Al-Qur'an Surat Ar-Rahman Ayat 24
Ar-Rahman Ayat ke-24 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَلَهُ الْجَوَارِ الْمُنْشَاٰتُ فِى الْبَحْرِ كَالْاَعْلَامِۚ ( الرحمن : ٢٤)
- walahu
- وَلَهُ
- And for Him
- dan bagi-Nya
- l-jawāri
- ٱلْجَوَارِ
- (are) the ships
- kapal-kapal
- l-munshaātu
- ٱلْمُنشَـَٔاتُ
- elevated
- yang timbul/tinggi
- fī
- فِى
- in
- pada
- l-baḥri
- ٱلْبَحْرِ
- the sea
- lautan
- kal-aʿlāmi
- كَٱلْأَعْلَٰمِ
- like mountains
- laksana gunung-gunung
Transliterasi Latin:
Wa lahul-jawāril-munsya`ātu fil-baḥri kal-a'lām(QS. 55:24)
English Sahih:
And to Him belong the ships [with sails] elevated in the sea like mountains. (QS. [55]Ar-Rahman verse 24)
Arti / Terjemahan:
Dan kepunyaan-Nya lah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung. (QS. Ar-Rahman ayat 24)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Hanya milik-Nyalah kapal-kapal yang berlayar di lautan yang tampak bagaikan gunung-gunung yang menjulang tinggi.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini menerangkan bahwa Allah-lah yang menguasai bahtera-bahtera yang tinggi layarnya laksana gunung-gunung di lautan, ia berlayar di lautan dan memberikan manfaat kepada manusia guna mengangkut barang-barang dagangan dari suatu negeri ke negeri lain, makanan-makanan yang banyak terdapat pada suatu tempat dan tempat yang lain kekurangan bahan-bahan tersebut, dan lain sebagainya. Dengan demikian, terlaksana pertukaran barang-barang dagangan dan terpenuhi keperluankeperluan manusia tentang makanan dan minuman.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan kepunyaan-Nyalah bahtera-bahtera) perahu-perahu (yang dibangun) yang dibuat (di lautan laksana gunung-gunung) lautan besar yang tingginya bagaikan gunung-gunung.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Adapun firman Allah Swt.:
Dan kepunyaan-Nyalah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya. (Ar-Rahman: 24)
Yakni kapal-kapal yang berlayar.
di lautan lepas. (Ar-Rahman: 24)
Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud dengan munsya-at ialah kapal yang mempunyai layar yang tinggi (yakni berbadan besar dan lebar), sedangkan kapal yang tidak demikian keadaannya bukan dinamakan munsya-at. Qatadah mengatakan bahwa munsya-at artinya yang diciptakan, sedangkan selainnya mengatakan perahu tradisional.
laksana gunung-gunung. (Ar-Rahman: 24)
Yaitu seperti gunung-gunung pemandangannya karena besar dan tingginya, dan karena apa yang dimuatnya berupa barang-barang dagangan dan barang-barang kebutuhan yang diekspor dan diimpor dari suatu kawasan ke kawasan yang lain untuk keperluan manusia. Karena itulah disebutkan dalam firman berikutnya:
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar-Rahman: 25)
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Ismail, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, telah menceritakan kepada kami Al-Aizar ibnu Suwaid, dari Umrah ibnu Suwaid yang mengatakan bahwa ia pernah bersama Ali ibnu Abu Talib r.a. di tepi Sungai Furat, tiba-tiba datanglah sebuah perahu yang tinggi layarnya, lalu Ali duduk di atas permadani yang dihamparkan untuknya. Kemudian ia mengatakan bahwa Allah Swt. telah berfirman: Dan kepunyaan-Nyalah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung. (Ar-Rahman: 24) Tuhan Yang telah menciptakannyalah yang membuatnya dapat berlayar di lautan ciptaan-Nya. Aku tidak membunuh Usman dan tidak pula bersekongkol untuk membunuhnya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Di bawah kekuasaan-Nyalah bahtera-bahtera buatan kalian yang berlayar di samudra. Bahtera-bahtera itu besar bagaikan gunung-gunung yang menjulang.