Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Najm Ayat 36

An-Najm Ayat ke-36 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِيْ صُحُفِ مُوْسٰى ( النجم : ٣٦)

am
أَمْ
Or
ataukah/apakah
lam
لَمْ
not
belum
yunabba
يُنَبَّأْ
he was informed
diberitakan dia
bimā
بِمَا
with what
dengan apa
فِى
(was) in
dalam
ṣuḥufi
صُحُفِ
(the) Scriptures
lembaran-lembaran
mūsā
مُوسَىٰ
(of) Musa
Musa

Transliterasi Latin:

Am lam yunabba` bimā fī ṣuḥufi mụsā (QS. 53:36)

English Sahih:

Or has he not been informed of what was in the scriptures of Moses (QS. [53]An-Najm verse 36)

Arti / Terjemahan:

Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? (QS. An-Najm ayat 36)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Ingkar dan kikir merupakan sifat tercela dan dia telah mendapat tuntunan untuk menghindarinya. Apakah dia memang ingkar ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Musa?

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini dijelaskan tentang ketentuan-ketentuan syariat Ibrahim yang telah melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya, telah menyampaikan risalahnya menurut semestinya, sebagaimana yang dimaksud oleh ayat:
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, "Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia." (al-Baqarah/2: 124)
Ibnu 'Abbas menyatakan, Ibrahim telah menjalankan semua gagasan Islam yang tigapuluh macam banyaknya yang tidak pernah dijalankan oleh nabi yang lain, yaitu sepuluh gagasan tersebut dalam Surah at-Taubah/9 ayat 111 dan 112. Dalam ayat pertama tersebut hanya satu macam gagasan, yaitu berperang pada jalan Allah lalu ia membunuh atau terbunuh, sedang pada ayat kedua disebutkan sembilan macam, yaitu orang yang bertobat, yang beribadah, yang memuji (Allah), yang mengembara (demi agama Islam), yang rukuk, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat mungkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Sepuluh di Surah al-Ahzab/33, pada ayat 35, yaitu laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah. Enam macam dalam Surah al-Mu'minun/23 dari ayat 2 sampai dengan ayat 9, yaitu: orang yang khusyu' dalam salat, orang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, orang yang menunaikan zakat, orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela. Barang siapa mencari yang di balik itu, mereka adalah orang yang melampaui batas, dan orang yang memelihara amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, orang yang memelihara salatnya. Empat macam dalam Surah al-Ma'arij/70, yaitu mulai dari ayat 26 sampai dengan ayat 33; orang yang mempercayai hari Pembalasan, orang yang takut terhadap azab Tuhannya, karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya), orang yang memelihara kemaluannya, kecuali kepada istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas, orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya. Dikhususkan Ibrahim dengan sifat-sifat tersebut, karena beratnya cobaan yang telah dialaminya ketika terjadi perintah menyembelih putranya Ismail yang sudah jelas ceritanya. Adapun sebab menyebutkan syariat dua Nabi ini saja, karena orang musyrik mengaku bahwa mereka adalah pengikut Ibrahim, sedangkan Ahli Kitab mengaku bahwa mereka pengikut Taurat dan lembaran-lembarannya yang masih dekat masanya dengan mereka. Kemudian Allah menyatakan isi dari kedua syariat tersebut dalam ayat 38 dan 39 berikut.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Ataukah) yakni sebenarnya (belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa) yaitu lembaran-lembaran kitab Taurat atau lembaran-lembaran kitab suci sebelumnya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Adapun firman Allah Swt.:

Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? (An-Najm: 36-37)

Sa’id ibnu Jubair dan As-Sauri mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah Nabi Ibrahim adalah orang yang selalu menyampaikan semua apa yang diperintahkan kepadanya.

Ibnu Abbas mengatakan bahwa Nabi Ibrahim a.s. selalu menunaikan apa yang diperintahkan Allah kepadanya untuk disampaikan.

Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa Nabi Ibrahim adalah orang yang selalu menunaikan apa yang diperintahkan kepadanya.

Qatadah mengatakan, Nabi Ibrahim adalah orang yang selalu menunaikan ketaatannya kepada Allah dan menyampaikan risalah-Nya kepada makhluk-Nya. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir dan pengertiannya mencakup semua yang telah disebutkan di atas. Pengertian ini diperkuat pula dengan firman Allah Swt. yang mengatakan:

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia.” (Al-Baqarah: 124)

Maka Ibrahim mengerjakan semua perintah itu dan meninggalkan semua larangan serta menyampaikan risalah dengan lengkap dan sempurna. Oleh karenanya maka dia berhak menjadi pemimpin bagi seluruh manusia yang patut dijadikan panutan dalam semua keadaan, perbuatan, dan ucapannya. Allah Swt. telah berfirman pula:

Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif " dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (An-Nahl: 123)

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Auf Al-Himsi, telah menceritakan kepada kami Adam ibnu Abu Iyas Al-Asqalani, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, telah menceritakan kepada kami Ja'far ibnuz Zubair, dari Al-Qasim, dari Abu Umamah yangjnenceritakan bahwa Rasulullah Saw. membaca ayat ini, yaitu firman-Nya: Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? (An-Najm: 37) Lalu Rasulullah Saw. bertanya. ”Tahukah kamu apakah yang dimaksud dengan menyempurnakan janji?" Aku (Abu Umamah r.a.) menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah Saw. bersabda: Menunaikan pekerjaan sehari-harinya dengan mengerjakan salat empat rakaat di permulaan siang hari.

Ibnu Jarir meriwayatkan hadis ini melalui Ja'far ibnuz Zubair, sedangkan Ja'far orangnya daif.

Imam Turmuzi mengatakan di dalam kitab Jami'-nya, telah menceritakan kepada kami Ja'far As-Samnani, telah menceritakan kepada kami Abu Misar, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Iyasy, dari Yahya ibnu Sa'd, dari Khalid ibnu Ma'dan, dari Jubair ibnu Nafir, dari Abu Darda dan Abu Zar, dari Rasulullah Saw., dari Allah Swt. yang telah berfirman: Hai anak Adam, salatlah karena Aku sebanyak empat rakaat pada permulaan siang hari (mu), niscaya Aku memberikan kecukupan kepadamu di akhir siang hari (mu).

Ibnu Abu Hatim rahimahullah mengatakan, telah menceritakan pula kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ar-Rabi' ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Asad ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, telah menceritakan kepada kami Zaban ibnu Fayid, dari Sahl ibnu Mu'az ibnu Anas, dari ayahnya, dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda: Maukah aku ceritakan kepada kalian mengapa Allah menamakan Ibrahim dengan sebutan 'kekasih-Nya' yang selalu menyempurna­kan janji? Sesungguhnya dia setiap pagi hari dan petang hari selalu mengucapkan, "Maka bertasbihlah kepada Allah ketika kamu berada di petang hari dan waktu subuh " (Ar-Rum: 17)

Ibnu Jarir meriwayatkan hadis ini melalui Abu Kuraib, dari Rasyidin ibnu Sa*d, dari Zaban dengan sanad yang sama.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada di dalam lembaran-lembaran Mûsâ dan Ibrâhîm yang telah mencapai puncak kesetiaan dalam menepati janji Allah, bahwa seseorang tidak akan memikul dosa orang lain?