Skip to content

Surat Al-Mujadilah - Qur'an Terjemah Perkata

(Wanita yang mengajukan gugatan / She who Disputes)

Quran Word By Word (Perkata) - English-Indonesia (Al-Mujadila)

bismillaahirrahmaanirrahiim
1

قَدْ سَمِعَ اللّٰهُ قَوْلَ الَّتِيْ تُجَادِلُكَ فِيْ زَوْجِهَا وَتَشْتَكِيْٓ اِلَى اللّٰهِ ۖوَاللّٰهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَاۗ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌۢ بَصِيْرٌ ١

qad
قَدْ
Indeed
sesungguhnya
samiʿa
سَمِعَ
Allah has heard
mendengar
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah has heard
Allah
qawla
قَوْلَ
(the) speech
perkataan
allatī
ٱلَّتِى
(of) one who
yang (wanita)
tujādiluka
تُجَٰدِلُكَ
disputes with you
ia mengajukan gugatan kepadamu
فِى
concerning
pada/tentang
zawjihā
زَوْجِهَا
her husband
suaminya/pasangannya
watashtakī
وَتَشْتَكِىٓ
and she directs her complaint
dan ia mengadukan
ilā
إِلَى
to
kepada
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
Allah
wal-lahu
وَٱللَّهُ
And Allah
dan Allah
yasmaʿu
يَسْمَعُ
hears
mendengar
taḥāwurakumā
تَحَاوُرَكُمَآۚ
(the) dialogue of both of you
soal jawab kamu berdua
inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
samīʿun
سَمِيعٌۢ
(is) All-Hearer
Maha Mendengar
baṣīrun
بَصِيرٌ
All-Seer
Maha Melihat
Certainly has Allah heard the speech of the one who argues [i.e., pleads] with you, [O Muhammad], concerning her husband and directs her complaint to Allah. And Allah hears your dialogue; indeed, Allah is Hearing and Seeing. (QS. [58]Al-Mujadila verse 1)
Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. [58] Al-Mujadalah: 1)
Tafsir
2

اَلَّذِيْنَ يُظٰهِرُوْنَ مِنْكُمْ مِّنْ نِّسَاۤىِٕهِمْ مَّا هُنَّ اُمَّهٰتِهِمْۗ اِنْ اُمَّهٰتُهُمْ اِلَّا الّٰۤـِٔيْ وَلَدْنَهُمْۗ وَاِنَّهُمْ لَيَقُوْلُوْنَ مُنْكَرًا مِّنَ الْقَوْلِ وَزُوْرًاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَعَفُوٌّ غَفُوْرٌ ٢

alladhīna
ٱلَّذِينَ
Those who
orang-orang yang
yuẓāhirūna
يُظَٰهِرُونَ
pronounce zihar
(mereka) menzihar
minkum
مِنكُم
among you
diantara kamu
min
مِّن
[from]
dari
nisāihim
نِّسَآئِهِم
(to) their wives
istri-istri mereka
مَّا
not
tidak
hunna
هُنَّ
they
mereka (istri-istri)
ummahātihim
أُمَّهَٰتِهِمْۖ
(are) their mothers
ibu-ibu mereka
in
إِنْ
Not
bahwa
ummahātuhum
أُمَّهَٰتُهُمْ
(are) their mothers
ibu mereka
illā
إِلَّا
except
kecuali
allāī
ٱلَّٰٓـِٔى
those who
yang (ibu-ibu)
waladnahum
وَلَدْنَهُمْۚ
gave them birth
melahirkan mereka
wa-innahum
وَإِنَّهُمْ
And indeed they
dan sesungguhnya mereka
layaqūlūna
لَيَقُولُونَ
surely say
benar-benar mengatakan
munkaran
مُنكَرًا
an evil
mungkar
mina
مِّنَ
[of]
dari
l-qawli
ٱلْقَوْلِ
[the] word
perkataan
wazūran
وَزُورًاۚ
and a lie
dan dusta
wa-inna
وَإِنَّ
But indeed
dan sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
laʿafuwwun
لَعَفُوٌّ
(is) surely Oft-Pardoning
benar-benar Maha Pemaaf
ghafūrun
غَفُورٌ
Oft-Forgiving
Maha Pengampun
Those who pronounce thihar among you [to separate] from their wives – they are not [consequently] their mothers. Their mothers are none but those who gave birth to them. And indeed, they are saying an objectionable statement and a falsehood. But indeed, Allah is Pardoning and Forgiving. (QS. [58]Al-Mujadila verse 2)
Orang-orang yang menzhihar isterinya di antara kamu, (menganggap isterinya sebagai ibunya, padahal) tiadalah isteri mereka itu ibu mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka. Dan sesungguhnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu perkataan mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. (QS. [58] Al-Mujadalah: 2)
Tafsir
3

