Al-Qur'an Surat Al-Waqi'ah Ayat 47
Al-Waqi'ah Ayat ke-47 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَكَانُوْا يَقُوْلُوْنَ ەۙ اَىِٕذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّعِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَۙ ( الواقعة : ٤٧)
- wakānū
- وَكَانُوا۟
- And they used (to)
- dan adalah mereka
- yaqūlūna
- يَقُولُونَ
- say
- mereka mengatakan
- a-idhā
- أَئِذَا
- "When
- apakah apabila
- mit'nā
- مِتْنَا
- we die
- kami telah mati
- wakunnā
- وَكُنَّا
- and become
- dan kami adalah/menjadi
- turāban
- تُرَابًا
- dust
- tanah
- waʿiẓāman
- وَعِظَٰمًا
- and bones
- dan tulang-belulang
- a-innā
- أَءِنَّا
- will we
- apakah sesungguhnya kami
- lamabʿūthūna
- لَمَبْعُوثُونَ
- surely be resurrected?
- sungguh akan dibangkitkan
Transliterasi Latin:
Wa kānụ yaqụlụna a iżā mitnā wa kunnā turābaw wa 'iẓāman a innā lamab'ụṡụn(QS. 56:47)
English Sahih:
And they used to say, "When we die and become dust and bones, are we indeed to be resurrected? (QS. [56]Al-Waqi'ah verse 47)
Arti / Terjemahan:
Dan mereka selalu mengatakan: "Apakah bila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami akan benar-benar dibangkitkan kembali? (QS. Al-Waqi'ah ayat 47)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Golongan kiri itu tidak mempercayai adanya hari kebangkitan, dan mereka selalu mengatakan, “Apakah bila kami mati, dikubur, dan menjadi tanah dan tulang belulang kami hancur, apakah sesungguhnya kami akan benar-benar dibangkitkan kembali seperti saat di dunia ini?
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Dalam ayat-ayat ini Allah swt menjelaskan apa sebabnya mereka golongan kiri itu menerima siksa yang sedemikian pedihnya. Dahulu, sewaktu mereka hidup di dunia semestinya mereka wajib beriman kepada Allah dengan menjalankan pelbagai amal saleh serta menjauhkan larangan Tuhannya, tetapi yang mereka jalankan adalah sebaliknya, yaitu:
a. Mereka hidup bermewah-mewah. b. Mereka tidak berhenti-hentinya mengerjakan dosa besar. c. Mereka mengingkari adanya hari kebangkitan.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan mereka selalu mengatakan, "Apabila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan?) kedua huruf Hamzah pada dua tempat dapat dibaca Tahqiq dan dapat pula dibaca Tas-hil.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Mereka mengatakan demikian dengan nada mendustakan dan menganggap mustahil kejadian hari berbangkit. Maka dijawab oleh Allah Swt. melalui firman selanjutnya:
Katakanlah, "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.
(Al-Waqi'ah: 49-50)
Artinya, beritakanlah kepada mereka—hai Muhammad— bahwa orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian dari Bani Adam kelak akan dikumpulkan di Padang Mahsyar pada hari kiamat nanti; tiada seorang pun dari mereka yang ketinggalan. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya:
Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi)nya, dan hari itu adalah suatwhari yang disaksikan (oleh segala makhluk). Dan Kami dadulah mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu. Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan seizinnya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia.
(Hud: 103-105)
Karena itulah dalam surat ini disebutkan:
benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.
(Al-Waqi'ah: 50)
Yakni telah ditetapkan waktunya, tidak dapat dimajukan dan tidak dapat pula diundurkan, juga tidak dapat ditambahi serta tidak dapat dikurangi.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Dengan mengingkari kebangkitan, mereka berkata, "Apakah, apabila kami mati dan sebagian badan kami menjadi tanah dan sebagian yang lainya menjadi tulang belulang, kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?