Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Qamar Ayat 15

Al-Qamar Ayat ke-15 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَلَقَدْ تَّرَكْنٰهَآ اٰيَةً فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ ( القمر : ١٥)

walaqad
وَلَقَد
And certainly
dan sesungguhnya
taraknāhā
تَّرَكْنَٰهَآ
We left it
Kami telah jadikan
āyatan
ءَايَةً
(as) a Sign
pelajaran
fahal
فَهَلْ
so is (there)
maka adakah
min
مِن
any
dari
muddakirin
مُّدَّكِرٍ
who will receive admonition?
mengambil pelajaran

Transliterasi Latin:

Wa laqat taraknāhā āyatan fa hal mim muddakir (QS. 54:15)

English Sahih:

And We left it as a sign, so is there any who will remember? (QS. [54]Al-Qamar verse 15)

Arti / Terjemahan:

Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? (QS. Al-Qamar ayat 15)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan sungguh, kapal itu telah Kami awetkan dan Kami jadikan sebagai tanda dan pelajaran bagi kaum yang datang kemudian. Maka, adakah orang yang mau dan bersungguh-sungguh mengambil pelajaran dari peristiwa itu? Bila hal itu tidak menyadarkannya untuk menaati ajakan rasul,

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Peristiwa bencana buat kaum Nuh dijadikan Allah sebagai pelajaran bagi manusia sepanjang masa. Sehingga mereka dapat membela kebenaran dan menghancurkan kebatilan yang mendustakan terhadap rasul-rasul Allah. Bahtera tersebut mendarat di bukit "Judi." (Nama Gunung di daerah Kurdistan)
Dan difirmankan, "Wahai bumi! Telanlah airmu dan wahai langit (hujan!) berhentilah." Dan air pun disurutkan, dan perintah pun diselesaikan dan kapal itupun berlabuh di atas gunung Judi, dan dikatakan, "Binasalah orang-orang zalim." (Hud/11: 44)
Dalam ayat lain peristiwa itu dinyatakan:
Sesungguhnya ketika air naik (sampai ke gunung), Kami membawa (nenek moyang) kamu ke dalam kapal, agar Kami jadikan (peristiwa itu) sebagai peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. (al-haqqah/69: 11-12)
Selanjutnya pada akhir ayat ini Allah bertanya, "masih adakah orang-orang yang mau mengingat dan merenungkan peristiwa itu untuk dijadikan pelajaran." Artinya peristiwa itu perlu direnungkan dan diingat sepanjang masa untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan sesungguhnya telah Kami tinggalkan) telah Kami biarkan perbuatan Kami itu (sebagai tanda) bagi orang yang mau mengambilnya sebagai pelajaran buat dirinya. Makna yang dimaksud ialah, berita mengenai banjir besar ini telah tersiar dan tetap lestari ketenarannya (maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?) untuk menasihati dirinya. Asal lafal Muddakir adalah Mudztakir, lalu huruf Ta diganti menjadi Dal, demikian pula huruf Dzal diganti menjadi Dal, lalu keduanya diidgamkan menjadi satu sehingga jadilah Muddakir.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran. (Al-Qamar: 15)

Qatadah mengatakan bahwa Allah Swt. membiarkan utuh perahu Nabi Nuh a.s. hingga dapat dijumpai oleh generasi pertama dari umat ini. Tetapi makna lahiriahnya menunjukkan pengertian jenis perahu, seperti pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:

Dan suatu tanda (kekuasaan Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan, dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera. (Yasin: 41-42)

Dan firman Allah Swt.:

Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang kamu) ke dalam bahtera, agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. (Al-Haqqah: 11-12)

Karena itulah dalam surat ini disebutkan:

maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qamar: 15)

Yakni adakah orang yang mau mengambilnya sebagai pelajaran dan peringatan baginya.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hajjaj, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Abu Ishaq, dari Al-Aswad, dari Ibnu Mas'ud yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah membacakan kepadanya firman Allah Swt.: maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qamar: 15)

Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari, disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Yahya, telah menceritakan kepada kami Waki', dari Israil, dari Abu Ishaq, dari Al-Aswad ibnu Yazid, dari Abdullah yang mengatakan bahwa ia pernah membacakan kepada Rasulullah Saw. firman berikut: maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qamar: 15) Dan Nabi Saw. membacanya dengan bacaan berikut: maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qamar: 15)

Imam Bukhari telah meriwayatkan pula melalui hadis Syu'bah, dari Abu Ishaq, dari Al-Aswad, dari Abdullah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. membaca firman-Nya: maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qamar: 15)

Telah menceritakan pula kepada kami Abu Na'im, telah menceritakan kepada kami Zuhair, dari Abu Ishaq, bahwa ia pernah mendengar seorang lelaki bertanya kepada Al-Aswad, "Apakah Muzzakkir ataukah muddakkir? Maka Al-Aswad menjawab bahwa ia pernah mendengar Abdullah ibnu Mas'ud membacanya dengan bacaan berikut: maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qamar: 15)

Lalu Ibnu Mas'ud mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. membacanya dengan bacaan berikut (yakni memakai huruf dal): maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qamar: 15)

Imam Muslim telah mengetengahkan hadis ini —juga ahlus sunan kecuali Ibnu Majah— melalui hadis Abu Ishaq.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Peristiwa tenggelamnya orang-orang kafir dan selamatnya orang-orang Mukmin benar-benar Kami jadikan sebagai pelajaran. Maka adakah orang yang mengambil pelajaran?