang menyaingi-Nya dan tiada sesuatu pun yang semisal dengan Dia, Mahasuci Allah Yang Maha Esa, Maha Mengalahkan, Maha Terpuji, lagi Yang dipuji oleh semua makhluk-Nya, yakni Dia terpuji dalam semua ucapan dan perbuatan-Nya, tiada Tuhan selain Dia dan tiada Rabb selain Dia.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Sungguh kalian telah mendapatkan teladan yang baik pada Ibrâhîm dan orang-orang yang bersamanya dalam memerangi musuh-musuh Allah. Teladan itu adalah untuk orang yang mengharapkan pertemuan dengan Allah dan hari akhir. Barangsiapa yang tidak mau mengambil teladan ini, berarti telah menganiaya diri sendiri, karena Allah benar-benar tidak memerlukan kepada yang lain dan berhak mendapatkan segala puji dari segala sesuatu selain diri-Nya.