Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Hasyr Ayat 20

Al-Hasyr Ayat ke-20 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

لَا يَسْتَوِيْٓ اَصْحٰبُ النَّارِ وَاَصْحٰبُ الْجَنَّةِۗ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَاۤىِٕزُوْنَ ( الحشر : ٢٠)

لَا
Not
tidak
yastawī
يَسْتَوِىٓ
are equal
sama
aṣḥābu
أَصْحَٰبُ
(the) companions
penghuni
l-nāri
ٱلنَّارِ
(of) the Fire
api/neraka
wa-aṣḥābu
وَأَصْحَٰبُ
and (the) companions
dan penghuni
l-janati
ٱلْجَنَّةِۚ
(of) Paradise
surga
aṣḥābu
أَصْحَٰبُ
(The) companions
penghuni
l-janati
ٱلْجَنَّةِ
(of) Paradise
surga
humu
هُمُ
they
mereka
l-fāizūna
ٱلْفَآئِزُونَ
(are) achievers
orang-orang yang beruntung

Transliterasi Latin:

Lā yastawī aṣ-ḥābun-nāri wa aṣ-ḥābul-jannah, aṣ-ḥābul-jannati humul-fā`izụn (QS. 59:20)

English Sahih:

Not equal are the companions of the Fire and the companions of Paradise. The companions of Paradise – they are the attainers [of success]. (QS. [59]Al-Hashr verse 20)

Arti / Terjemahan:

Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah; penghuni-penghuni jannah itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-Hasyr ayat 20)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Manusia yang lupa kepada Allah hingga lupa terhadap diri sendiri adalah manusia yang bergelimang dosa dan akan menjadi penghuni neraka. Tidak sama para penghuni neraka, pola pikir, sikap dan perilakunya dengan para penghuni surga. Para penghuni surga itu adalah orang-orang beriman yang berusaha menyucikan jiwanya, mendekatkan diri kepada Allah, menjalani hidup dengan berbagi dan peduli. Mereka lah orang-orang yang memperoleh kemenangan mendapatkan surga karena keberhasilannya mengendalikan hawa nafsu dan tipu daya iblis dalam hidup dan kehidupan.21. Allah menjelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan bagi manusia yang menggunakan nalar dan mengikuti hati nurani. Sekiranya Kami turun-kan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung yang diberi akal, pikiran, dan perasaan seperti manusia; pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah, karena gunung-gunung itu akan menggunakan nalar, rasa, dan nuraninya dalam memahami Al-Qur’an dan mengamalkannya. Dan perumpamaan-perumpamaan itu, yakni manusia yang kecil dan lemah dibandingkan dengan gunung yang begitu besar, tinggi dan keras; Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir bahwa gunung bisa menggunakan nalar, rasa dan nurani untuk memahami dan menerapkan Al-Qur’an hingga tunduk dan pecah karena takut kepada Allah. Mengapa manusia yang benar-benar memiliki nalar, rasa dan nurani tidak menggunakannya secara optimal dalam memahami dan menerapkan Al-Qur’an dalam kehidupan ini?

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Tidaklah sama penghuni neraka seperti orang-orang munafik dan Bani Nadhir, dengan penghuni surga, seperti kaum Muhajirin dan Ansar. Allah berfirman:

Apakah orang-orang yang melakukan kejahatan itu mengira bahwa Kami akan memperlakukan mereka seperti orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, yaitu sama dalam kehidupan dan kematian mere-ka? Alangkah buruknya penilaian mereka itu. (al-Jatsiyah/45: 21)

Dan firman-Nya:

Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang jahat? (sad/38: 28)

Allah menjelaskan bahwa mereka tidak sama, karena orang-orang yang dimasukkan ke dalam surga itu adalah mereka yang beruntung, mencapai apa yang diinginkannya. Amal saleh yang mereka kerjakan melebihi perbuatan buruk yang terlanjur mereka kerjakan, sehingga pahala yang mereka terima dapat menutupi dosa-dosa yang telah mereka lakukan.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Tidak sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga; penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung).

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga. (Al-Hasyr: 20)

Yakni antara mereka dan mereka tidaklah sama menurut hukum Allah Swt. kelak di hari kiamat, semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu. (Al-Jatsiyah: 21)

Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidaklah (pula sama) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh dengan orang-orang yang durhaka. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran. (Al-Mu’min: 58)

Dan firman Allah Swt.:

Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat? (Shad: 28)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Allah memuliakan orang-orang yang berbakti dan menghina orang-orang yang durhaka. Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:

penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung. (Al-Hasyr: 20)

Yaitu orang-orang yang selamat dan terbebas dari azab Allah Swt.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Tidak sama antara penghuni neraka yang tersiksa dan penghuni surga yang bersenang-senang. Hanya penghuni surgalah yang berhasil mendapatkan semua yang disenangi.