Skip to content

Al-Qur'an Surat Ar-Rahman Ayat 23

Ar-Rahman Ayat ke-23 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ ( الرحمن : ٢٣)

fabi-ayyi
فَبِأَىِّ
So which
maka yang mana
ālāi
ءَالَآءِ
(of the) favors
ni'mat
rabbikumā
رَبِّكُمَا
(of) your Lord
Tuhanmu berdua
tukadhibāni
تُكَذِّبَانِ
will you both deny?
kamu berdua mendustakan

Transliterasi Latin:

Fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān (QS. 55:23)

English Sahih:

So which of the favors of your Lord would you deny? (QS. [55]Ar-Rahman verse 23)

Arti / Terjemahan:

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar-Rahman ayat 23)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah swt menantang jin dan manusia jika ada nikmat yang bukan berasal dari Dia yang berada di laut, tentu jin dan manusia tidak akan mendustakannya, terutama nikmat yang berupa mutiara dan marjan.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?)

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dari keduanya keluar mutiara dan marjan. (Ar-Rahman: 22)

Yaitu kelompok masing-masing dari keduanya. Maka apabila hal tersebut dapat dijumpai pada salah satunya, itu sudah cukup. Seperti pengertian yang terkandung di dalam firman-Nya:

Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri. (Al-An'am: 130)

Sedangkan rasul-rasul itu hanyalah pada kalangan manusia secara khusus, bukan dari kalangan jin; dan ungkapan seperti ini dianggap sah secara mutlak.

Lu-lu- sudah dikenal, yaitu mutiara. Sedangkan marjan, menurut suatu pendapat adalah mutiara yang kecil-kecil, menurut Mujahid, Qatadah, Abu Razin, dan Ad-Dahhak. Dan menurut riwayat yang bersumber dari Ali, marjan adalah mutiara yang besar-besar lagi yang terbaik. Hal yang semisal telah diriwayatkan dari sebagian ulama saleh oleh Ibnu Jarir. Ibnu Abu Hatim meriwayatkan pendapat ini dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dan As-Saddi telah meriwayatkannya dari seseorang yang menceritakan kepadanya dari Ibnu Abbas. Hal yang semisal telah diriwayatkan dari Ali, Mujahid, dan Murrah Al-Hamdani.

Menurut pendapat yang lain, marjan adalah sejenis permata yang berwarna merah. As-Saddi telah meriwayatkan dari Abu Malik, dari Masruq, dari Abdullah yang mengatakan bahwa marjan adalah permata yang berwarna merah. As-Saddi mengatakan bahwa marjan itu adalah permata dengan bahasa Persia. Adapun mengenai firman-Nya:

Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang kamu dapat memakainya. (Fathir: 12)

Yakni protein hewani dari kedua air tersebut, yaitu air asin dan air tawar. Sedangkan perhiasan itu hanyalah didapat dari air asin saja, tidak didapat pada air tawar.

Ibnu Abbas mengatakan bahwa tidak sekali-kali setetes air yang jatuh dari langit ke dalam laut, lalu mengenai kerang dan masuk ke dalamnya melainkan terjadilah mutiara karenanya. Hal yang sama dikatakan oleh Ikrimah, tetapi ditambahkan bahwa 'jika tidak terjatuh di dalam kerang, maka air dari langit itu akan menumbuhkan anbarah'. Telah diriwayatkan pula hal yang semisal melalui berbagai jalur dari Ibnu Abbas.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Sinan, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Mahdi, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Al-A'masy, dari Abdullah ibnu Abdullah, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa apabila langit menurunkan hujannya dan kerang-kerang yang ada di laut membukakan katupnya, maka tidak sekali-kali ada setetes air hujan yang masuk ke dalamnya melainkan akan menjadi mutiara. Sanad asar ini sahih.

Mengingat mutiara dan marjan dapat dijadikan sebagai perhiasan dan merupakan nikmat bagi penduduk bumi, dan itu merupakan karunia dari Allah Swt. untuk mereka, maka disebutkanlah dalam firman berikutnya:

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar-Rahman: 23)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Lalu, nikmat Tuhan yang manakah yang kalian ingkari?