Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Waqi'ah Ayat 64

Al-Waqi'ah Ayat ke-64 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

ءَاَنْتُمْ تَزْرَعُوْنَهٗٓ اَمْ نَحْنُ الزَّارِعُوْنَ ( الواقعة : ٦٤)

a-antum
ءَأَنتُمْ
Is it you (who)
apakah kamu
tazraʿūnahu
تَزْرَعُونَهُۥٓ
cause it to grow
kamu menanamnya
am
أَمْ
or
atau
naḥnu
نَحْنُ
(are) We
Kami
l-zāriʿūna
ٱلزَّٰرِعُونَ
the Ones Who grow?
penanam(nya)

Transliterasi Latin:

A antum tazra'ụnahū am naḥnuz-zāri'ụn (QS. 56:64)

English Sahih:

Is it you who makes it grow, or are We the grower? (QS. [56]Al-Waqi'ah verse 64)

Arti / Terjemahan:

Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya? (QS. Al-Waqi'ah ayat 64)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

63-64. Maka terangkanlah kepadaku, wahai pengingkar, tentang benih yang kamu tanam di ladang. Kamukah yang menumbuhkannya hingga menjadi tanaman atau Kamikah yang menumbuhkannya hingga menjadi besar dan berbuah?65-67. Sekiranya Kami kehendaki, pepohonan subur dan berbuah lebat yang Kami tumbuhkan itu dapat Kami hancurkan sampai kering dan lumat sehingga tidak lagi bermanfaat. Bila hal ini terjadi maka kamu akan heran dan tercengang sambil berkata, “Sesungguhnya, akibat peristiwa tidak terduga itu, kami benar-benar menderita kerugian yang sangat besar, bahkan kami benar-benar akan menjadi orang yang tidak mendapat hasil apa-apa.”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dengan cara mengemukakan pertanyaan, Allah mengungkapkan kepada manusia bahwa sebagian besar dari mereka lupa akan keagungan nikmat yang diungkapkan tersebut, walaupun mereka merasakan kelezatan nikmat-nikmat tersebut sepanjang masa. Allah menyampaikan pertanyaan kepada manusia, untuk dipikirkan dan direnungkan mengenai berbagai tanaman yang ditanam oleh manusia, baik tanaman yang di sawah, ladang, maupun bibit pohon-pohonan yang ditanam di perkebunan. Diungkapkan bahwa bagi semua tanaman tersebut di atas, kedudukan manusia hanya sekadar sebagai penanamnya, memupuk dan memeliharanya dari berbagai gangguan yang membawa kerugian. Tetapi kebanyakan manusia lupa terhadap siapakah yang menumbuhkan tanaman tersebut. Siapakah yang menambah panjang akarnya menembus ke dalam tanah, sehingga pohon tersebut dapat berdiri tegak? Siapakah yang menumbuhkan daun dan dahannya? Siapa pula yang menumbuhkan bunga dan buahnya? Pertanyaan-pertanyaan yang dikumpulkan dalam ayat ini adalah soal-soal yang penting yang sering diabaikan oleh manusia. Bukankah manusia sekedar mencangkul dan menggemburkan tanahnya? Bukankah manusia sekedar menanamkan bibit yang telah dipilihnya sebagai bibit yang terbaik? Dan bukankah manusia sekedar menyiram, mengairinya, dan membersihkannya dari berbagai rumput dan hama yang mengganggu pertumbuhannya dan bukankah manusia sekedar memupuknya? Tetapi yang terang dan jelas serta tidak ragu-ragu lagi adalah bahwa Allah menumbuhkan tanaman tersebut, menumbuhkan tunas membesarkan pohon-pohonnya, menambah dahan dan ranting serta memekarkan bunga sampai menjadi buah yang bisa dinikmati manusia

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Kaliankah yang menumbuhkannya) suatu pertanyaan, apakah kalian yang telah menumbuhkannya (ataukah Kami yang menumbuhkannya?)

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam? (Al-Waqi'ah: 63)

Yaitu mencangkul tanah, membajaknya, dan menaburkan benih padanya. Singkatnya, bertani atau bercocok tanam.

Kamukah yang menumbuhkannya? (Al-Waqi'ah: 64)

Yakni kaliankah yang menumbuhkannya dari tanah?

ataukah Kami yang menumbuhkannya? (Al-Waqi'ah: 64)

Tidak, bahkan Kamilah yang menetapkannya di tempatnya dan Kamilah yang menumbuhkannya di dalam tanah.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ahmad ibnul Walid Al-Qurasyi, telah menceritakan kepada kami Muslim ibnu Abu Muslim Al-Jurmi, telah menceritakan kepada kami Makhlad ibnul Husain, dari Hisyam, dari Muhammad, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Jangan sekali-kali kamu katakan, 'aku telah menanam, ' tetapi katakanlah, 'aku telah bertani. Abu Hurairah memberikan komentarnya, bahwa tidakkah engkau mendengar firman Allah Swt. yang menyebutkan: Maka terangkanlah kepada-Ku tentang yang kamu tanam? Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkannya? (Al-Waqi'ah: 63-64)

Al-Bazzar telah meriwayatkan hadis ini dari Muhammad ibnu Abdur Rahim, dari Muslim Al-Jurmi dengan sanad yang sama.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Ismail, telah menceritakan kepada kami Hammad, dari Ata, dari Abu Abdur Rahman yang mengatakan, ''Jangan kamu katakan, 'Kami telah bertanam.' Tetapi katakanlah, 'Kami telah bertani'."

Telah diriwayatkan pula dari Hajar Al-Madari, bahwa ia membaca firman-Nya:Maka terangkanlah kepada-Ku tentang yang kamu tanam? Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkannya. (Al-Waqi'ah: 63-64) dan ayat-ayat lainnya yang semakna. Lalu ia mengatakan, "Tidak, Engkaulah yang melakukan semuanya, ya Tuhanku."

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Tidakkah kalian melihat apa yang kalian tanam? Kaliankah yang menumbuhkannya, atau hanya Kami?