وَالَّذِيْنَ يُظٰهِرُوْنَ مِنْ نِّسَاۤىِٕهِمْ ثُمَّ يَعُوْدُوْنَ لِمَا قَالُوْا فَتَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّتَمَاۤسَّاۗ ذٰلِكُمْ تُوْعَظُوْنَ بِهٖۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ٣

wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
And those who
dan orang-orang yang
yuẓāhirūna
يُظَٰهِرُونَ
pronounce zihar
(mereka) menzhihar
min
مِن
[from]
dari
nisāihim
نِّسَآئِهِمْ
(to) their wives
istri-istri mereka
thumma
ثُمَّ
then
kemudian
yaʿūdūna
يَعُودُونَ
go back
mereka kembali
limā
لِمَا
on what
terhadap apa-apa
qālū
قَالُوا۟
they said
mereka katakan/ucapkan
fataḥrīru
فَتَحْرِيرُ
then freeing
maka memerdekakan
raqabatin
رَقَبَةٍ
(of) a slave
seorang budak
min
مِّن
before
dari
qabli
قَبْلِ
before
sebelum
an
أَن
[that]
bahwa
yatamāssā
يَتَمَآسَّاۚ
they touch each other
keduanya bercampur
dhālikum
ذَٰلِكُمْ
That
demikian itu
tūʿaẓūna
تُوعَظُونَ
you are admonished
kamu diajar
bihi
بِهِۦۚ
to it
dengannya
wal-lahu
وَٱللَّهُ
And Allah
dan Allah
bimā
بِمَا
of what
terhadap apa
taʿmalūna
تَعْمَلُونَ
you do
kamu kerjakan
khabīrun
خَبِيرٌ
(is) All-Aware
Maha Mengetahui
And those who pronounce thihar from their wives and then [wish to] go back on what they said – then [there must be] the freeing of a slave before they touch one another. That is what you are admonished thereby; and Allah is Aware of what you do. (QS. [58]Al-Mujadila verse 3)
Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. [58] Al-Mujadalah: 3)
Tafsir
4

فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّتَمَاۤسَّاۗ فَمَنْ لَّمْ يَسْتَطِعْ فَاِطْعَامُ سِتِّيْنَ مِسْكِيْنًاۗ ذٰلِكَ لِتُؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖۗ وَتِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ ۗوَلِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ٤

