Al-Qur'an Surat Al-Waqi'ah Ayat 59
Al-Waqi'ah Ayat ke-59 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
ءَاَنْتُمْ تَخْلُقُوْنَهٗٓ اَمْ نَحْنُ الْخَالِقُوْنَ ( الواقعة : ٥٩)
- a-antum
- ءَأَنتُمْ
- Is it you
- apakah kamu
- takhluqūnahu
- تَخْلُقُونَهُۥٓ
- who create it
- kamu menciptakannya
- am
- أَمْ
- or
- atau
- naḥnu
- نَحْنُ
- (are) We
- Kami
- l-khāliqūna
- ٱلْخَٰلِقُونَ
- the Creators?
- yang menciptakannya
Transliterasi Latin:
A antum takhluqụnahū am naḥnul-khāliqụn(QS. 56:59)
English Sahih:
Is it you who creates it, or are We the Creator? (QS. [56]Al-Waqi'ah verse 59)
Arti / Terjemahan:
Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya? (QS. Al-Waqi'ah ayat 59)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
58-59. Maka adakah kamu perhatikan, wahai manusia yang ingkar, tentang benih manusia yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya untuk kemudian menjadi manusia utuh, atau Kami yang menciptakannya?60-61. Wahai orang yang ingkar, ketahuilah bahwa Kami telah menentukan kematian masing-masing di antara kamu sesuai kehendak Kami, dan Kami sekali-kali tidak pernah merasa lemah untuk menggantikan kamu yang ingkar dengan orang-orang yang seperti kamu di dunia ini, dan Kami berkuasa pula untuk membangkitkan kamu kelak di akhirat dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah menekankan lagi berupa pertanyaan bagaimana orang kafir dapat memproses kejadian air mani (sperma) yang dipancarkan ke dalam rahim? Merekakah yang memproses air mani itu menjadi manusia yaitu tubuh yang lengkap dengan badan, kepala, kaki dan tangan, yang dilengkapi pula dengan mata, hidung, mulut dan telinga ataukah Allah yang menciptakannya? Pastilah orang kafir tidak dapat menjawab kecuali mengakui bahwa sebenarnya Allah yang menyebabkan air mani tersebut menjadi manusia, dan Allah pula yang menentukan apakah air mani tersebut menjadi manusia pria atau wanita; demikian pula, hanya Allah sajalah yang menetapkan berapa umur manusia tersebut. Bukankah Allah yang berkuasa menciptakan manusia pertama kalinya, juga Mahakuasa menghidupkannya kembali sesudah matinya, dengan membangkitkannya pada hari Kiamat untuk menerima balasan yang paling sempurna.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Kamukah) dapat dibaca Tahqiq dan dapat pula dibaca Tas-hil (yang menciptakannya) yakni air mani itu kemudian menjadi manusia (atau Kami kah yang menciptakannya?)
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Allah Swt. menetapkan adanya hari kemudian dan menyanggah orang-orang yang mendustakannya dari kalangan ahli kesesatan dan kaum ateis. yaitu mereka yang mengatakan:
Apakah apabila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan kembali? (Al-Waqi'ah:47)
Ucapan mereka ini bernada mendustakan dan tidak percaya. Maka Allah Swt. menjawab mereka melalui firman-Nya:
Kami telah menciptakan kamu. (Al-Waqi'ah: 57)
Artinya, Kamilah yang menciptakan kalian sejak permulaan, sebelum itu kalian tidak ada, dan bukankah Tuhan Yang mampu menciptakan yang pertama kali mampu untuk mengembalikan, bahkan mengembalikan itu lebih mudah? Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:
maka mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)? (Al-Waqi'ah:57)
Yakni mengapa kalian tidak percaya dengan adanya hari berbangkit? Kemudian Allah Swt. dalam firman selanjutnya berbalik menanyakan kepada mereka:
Maka terangkanlah kepada-Ku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya? (Al-Waqi'ah: 58-59)
Yaitu kaliankah yang menetapkannya di dalam rahim, lalu menciptakan anak padanya, ataukah Allah yang menciptakan semuanya itu?
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Apakah kalian melihat air mani yang kalian pancarkan ke dalam rahim? Apakah kalian yang memberikan ukurannya dan menghantarkannya dalam beberapa fase hingga menjadi manusia, ataukah Kami yang menciptakannya?