Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Najm Ayat 4

An-Najm Ayat ke-4 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِنْ هُوَ اِلَّا وَحْيٌ يُّوْحٰىۙ ( النجم : ٤)

in
إِنْ
Not
tidak lain
huwa
هُوَ
it
dia
illā
إِلَّا
(is) except
kecuali
waḥyun
وَحْىٌ
a revelation
wahyu
yūḥā
يُوحَىٰ
revealed
diwahyukan

Transliterasi Latin:

In huwa illā waḥyuy yụḥā (QS. 53:4)

English Sahih:

It is not but a revelation revealed, (QS. [53]An-Najm verse 4)

Arti / Terjemahan:

Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (QS. An-Najm ayat 4)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Al-Qur’an yang disampaikannya tidak lain adalah wahyu Allah yang diwahyukan kepadanya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini, Allah menguatkan ayat sebelumnya, yakni bahwa Muhammad saw hanyalah mengatakan apa yang diperintahkan oleh Allah untuk disampaikan kepada manusia secara sempurna, tidak ditambah-tambah dan tidak pula dikurangi menurut apa yang diwahyukan kepadanya. 'Abdullah bin 'Amr bin 'As menulis setiap apa yang ia dengar dari Rasulullah saw, karena ia mau menghafalkannya. Tapi orang-orang Quraisy melarangnya. Mereka mengatakan mengapa ia menulis setiap perkataan Muhammad saw, sedangkan Muhammad itu adalah manusia biasa yang berkata dalam keadaan marah. Maka berhentilah 'Abdullah bin 'Umar menulis. Kemudian ia mendatangi Rasulullah saw, dan memberitahukan perihalnya itu. Maka bersabdalah Rasulullah saw:"Tulislah demi Zat yang menguasai diriku, tidak ada yang keluar dari perkataanku kecuali kebenaran." (Riwayat Ahmad dan Abu Dawud)
Al-hafidz Abu Bakar al-Bazzar menyebutkan riwayat Abu Hurairah bahwasanya Nabi Muhammad saw bersabda: ) "Sesuatu yang aku kabarkan kepadamu bahwa ia dari Allah swt, maka tidak ada keraguan padanya." (Riwayat Ibnu hibban dan alBazzar)
Imam Ahmad dan al-Bazzar meriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: "Tidaklah aku berkata kecuali yang benar." (Riwayat Ahmad dan alBazzar)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Tiada lain) tidak lain (ucapannya itu hanyalah wahyu yang diwahyukan) kepadanya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (An-Najm: 4)

Yaitu sesungguhnya yang diucapkannya itu hanyalah semata-mata berdasarkan wahyu yang diperintahkan kepadanya untuk ia sampaikan kepada manusia dengan sempurna dan apa adanya tanpa penambahan atau pengurangan.

Sehubungan dengan hal ini Imam Ahmad mengatakan:

telah menceritakan kepada kami Yazid, telah menceritakan kepada kami Jarir ibnu Us'man ibnu Abdur Rahman ibnu Maisarah, dari Abu Umamah, bahwa dia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya dimasukkan ke dalam surga berkat syafaat seorang lelaki yang bukan nabi sebanyak orang yang semisal dengan dua kabilah —atau salah satu dari dua kabilah— yaitu Rabi'ah dan Mudar.” Maka ada seorang lelaki yang bertanya, "Wahai Rasulullah, bukankah Rabi'ah itu berasal dari Mudar?” Rasulullah Saw. menjawab, "Aku hanya mengatakan apa yang harus kukatakan.”

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Sa'id, dari Ubaidillah ibnul Akhnas, telah menceritakan kepada kami Al-Walid ibnu Abdullah, dari Yusuf ibnu Mahik, dari Abdullah ibnu Amr yang mengatakan bahwa ia mencatat semua yang pernah ia dengar dari Rasulullah Saw. dengan maksud untuk menghafalkannya. Kemudian orang-orang Quraisy melarangku berbuat demikian. Mereka mengatakan, "Sesungguhnya kamu mencatat semua yang kamu dengar dari Rasulullah Saw., padahal Rasulullah Saw. adalah seorang manusia yang juga berbicara di saat emosinya." Maka aku menahan diri dari menulis, kemudian aku ceritakan hal itu kepada Rasulullah Saw. Beliau Saw. bersabda: Teruskanlah tulisanmu, maka demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, tiadalah yang keluar dari lisanku melainkan hanya hak (benar) belaka.

Imam Abu Daud meriwayatkan hadis ini melalui Musaddad dan Abu Bakar ibnu Abu Syaibah, keduanya dari Yahya ibnu Sa'id Al-Qattan dengan sanad yang sama.

Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Mansur. telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Saleh, telah menceritakan kepada kami Al-Lais, dari Ibnu Ajian, dari Zaid ibnu Aslum, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Apa yang kusampaikan kepada kalian dari sisi Allah itulah hal yang tiada keraguan padanya.

Kemudian Al-Bazzar mengatakan, "Kami tidak mengetahui hadis ini diriwayatkan kecuali hanya melalui sanad ini."

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yunus, telah menceritakan kepada kami Lais, dari Muhammad ibnu Sa'id ibnu Abu Sa'id, dari Abu Hurairah, dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda: "Tiadalah yang kuucapkan melainkan benar belaka.” Sebagian sahabat bertanya.”Sesungguhnya engkau adakalanya berseloroh dengan kami, wahai Rasulullah.” Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya aku tidak pernah mengucapkan kecuali kebenaran belaka.”

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Al-Qur'ân yang diucapkannya itu tidak lain hanyalah wahyu dari Allah yang diturunkan kepadanya.