faman
فَمَن
Then whoever
maka barang siapa
lam
لَّمْ
(does) not
tidak
yajid
يَجِدْ
find
mendapatkan
faṣiyāmu
فَصِيَامُ
then fasting
maka berpuasalah
shahrayni
شَهْرَيْنِ
(for) two months
dua bulan
mutatābiʿayni
مُتَتَابِعَيْنِ
consecutively
berturut-turut
min
مِن
before
dari
qabli
قَبْلِ
before
sebelum
an
أَن
[that]
bahwa
yatamāssā
يَتَمَآسَّاۖ
they both touch each other
keduanya bercampur
faman
فَمَن
But (he) who
maka barang siapa
lam
لَّمْ
not
tidak
yastaṭiʿ
يَسْتَطِعْ
is able
kuasa
fa-iṭ'ʿāmu
فَإِطْعَامُ
then (the) feeding
maka memberi makan
sittīna
سِتِّينَ
(of) sixty
enam puluh
mis'kīnan
مِسْكِينًاۚ
needy one(s)
orang miskin
dhālika
ذَٰلِكَ
That
demikian itu
litu'minū
لِتُؤْمِنُوا۟
so that you may believe
supaya kamu beriman
bil-lahi
بِٱللَّهِ
in Allah
kepada Allah
warasūlihi
وَرَسُولِهِۦۚ
and His Messenger
dan rasulnya
watil'ka
وَتِلْكَ
and these
dan itulah
ḥudūdu
حُدُودُ
(are the) limits
batas/batas/hukum-hukum
l-lahi
ٱللَّهِۗ
(of) Allah
Allah
walil'kāfirīna
وَلِلْكَٰفِرِينَ
and for the disbelievers
dan orang-orang kafir
ʿadhābun
عَذَابٌ
(is) a punishment
azab
alīmun
أَلِيمٌ
painful
pedih
And he who does not find [a slave] – then a fast for two months consecutively before they touch one another; and he who is unable – then the feeding of sixty poor persons. That is for you to believe [completely] in Allah and His Messenger; and those are the limits [set by] Allah. And for the disbelievers is a painful punishment. (QS. [58]Al-Mujadila verse 4)
Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajiblah atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang kafir ada siksaan yang sangat pedih. (QS. [58] Al-Mujadalah: 4)
Tafsir
5

اِنَّ الَّذِيْنَ يُحَاۤدُّوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ كُبِتُوْا كَمَا كُبِتَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَقَدْ اَنْزَلْنَآ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍۗ وَلِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابٌ مُّهِيْنٌۚ ٥

inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
alladhīna
ٱلَّذِينَ
those who
orang-orang yang
yuḥāddūna
يُحَآدُّونَ
oppose
(mereka) menentang
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
warasūlahu
وَرَسُولَهُۥ
and His Messenger
dan rasulnya
kubitū
كُبِتُوا۟
(will) be disgraced
mereka dihinakan
kamā
كَمَا
as
sebagaimana
kubita
كُبِتَ
were disgraced
dihinakan
alladhīna
ٱلَّذِينَ
those
orang-orang yang
min
مِن
before them
dari
qablihim
قَبْلِهِمْۚ
before them
sebelum mereka
waqad
وَقَدْ
And certainly
dan sesungguhnya
anzalnā
أَنزَلْنَآ
We have sent down
Kami menurunkan
āyātin
ءَايَٰتٍۭ
Verses
ayat-ayat
bayyinātin
بَيِّنَٰتٍۚ
clear
jelas/nyata
walil'kāfirīna
وَلِلْكَٰفِرِينَ
And for the disbelievers
dan bagi orang-orang kafir
ʿadhābun
عَذَابٌ
(is) a punishment
azab
muhīnun
مُّهِينٌ
humiliating
menghinakan
Indeed, those who oppose Allah and His Messenger are abased as those before them were abased. And We have certainly sent down verses of clear evidence. And for the disbelievers is a humiliating punishment (QS. [58]Al-Mujadila verse 5)
Sesungguhnya orang-orang yang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, pasti mendapat kehinaan sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka telah mendapat kehinaan. Sesungguhnya Kami telah menurunkan bukti-bukti nyata. Dan bagi orang-orang kafir ada siksa yang menghinakan. (QS. [58] Al-Mujadalah: 5)
Tafsir
6

يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْاۗ اَحْصٰىهُ اللّٰهُ وَنَسُوْهُۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ ࣖ ٦

