Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Qamar Ayat 37

Al-Qamar Ayat ke-37 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَلَقَدْ رَاوَدُوْهُ عَنْ ضَيْفِهٖ فَطَمَسْنَآ اَعْيُنَهُمْ فَذُوْقُوْا عَذَابِيْ وَنُذُرِ ( القمر : ٣٧)

walaqad
وَلَقَدْ
And certainly
dan sesungguhnya
rāwadūhu
رَٰوَدُوهُ
they demanded from him
mereka membujuknya
ʿan
عَن
they demanded from him
dari
ḍayfihi
ضَيْفِهِۦ
his guests
tamunya
faṭamasnā
فَطَمَسْنَآ
so We blinded
lalu Kami butakan
aʿyunahum
أَعْيُنَهُمْ
their eyes
mata-mata mereka
fadhūqū
فَذُوقُوا۟
"So taste
maka rasakanlah
ʿadhābī
عَذَابِى
My punishment
azab-Ku
wanudhuri
وَنُذُرِ
and My warnings"
dan peringatan/ancaman

Transliterasi Latin:

Wa laqad rāwadụhu 'an ḍaifihī fa ṭamasnā a'yunahum fa żụqụ 'ażābī wa nużur (QS. 54:37)

English Sahih:

And they had demanded from him his guests, but We obliterated their eyes, [saying], "Taste My punishment and warning." (QS. [54]Al-Qamar verse 37)

Arti / Terjemahan:

Dan sesungguhnya mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. (QS. Al-Qamar ayat 37)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Puncak keingkaran kaum Nabi Lut adalah kebiasaan mereka berhubungan seksual sesama jenis. Suatu hari Nabi Lut kedatangan tamu pria. Mereka pun bergegas ke rumah Nabi Lut. Dan sungguh, mereka telah membujuknya agar menyerahkan tamunya itu kepada mereka untuk diajak berhubungan seksual, lalu Kami butakan mata mereka akibat kedurhakaan ini, maka rasakanlah betapa pedih azab-Ku dan peringatan-Ku!

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Kejahatan mereka sampai ke puncaknya ketika yang mereka minta dari Nabi Lut agar menyerahkan kepada mereka, tamu-tamunya. Tamu-tamu itu adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai pemuda-pemuda ganteng untuk menguji mereka. Mereka mengetahui tamu-tamu itu karena pengkhianatan istri Lut yang menyampaikan kepada mereka berita kedatangannya. Ketika Nabi Lut melihat mereka datang, ia menutup pintu untuk melindungi tamu-tamunya, dan menawarkan kepada mereka "anakanak perempuannya." Namun mereka tidak tertarik pada anak-anak perempuannya itu dan berusaha mendobrak pintu. Akhirnya Nabi Lut membukakan pintu. Begitu mereka masuk, mata mereka menjadi buta tidak dapat melihat tamu-tamu tersebut karena ditampar oleh Jibril dengan sayapnya. Pada akhir ayat ini Allah menyatakan kepada mereka supaya mereka merasakan azab-Nya berupa kebutaan mata mereka, yang sebelumnya kepada mereka telah diberi ancaman.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan sesungguhnya mereka telah membujuknya agar menyerahkan tamunya) mereka membujuknya supaya dia membiarkan mereka dengan orang-orang yang datang kepadanya sebagai tamu. Mereka bermaksud akan berbuat homosex dengan para tamunya itu, padahal para tamunya itu adalah malaikat-malaikat yang menjelma menjadi manusia (lalu Kami butakan mata mereka) Kami jadikan buta mata mereka dan Kami jadikan mata mereka tertutup rapat atau rata, sama rata dengan bagian muka yang lainnya. Yaitu, setelah malaikat Jibril menampar mereka dengan sayapnya (maka rasakanlah) maksudnya, Kami berkata kepada mereka, "Rasakanlah oleh kalian (azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku) ini". Yakni, ancaman dan peringatan-Ku ini; makna yang dimaksud adalah buah dan akibat daripada ancaman-Ku.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan sesungguhnya mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka). (Al-Qamar: 37)

Demikian itu terjadi di malam kedatangan Malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil kepada Lut a.s. dalam rupa laki-laki yang tampan sebagai ujian buat kaum Lut. Maka Nabi Lut menerima mereka sebagai tamu-tamunya dan mempersilakannya masuk ke rumahnya. Akan tetapi, istri Lut yang sudah tua lagi berwatak buruk mengirim berita kepada kaumnya tentang tamu-tamu yang menginap di rumahnya, bahwa mereka tampan-tampan. Akhirnya kaum Lut dari segala penjuru bergegas datang ke rumah Lut dan menyerbu rumahnya. Maka Nabi Lut mengunci pintu rumahnya sehingga terjadilah dorong-mendorong pintu. Akhirnya mereka berupaya untuk mendobrak pintu rumah Lut; hal ini terjadi pada petang harinya, sedangkan Lut a.s. menolak pintu dan menghalang-halangi mereka agar jangan sampai melihat tamu-tamunya, dan Lut berkata kepada mereka sebagaimana yang disitir oleh firman-Nya:

Inilah putri-putri (negeri)ku. (Al-Hijr: 71)

Maksudnya, kaum wanita mereka.

(kawinlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat (secara yang halal). (Al-Hijr: 71)

Dalam ayat lainnya disebutkan pula:

Mereka menjawab, "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu. (Hud: 79)

Yakni kami tidak berselera terhadap mereka dan tidak mempunyai keinginan mengawini mereka.

dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki. (Hud: 79)

Ketika keadaan sangat genting dan mereka tidak dapat ditahan lagi melainkan pasti masuk dan dapat mendobrak pintu itu, maka keluarlah Malaikat Jibril dan memukul mata mereka dengan ujung sayapnya, hingga mata mereka semuanya buta. Menurut suatu pendapat, maka mereka semuanya masuk melesak ke dalam wajah mereka. Dan menurut pendapat lain, mata mereka hilang sama sekali, lalu mereka pulang ke rumah masing-masing seraya meraba-raba tembok-tembok rumah-rumah mereka seraya mengancam Lut a.s. di pagi harinya nanti.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mereka membujuk Lûth supaya menyerahkan tamunya kepada mereka. Mata mereka kemudian Kami butakan sebagai balasan atas keinginan mereka itu. Dengan nada mengejek, dikatakan kepada mereka, "Rasakanlah azab dan ancaman-ancaman-Ku."