Al-Qur'an Surat An-Najm Ayat 42
An-Najm Ayat ke-42 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَاَنَّ اِلٰى رَبِّكَ الْمُنْتَهٰىۙ ( النجم : ٤٢)
- wa-anna
- وَأَنَّ
- And that
- dan bahwasanya
- ilā
- إِلَىٰ
- to
- kepada
- rabbika
- رَبِّكَ
- your Lord
- Tuhanmu
- l-muntahā
- ٱلْمُنتَهَىٰ
- (is) the final goal
- akhir tujuan
Transliterasi Latin:
Wa anna ilā rabbikal-muntahā(QS. 53:42)
English Sahih:
And that to your Lord is the finality (QS. [53]An-Najm verse 42)
Arti / Terjemahan:
Dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu), (QS. An-Najm ayat 42)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Amal yang baik akan mendapat balasan yang berlipat ganda, dan amal yang buruk akan dibalas sesuai kadar keburukannya. Dan selain itu, disebutkan pula dalam lembaran-lembaran kitab suci itu bahwa sesungguhnya hanya kepada Tuhanmu permulaan dan kesudahan segala sesuatu.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah tempat kembali segala sesuatu pada hari Kiamat dan Ia akan menghisab yang kecil dan besar, lalu Ia memberi pahala atau siksa sesuai dengan perbuatan mereka masing-masing. Ayat ini merupakan peringatan keras bagi orang jahat, dan bujukan yang halus bagi orang-orang baik dan sebagai penghibur hati bagi Nabi Muhammad saw, seperti firman-Nya:
Maka jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Muhammad) bersedih hati. Sungguh, Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan. (Yasin/36: 76)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan bahwasanya) jika dibaca Anna berarti di'athafkan kepada kalimat sebelumnya, jika dibaca Inna berarti merupakan jumlah Isti-naf atau kalimat baru. Hal ini berlaku pula terhadap lafal yang sama yang jatuh sesudahnya, dengan demikian maka pengertian yang terkandung pada kalimat sesudah Anna pertama bukan termasuk ke dalam pengertian yang terkandung di dalam lembaran-lembaran Ibrahim (kepada Rabbmulah kesudahan) tempat kembali sesudah mati, lalu Dia memberikan balasan yang setimpal kepada mereka masing-masing.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu). (An-Najm: 42)
Yakni dikembalikan di hari kiamat nanti.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Suwaid ibnu Sa'id, telah menceritakan kepada kami Muslim ibnu Khalid, dari Abdur Rahman ibnu Sabit, dari Amr ibnu Maimun Al-Audi yang menceritakan bahwa Mu'az ibnu Jabal berdiri di antara kami, lalu berkata, "Hai Bani Aud, sesungguhnya aku adalah utusan Rasulullah Saw. kepada kalian, kalian harus mengetahui bahwa kita semua akan dikembalikan kepada Allah; adakalanya ke surga atau ke neraka."
Al-Bagawi telah meriwayatkan melalui Abu Ja'far Ar-Razi, dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dari Abul Aliyah, dari Ubay ibnu Ka'b, dari Nabi Saw. sehubungan dengan firman Allah Swt.: dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu). (An-Najm: 42) Maka Nabi Saw. bersabda: Tidak boleh memikirkan tentang Tuhan.
Al-Bagawi mengatakan bahwa ini merupakan kesamaan dari apa yang diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu 'yang hadisnya menyebutkan:
Pikirkanlah tentang makhluk dan janganlah kalian memikirkan tentang Khaliq (Pencipta), karena sesunguhnya Dia tidak dapat diliput oleh pemikiran.
Demikianlah menurut apa yang dikemukakan oleh Al-Bagawi, tetapi tidak dikenal bunyi teks seperti ini, dan yang terdapat di dalam kitab sahih bunyinya hanyalah seperti berikut:
Setan datang kepada seseorang di antara kalian, lalu mengatakan (membisikkan kepadanya), "Siapakah yang menciptakan ini dan siapakah yang menciptakan ini?” Hingga akhirnya setan mengatakan, "Siapakah yang menciptakan Tuhanmu?” Apabila sampai kepada seseorang di antara kalian hal tersebut, hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah dan menghentikannya.
Di dalam hadis lain yang terdapat di dalam kitab-kitab sunan disebutkan seperti berikut:
Pikirkanlah tentang makhluk Allah dan janganlah kamu memikirkan tentang Zat Allah, karena sesungguhnya Allah Swt. telah menciptakan seorang malaikat yang besar antara bagian bawah telinganya sampai pundaknya sama dengan jarak perjalanan tiga ratus tahun.
Atau hal yang semakna dengan sabda Nabi Saw.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Dan bahwa hanya kepada Tuhan--bukan kepada yang lain--segala sesuatu akan dikembalikan.