yawma
يَوْمَ
(On the) Day
pada hari
yabʿathuhumu
يَبْعَثُهُمُ
(when) Allah will raise them
membangkitkan mereka
l-lahu
ٱللَّهُ
(when) Allah will raise them
Allah
jamīʿan
جَمِيعًا
all
semuanya
fayunabbi-uhum
فَيُنَبِّئُهُم
and inform them
lalu Dia memberi tahu mereka
bimā
بِمَا
of what
tentang apa-apa
ʿamilū
عَمِلُوٓا۟ۚ
they did
mereka kerjakan
aḥṣāhu
أَحْصَىٰهُ
Allah has recorded it
menghitungnya
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah has recorded it
Allah
wanasūhu
وَنَسُوهُۚ
while they forgot it
dan mereka melupakannya
wal-lahu
وَٱللَّهُ
And Allah
dan Allah
ʿalā
عَلَىٰ
(is) over
atas
kulli
كُلِّ
all
setiap/segala
shayin
شَىْءٍ
things
sesuatu
shahīdun
شَهِيدٌ
a Witness
Maha Menyaksikan
On the Day when Allah will resurrect them all and inform them of what they did. Allah had enumerated it, while they forgot it; and Allah is, over all things, Witness. (QS. [58]Al-Mujadila verse 6)
Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. (QS. [58] Al-Mujadalah: 6)
Tafsir
7

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَا يَكُوْنُ مِنْ نَّجْوٰى ثَلٰثَةٍ اِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ اِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَآ اَدْنٰى مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْثَرَ اِلَّا هُوَ مَعَهُمْ اَيْنَ مَا كَانُوْاۚ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ٧

alam
أَلَمْ
Do not
tidaklah
tara
تَرَ
you see
kamu lihat
anna
أَنَّ
that
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
yaʿlamu
يَعْلَمُ
knows
mengetahui
مَا
whatever
apa-apa
فِى
(is) in
pada
l-samāwāti
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
the heavens
langit(jamak)
wamā
وَمَا
and whatever
dan apa-apa
فِى
(is) in
pada
l-arḍi
ٱلْأَرْضِۖ
the earth?
bumi
مَا
Not
tidak
yakūnu
يَكُونُ
there is
adalah
min
مِن
any
dari
najwā
نَّجْوَىٰ
secret counsel
pembicaraan rahasia
thalāthatin
ثَلَٰثَةٍ
(of) three
tiga
illā
إِلَّا
but
kecuali
huwa
هُوَ
He (is)
Dia
rābiʿuhum
رَابِعُهُمْ
(the) fourth of them
keempat mereka
walā
وَلَا
and not
dan tidak
khamsatin
خَمْسَةٍ
five
kelima
illā
إِلَّا
but
kecuali
huwa
هُوَ
He (is)
Dia
sādisuhum
سَادِسُهُمْ
(the) sixth of them
keenam mereka
walā
وَلَآ
and not
dan tidak
adnā
أَدْنَىٰ
less
lebih kurang
min
مِن
than
dari
dhālika
ذَٰلِكَ
that
demikian itu
walā
وَلَآ
and not
dan tidak
akthara
أَكْثَرَ
more
lebih banyak
illā
إِلَّا
but
kecuali
huwa
هُوَ
He
Dia
maʿahum
مَعَهُمْ
(is) with them
bersama mereka
ayna
أَيْنَ
wherever
dimana
مَا
wherever
apa
kānū
كَانُوا۟ۖ
they are
adalah mereka
thumma
ثُمَّ
Then
kemudian
yunabbi-uhum
يُنَبِّئُهُم
He will inform them
Dia memberitahukan kepada mereka
bimā
بِمَا
of what
tentang apa-apa
ʿamilū
عَمِلُوا۟
they did
mereka telah kerjakan
yawma
يَوْمَ
(on the) Day
hari
l-qiyāmati
ٱلْقِيَٰمَةِۚ
(of) the Resurrection
kiamat
inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
bikulli
بِكُلِّ
of every
dengan segala
shayin
شَىْءٍ
thing
sesuatu
ʿalīmun
عَلِيمٌ
(is) All-Knower
Maha Mengetahui
Have you not considered that Allah knows what is in the heavens and what is on the earth? There are not three in a private conversation but that He is the fourth of them, nor are there five but that He is the sixth of them – and no less than that and no more except that He is with them [in knowledge] wherever they are. Then He will inform them of what they did, on the Day of Resurrection. Indeed Allah is, of all things, Knowing. (QS. [58]Al-Mujadila verse 7)
Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dialah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (QS. [58] Al-Mujadalah: 7)
Tafsir
8

اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ نُهُوْا عَنِ النَّجْوٰى ثُمَّ يَعُوْدُوْنَ لِمَا نُهُوْا عَنْهُ وَيَتَنٰجَوْنَ بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِۖ وَاِذَا جَاۤءُوْكَ حَيَّوْكَ بِمَا لَمْ يُحَيِّكَ بِهِ اللّٰهُ ۙوَيَقُوْلُوْنَ فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ لَوْلَا يُعَذِّبُنَا اللّٰهُ بِمَا نَقُوْلُۗ حَسْبُهُمْ جَهَنَّمُۚ يَصْلَوْنَهَاۚ فَبِئْسَ الْمَصِيْرُ ٨

alam
أَلَمْ
Do not
tidaklah
tara
تَرَ
you see
kamu lihat
ilā
إِلَى
[to]
atas
alladhīna
ٱلَّذِينَ
those who
orang-orang yang
nuhū
نُهُوا۟
were forbidden
(mereka) dilarang
ʿani
عَنِ
from
dari
l-najwā
ٱلنَّجْوَىٰ
secret counsels
pembicaraan rahasia
thumma
ثُمَّ
then
kemudian
yaʿūdūna
يَعُودُونَ
they return
mereka kembali
limā
لِمَا
to what
kepada apa
nuhū
نُهُوا۟
they were forbidden
mereka dilarang
ʿanhu
عَنْهُ
from [it]
dari padanya
wayatanājawna
وَيَتَنَٰجَوْنَ
and they hold secret counsels
dan mereka berbicara rahasia
bil-ith'mi
بِٱلْإِثْمِ
for sin
untuk berbuat dosa
wal-ʿud'wāni
وَٱلْعُدْوَٰنِ
and aggression
dan permungsuhan
wamaʿṣiyati
وَمَعْصِيَتِ
and disobedience
dan mendurhakai
l-rasūli
ٱلرَّسُولِ
(to) the Messenger?
rasul
wa-idhā
وَإِذَا
And when
dan apabila
jāūka
جَآءُوكَ
they come to you
mereka datang kepadamu
ḥayyawka
حَيَّوْكَ
they greet you
mereka mengucapkan salam kehormatan kepadamu
bimā
بِمَا
with what
dengan apa-apa
lam
لَمْ
not
tidak
yuḥayyika
يُحَيِّكَ
greets you
menurut salam kehormatan kepadamu
bihi
بِهِ
therewith
dengannya
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
Allah
wayaqūlūna
وَيَقُولُونَ
and they say
dan mereka mengatakan
فِىٓ
among
pada
anfusihim
أَنفُسِهِمْ
themselves
diri mereka sendiri
lawlā
لَوْلَا
"Why (does) not
mengapa tidak
yuʿadhibunā
يُعَذِّبُنَا
Allah punish us
menyiksa kita
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah punish us
Allah
bimā
بِمَا
for what
dengan apa/disebabkan
naqūlu
نَقُولُۚ
we say?"
kita katakan
ḥasbuhum
حَسْبُهُمْ
Sufficient (for) them
cukup bagi mereka
jahannamu
جَهَنَّمُ
(is) Hell
neraka jahanam
yaṣlawnahā
يَصْلَوْنَهَاۖ
they will burn in it
mereka memasukinya
fabi'sa
فَبِئْسَ
and worst is
maka seburuk-buruk
l-maṣīru
ٱلْمَصِيرُ
the destination
tempat kembali
Have you not considered those who were forbidden from private conversation [i.e., ridicule and conspiracy] and then return to that which they were forbidden and converse among themselves about sin and aggression and disobedience to the Messenger? And when they come to you, they greet you with that [word] by which Allah does not greet you and say among themselves, "Why does Allah not punish us for what we say?" Sufficient for them is Hell, which they will [enter to] burn, and wretched is the destination. (QS. [58]Al-Mujadila verse 8)
Apakah tidak kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan kepada diri mereka sendiri: "Mengapa Allah tidak menyiksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu?" Cukuplah bagi mereka Jahannam yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. (QS. [58] Al-Mujadalah: 8)
Tafsir
9

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا تَنَاجَيْتُمْ فَلَا تَتَنَاجَوْا بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِ وَتَنَاجَوْا بِالْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْٓ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ ٩

yāayyuhā
يَٰٓأَيُّهَا
O you who believe!
wahai
alladhīna
ٱلَّذِينَ
O you who believe!
orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوٓا۟
O you who believe!
beriman
idhā
إِذَا
When
apabila
tanājaytum
تَنَٰجَيْتُمْ
you hold secret counsel
kamu bicara rahasia
falā
فَلَا
then (do) not
maka jangan
tatanājaw
تَتَنَٰجَوْا۟
hold secret counsel
kamu bicara rahasia
bil-ith'mi
بِٱلْإِثْمِ
for sin
dengan berbuat dosa
wal-ʿud'wāni
وَٱلْعُدْوَٰنِ
and aggression
dan permungsuhan
wamaʿṣiyati
وَمَعْصِيَتِ
and disobedience
dan mendurhakai
l-rasūli
ٱلرَّسُولِ
(to) the Messenger
rasul
watanājaw
وَتَنَٰجَوْا۟
but hold secret counsel
dan berbicara rahasia
bil-biri
بِٱلْبِرِّ
for righteousness
dengan kebaikan
wal-taqwā
وَٱلتَّقْوَىٰۖ
and piety
dan takwa
wa-ittaqū
وَٱتَّقُوا۟
And fear
dan bertakwalah
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
alladhī
ٱلَّذِىٓ
the One Who
orang-orang yang
ilayhi
إِلَيْهِ
to Him
kepada-Nya
tuḥ'sharūna
تُحْشَرُونَ
you will be gathered
kamu dikembalikan
O you who have believed, when you converse privately, do not converse about sin and aggression and disobedience to the Messenger but converse about righteousness and piety. And fear Allah, to whom you will be gathered. (QS. [58]Al-Mujadila verse 9)
Hai orang-orang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan tentang membuat dosa, permusuhan dan berbuat durhaka kepada Rasul. Dan bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikembalikan. (QS. [58] Al-Mujadalah: 9)
Tafsir
10

اِنَّمَا النَّجْوٰى مِنَ الشَّيْطٰنِ لِيَحْزُنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَيْسَ بِضَاۤرِّهِمْ شَيْـًٔا اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ ١٠

innamā
إِنَّمَا
Only
sesungguhnya hanyalah
l-najwā
ٱلنَّجْوَىٰ
the secret counsels
pembicaraan rahasia
mina
مِنَ
(are) from
dari
l-shayṭāni
ٱلشَّيْطَٰنِ
the Shaitaan
syaitan
liyaḥzuna
لِيَحْزُنَ
that he may grieve
supaya berduka cita
alladhīna
ٱلَّذِينَ
those who
orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
believe
beriman
walaysa
وَلَيْسَ
but not
dan tidaklah
biḍārrihim
بِضَآرِّهِمْ
he (can) harm them
memberi mudarat kepada mereka
shayan
شَيْـًٔا
(in) anything
sesuatu/sedikitpun
illā
إِلَّا
except
kecuali
bi-idh'ni
بِإِذْنِ
by Allah's permission
dengan izin
l-lahi
ٱللَّهِۚ
by Allah's permission
Allah
waʿalā
وَعَلَى
And upon
dan atas
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
Allah
falyatawakkali
فَلْيَتَوَكَّلِ
let put (their) trust
bertawakal
l-mu'minūna
ٱلْمُؤْمِنُونَ
the believers
orang-orang yang beriman
Private conversation is only from Satan that he may grieve those who have believed, but he will not harm them at all except by permission of Allah. And upon Allah let the believers rely. (QS. [58]Al-Mujadila verse 10)
Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal. (QS. [58] Al-Mujadalah: 10)
Tafsir

Surat Al-Mujadalah tentang/artinya Gugatan ~ Surah ke-58 dalam Al-Qur'an. Surat Al-Mujadilah berjumlah 22 ayat. Surah Al-Mujadalah termasuk golongan Madaniyah, yaitu diturunkan di kota Madinah. al-Mujādilah beserta latin, transliterasi dan artinya/terjemahan.